Page 35 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 35


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 35dan hujatan. Bukan hanya dariorang-orang yang sebelumnya tidaksejalan dengan Pak Harto,melainkan lebih lagi dari paramenteri dan tokoh-tokoh Golkaryang selama ini tak sungkansungkan melakukan berbagai carauntuk bisa mendekat. Bahkan BJHabibie yang mengaku dibesarkanHM Soeharto juga tampak tanpafatsoen politik mengambil sikapbahwa dalam politik tidak adapersahabatan yang kekal, hanyakepentinganlah yang abadi.Mereka tidak segan-seganmemosisikan Pak Harto dankeluarga Cendana ibarat keranjangsampah. Tempat pembuangansemua yang kotor. Bahwa semuakekotoran pada era Orde Baruditimpakan ke pundak Pak Hartodan keluarganya. Sepertinya, HMSoeharto dan keluarganya sebagaisatu-satunya yang melakukankorupsi pada era itu.HM Soeharto pun ‘diasingkan’dari Golkar yang dibesarkannya.Elit-elit Golkar malah yang duluanteriak agar Soeharto ditahankarena kejahatan-kejahatan yangdituduhkan kepadanya selamaIkut MenghujatMTI: Mengenai mantan orang- orang terdekat Pak Harto yang dahulu ikut-ikutan menghujat,ternyata mereka menjadi manusia kayaraya saat ini. Adakah komentar PakHarto mengenai mereka?PROBO: Ya, orang-orang yang dahuludekat sekali sama Pak Harto, termasuk dekatsama saya, itu sejak Pak Harto mundur takada yang mau dekat lagi dengan Pak Harto.Sama saya pun begitu, tidak mau dekat,menjauh semua. Dan nyatanya sekarangmereka menjadi kaya semua.Pak Harto tidak banyak bicara mengenaimereka. Dulu sewaktu masih sehat pun diajuga tidak mau menjelekkan pembantupembantunya itu. Biarlah orang melihatsendiri. Kalau saya melihat kenyataan sendiribahwa dulu orang-orang yang dekat denganPak Harto kini menjadi kaya semua.MTI: Bisakah disebutkan nama salahseorang saja dari antara mereka?PROBO: Tidak usahlah disebut namanyasebab rakyat juga sudah tahu. U timemerintah. Golkar yangsebelumnya lebih didominasipengaruh ABRI tampak bergeserlebih didominasi elit-elit ICMI(Ikatan Cendekiawan MuslimIndonesia).Suatu tragedi tendensiuskonstitusi, yang kental diwarnaisubjektivitas politik pun terjadi.Pada Sidang Istimewa MPR 13November 1998 – MPR yang masihdidominasi kekuatan Golkar hasilPemilu 1997 – menetapkanKetetapan MPR No.XI/MPR/1998.Pasal 4 ketetapan MPR ituberbunyi: “Upaya pemberantasankorupsi, kolusi dan nepotismeharus dilakukan secara tegasterhadap siapapun juga, baikpejabat negara, mantan pejabatnegara, keluarga, dan kroninyamaupun pihak swasta/konglomerattermasuk mantan Presiden Soeharto dengan tetap memperhatikanprinsip praduga tidak bersalah danhak-hak asasi manusia.”Penyebutan nama orang secaraeksplisit – mantan PresidenSoeharto – dalam pasal ini tampaktendensius, absurd dan sangatdiwarnai sifat subjektivitas politikserta di luar kelaziman sistemketatanegaraan Indonesia.Bukankah sebaiknya format suatuTap MPR merupakan garis-garisumum dari suatu kebijakannegara? Jadinya, pasal ini sepertihendak diposisikan hanya berlakukepada mantan Presiden Soeharto,tetapi tidak berlaku bagi mantanpresiden yang lainnya.Tampaknya, itulah puncakpengkhianatan beberapa mantanmenteri dan elit Golkar yangdibesarkannya. Kendati Pak Hartotidak pernah mengatakan secaraeksplisit bahwa mereka inimengkhianatinya. Tapi sikapnyayang sampai hari ini belumbersedia menerima kunjungan BJHabibie dan beberapa mantanmenteri dan elit Golkar lainnyabisa dipahami berbagai pihaksebagai indikasi ke arah itu.Pak Harto pun menunjukkanketabahan dan keteguhannya. Iapun akhirnya sempat diadilidengan tuduhan korupsi,penyalahgunaan dana yayasanyayasan yang didirikannya. Iamenyatakan bersediamempertanggungjawabkan danayayasan itu. Tapi, ia pun jatuhsakit yang menyebabkan prosesperadilannya dihentikan.Tapi tidak semua mantanmenterinya tega mengkhianat,tidak mempunyai moral politik.Ada beberapa yang justru makindekat dengannya secara pribadisetelah bukan lagi berkuasa. Duadi antaranya adalah HaryonoSuyono, mantan Menteri NegaraKependudukan dan Kepala BKKBNdan Saadillah Mursyid, mantanMenteri Sekretaris Negara.Saadillah menyatakan: “Mudahmudahan saya terhindar dariorang-orang yang semasa PakHarto memegang jabatan Presiden,selalu mendekat-dekat, menjilatdan mencari muka. Pada waktu PakHarto tidak lagi menjadi Presidenorang-orang itu pula yang bersuaralantang menghujat, mencaci,melempar segala kesalahan kepadaPak Harto. Kelompok orang-orangseperti itu memperoleh kutukanAllah dan bagi mereka tempatkediaman yang buruk, jahanam (AlQur‘an, Surah Ar Ra’ad ayat25).” U mti/ch robin simanullang,wawancara dan berbagai sumber.MTI: Adakah sesuatu yang Pak Hartosampaikan secara khusus kepada PakProbo, sebelum pengunduran dirinya?PROBO: Dia kan orangnya tidak banyakngomong. Cuma dia sering saya tanya. Seperti,memanggil Nurcholis Madjid untuk diajakbicara, bagaimana, maunya apa. Juga ulamaulama, dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya.Satu lagi, waktu mau diadakan reformasi,saya yang menyuruh menghubungi ulamaulama dan tokoh-tokoh masyarakat, kepadaYusril Ihza Mahendra.MTI: Mengapa menyuruh Yusril IhzaMahendra, bukannya Pak SaadillahMursjid?PROBO: Karena sudah tidak ada lagi orangyang mau duduk dalam kabinet. Waktu itubanyak juga yang menyampaikan sama saya,meminta supaya didudukkan di dalam DewanReformasi.Jadi tokoh-tokoh yang lain, tidak ada yangmempunyai pengalaman seputar pengunduran diri Pak Harto 21 Mei 1998, seperti saya.Karena yang berani datang kepadanya cumasaya saja. U mtiSuruh YusrilT O K O H U T A M A Q
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39