Page 31 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 42

RAHIM REFORMASI SMegawati Soekarnoputri STokohINDONESIA.COM S 31keliling sebelumnya, 20 Juni 1996,dari Jalan Diponegoro menuju Monas, telah terjadi bentrok secarafisik antara peserta long marchdengan aparat keamanan di Gambir,Jakarta. Aksi pawai keliling itu jugadipimpin oleh Sophan Sopian Cs dantelah berakibat terjadi korban lukaluka di kedua belah pihak.Jika long march dilakukan lagi,dikuatirkan akan terjadi bentrok lagidengan aparat keamanan. Namun,Pangdam Jaya Sutiyoso memberitoleransi dengan mengizinkan parasimpatisan dan pendukung Megawati berorasi di Jalan Diponegoro58, Jakarta, dengan syarat jangansampai keluar dari pagar apalagisampai mengganggu keamanan danketertiban di sekitar Jalan Diponegoro itu. Maka, sejak itu berlangsunglah mimbar demokrasi yangpopuler kemudian dikenal denganmimbar bebas di Jl. Diponegoro 58tersebut. Mimbar bebas tersebuttelah menjadi embrio dari lahirnyakebebasan berbicara dan bertumbuhnya demokrasi di Indonesia.Orasi politik bernada perlawananpolitik kepada rezim Orde Baru, silihberganti, saban hari, dilakukan ditempat itu. Sebuah mimbar demokrasi, yang bisa disebut sebagai‘Deklarasi Gerakan Reformasi.’Posisi Megawati pun semakin kuatsebagai simbol perlawanan kepadapemerintah Orde Baru (status quo).Sekaligus, hal ini sebagai awal dariperjuangan demokrasi, embrio darikebebasan berbicara serta tumbuhpesatnya demokrasi di Indonesia.Mimbar bebas di kantor PDItersebut telah membuka katubkebebasan berbicara dan demokrasidi Indonesia yang sebelumnyaterbelenggu selama pemerintahanOrde Baru. Kebebasan mimbartersebut terus menggelinding bagaigulungan salju yang semakin besar.Mimbar bebas itu pun mengakomodasi dukungan kepada Megawatiyang datang dari berbagai penjuru.Megawati Soekarnoputri berorasi di Mimbar Bebas di depan kantor PDI Jalan Diponegoro, tahun 1996. Mimbar bebas itu dipaksadiakhiri dengan menyerbu dan merebut kantor tersebut oleh PDI Soerjadi bersama aparat polisi dan tentara.:: pdti.doc