Page 16 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 33
P. 16


                                    16 Q TokohINDONESIA 33 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETItidak. Kalau saya sudah datang jam 7, sayapulang jam 2 siang. Bijaksana, kalau sama-samapulang sudah macet. Kalau jam 2 belum pulang,saya sudah pulang mendahului, tapi pekerjaansaya kerjakan.Dalam bekerja, saya selalu berdoa. Kalau sayamelihat satu berkas perkara walaupun setebalsedemikian rupa, di mata saya terbayang orangyang menunggu keadilan dari berkas perkara ini,dan berkas perkara ini adalah makhluk. Sehinggakalau saya datang dan saya buka denganbismillah. Alhamdulillah, seorang di antarahambamu dikasih jabatan amanah hakim agung,untuk menyelesaikan perkara.Karena saya mempunyai istilah bukan lagi airmata yang bercucuran, darah telah berceceran daripencari keadilan. Tapi ternyata pejabat pengadilan tidak perduli yang demikian itu. Karena kitasudah merasakan, apa yang dialami oleh oranglain bukan urusan kita. Karena itu, tunggakantunggakan perkara, dua puluh ribu, sebentarsebentar. Kapan kau sebentar? Sampai habismasa jabatannya, dan sudah diperpanjang lagioleh mereka sendiri dan sudah dilantik lagi olehPresiden SBY, dan itu kan aneh.Yang sepanjang hemat saya, itu tidak sah.Keputusan untuk memperpanjang masa jabatansendiri. Kalau tidak sah tentu SBY tidakmenyatakan sah dan harus diganti dengan pilihanyang sah.Peci kebanggaan kita sejak jaman Belandajuga sudah diganti dengan bentuk peci profesor.Saya sudah tahu, semua sudah tahu, namunseakan-akan diam dan saya tidak akan diam.Itulah banyak masalah. Tapi dalam masalahyang demikian, saya masih mantap untuk berkata,apa pun yang terjadi atas dirimu dan keluargamuitu Bismar, jangan sesali, jangan sesali. Itu tidakakan terjadi kecuali dengan izin Dia. Kalau ituseizin Dia, akankah saya durhakah, protesmengenai izin Dia.Karena itu saya menulis mengenai Gus Dur.Waktu ucapannya, saya protes Tuhan, karena sayaharus lengser tahun 2004, sekarang sayadilengserkan, saya protes. Saya tulis, Gus Durmengapa engkau harus protes dengan Tuhan.Tidakkah engkau lupa, apapun tidak lebih dariapa yang ditentukan oleh Tuhan. Kalau pun haruslengser, ikhlas saja, jabatan tidak segala-galanyauntuk saya. Tapi ternyata pejabat-pejabat kitasekarang luar biasa, menjadikan jabatansegalanya.Betul saya bahagia kok, tidak termasuk dalamlingkaran hakim-hakim yang bertanya manalembaran Soedirman, mana lembaran Soeharto.Saya nggak ragu-ragu bilang dan memang begitu.Jadi anak kami ada tiga, satu pun tidak adayang mau melanjutkan untuk menjadi hakim,semua yang bergerak di bidang pegawai danadvokat.MTI: Kemudian sewaktu bertugassebagai hakim, salah satu waktu itu diMedan, tentang defenisi ‘benda’ atau‘barang’, itu sempat menjadipemberitaan yang menarik dikoran-koran. Bagaimanaceritanya?BS: Sebelum itu, pertama, waktusaya menjadi Ketua Pengadilan Tinggidi sana, ada seorang entah bermargaapa itu, berkelahi dengan hakimPengadilan Tinggi. Kemudian ketikadia mau datang pada saya, dihalangimereka. Mereka melapor pada saya.Pak Bismar, itu datang orang yangberkelahi dengan hakim. Saya bilangmasukkan saja. Begitu masuk, diabilang, begini, begini, saya mintasupaya hakim ini dihukum, danseterusnya.Sesudah dia selesai, saya bilangbolehkah saya menyampaikan sesuatu?Boleh, apa itu katanya. Saya bilang,mestinya saya yang harus dihukum.Terkejut dia. Kenapa? Saya sebagaiKetua Pengadilan Tinggi tidak bisamembenahi anak buah saya. Sayatidak pantas sebagai ketua.Kemudian dia datang kedua kali.Saya songsong ke pintu. Masuk dia.”Ya itulah PakBismar, Ketua, ibu saya marga Siregar,” katanya.“Kalau marga Siregar tondongmu do ahu,”kubilang. Masalah-masalah yang demikian itusebetulnya kalau kita sebagai pimpinan harusterbuka untuk menghadapinya, tidak usahberprasangka yang tidak baik.Kemudian tentang mengenai benda (bonda,bahasa Batak) atau ‘barang’. Semua ribut,sehingga mahasiswa sekarang pun kalau belajardalam hukum perdata tentang barang, semuamereka tersenyum. Kenapa? Mereka ingat‘barangnya’ si Bismar.Itu mengenai cerita orang kita yang ada disuatu tempat, tinggalkan keluarga. Biasalahkalau pulang, mampir, jalan dan seterusnya. Dankebiasaan di kampung, seorang gadis duduk soresore di jendela untuk melihat adakah orang yanglewat yang melirik-lirik. Memang pada waktu itudia tidak menyadari apa yang menjadi kehormatan itu. Si wanita begitu percaya terhadap rayuancinta si pria, kehormatan pun diberikannya.Setelah berulang kali, dia berkata, manajanjimu! Apa itu janji? Kalau kita sudah begini,kita akan menikah. Saya tidak bisa menikahkarena saya orang Kristen, nggak bolehberpoligami. Itulah, berakhir di pengadilan.Dihukum oleh Pengadilan Negeri 4 bulan.Tapi waktu sampai di Pengadilan Tinggi, sayamengatakan, kurang ajar ini. Akhirnya adadakwaan, saya terapkan sebagai penipuan.Bagaimana tidak penipuan, sudah tahu tidakboleh berpoligami dan sebagainya, terus diamasih mengatakan, ‘tuntut sampai langit ketujuh,suka sama suka, dewasa sama dewasa, tidak adasatu pasal pun yang dapat menjerat saya’.Sekarang datang si Bismar menjawab,sekarang engkau akan dihukum. Jadi dia akhirnyadihukum kurang lebih empat tahun. Dengancatatan bahwa, kalau istilah Batak, kalau amarahorang Batak itu sudah memuncak ‘kehormatan’itu disebut ‘bondami’. Maka dikatakan orang,jangan jadikan dong istilah Batak itu menjadiistilah hukum, inilah protes mereka yang wanita.Kenapa begitu Pak Bismar? Karena saya seoranglaki-laki, lahir dari rahim seorang ibu, wanita.Memang betul, ya si Bismar orang Batak, kalaumemang dalam prinsip, ya idealis sekali. Waktudi Mahkamah Agung, kita rapat pleno, ditanyakanlah oleh Hakim Agung, Ketua Pidum. Tapisaya mengatakan, Mahkamah Agung tidak bolehmemberikan komentar tentang perkara yangsedang diselesaikan di tingkat pengadilan negeriatau tinggi, mestinya diserahkan kembali kepadamajelis hakim. Kalau nanti sudah sampai ke MAsilahkan putuskan sendiri atau batalkan. Kala itu,saya percaya nanti akan dibatalkan. Memangdibatalkan.Walaupun orang sekarang mengatakan,‘putusan Pak Bismar itu benar’. Tapi kebenaranputusan yang diberikannya itu saat-saat tertentubelum merupakan suatu kebahagiaan bagi kita,tetapi saat lain dimana orang membutuhkan,itulah kebahagiaan bagi kita.MTI: Kalau tidak salah juga ada kasusganja yang sebelumnya dihukum 10bulan tetapi kemudian Anda hukum 10tahun?BS: Iya, juga ada kasus ganja, dari hukuman10 bulan menjadi 10 tahun, dari 15 bulan menjadi15 tahun, ribut. Sehingga Benny Moerdanimengatakan, Pak Bismar ini menyelamatkannegara kita dengan putusannya terhadap ganjaitu.Tetapi sekarang, saya bertul-betul bertanya,BISMAR SIREGARBISMAR SIREGAR DAN WARTAWAN TI Q mti/wes16 Q TokohINDONESIA 33 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETI
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20