Kecerdasan Iman

0
10
Kecerdasan iman adalah kecerdasan spiritual orang beriman
Lama Membaca: 2 menit

Kita memaknai, kecerdasan iman itu adalah kecerdasan spiritual orang beriman. Para ahli psikologi menyebut manusia itu memiliki tiga dimensi kecerdasan yakni kecerdasan intelektual (intelligence quotient, disingkat IQ), kecerdasan emosional (emotional quotient, disingkat EQ) dan kecerdasan spiritual (spiritual quotient, disingkat SQ). Lalu kita melengkapinya dengan kecerddasan keempat (tertinggi) yakni kecerdasan iman (faith quotient, di singkat FQ).

Pertama, kecerdasan intelektual (IQ) adalah istilah untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan yang erat kaitannya dengan kemampuan kognitif seseorang (individu). Kecerdasan intelektual ini dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. IQ itu merupakan usia mental yang dimiliki seseorang berdasarkan perbandingan usia kronologis.

Kedua, kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Emosi itu mengacu pada perasaan terhadap informasi atas suatu hubungan. Kecerdasan emosional (EQ) ini dinilai tidak kalah penting dari kecerdasan intelektual (IQ). Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ) dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.

Ketiga, kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan batin dari pikiran dan jiwa seseorang untuk membangun diri menjadi manusia seutuhnya dengan selalu berfikir positif dalam menyikapi setiap kejadian yang dialaminya.  Orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) mampu memaknai penderitaan hidup secara positif. Maka, kecerdasan spiritual (SQ) ini dianggap sebagai kecerdasan lebih tinggi dari kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emsoional (EQ). Karena jika seseorang telah memiliki kecerdasan spiritual (SQ), dia telah berkemampuan memaknai kehidupan sehingga hidup dengan penuh kebijaksanaan.

Namun, beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa kecerdasan spiritual tidak sama dengan beragama atau tidak berhubungan dengan agama. Disebut, seseorang yang memahami dengan baik ajaran dan hukum agama formal belum tentu atau tidak otomatis memiliki kecerdasan spiritual yang baik. Sebaliknya, seorang atheis atau humanis yang tidak beragama (tidak percaya Tuhan) bisa saja memiliki kecerdasan spiritual yang baik. Menurut mereka, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang menyembuhkan dan membangun diri secara utuh sebab kecerdasan spiritual terdapat di dalam bagian terdalam dari manusia itu sendiri.

Keempat: Maka, kita melengkapi dengan kecerdasan keempat (kecerdasan tertinggi) dengan menggunakan terminologi kecerdasan iman (faith quotient, di singkat FQ), yakni kecerdasan spiritual orang beriman atau beragama. Kecerdasan iman (FQ) adalah kecerdasan spiritual (SQ) yang diilhami oleh iman (agama) seseorang. Artinya orang beriman (beragama) yang memiliki dan mengembangkan kecerdasan spiritualnya tidak hanya dari dalam bagian terdalam (pikiran, jiwa dan batin) dari dirinya sendiri, melainkan lebih lagi oleh keyakinan imannya sendiri. Diksi atau premis simpelnya: Kecerdasan iman adalah kecerdasan spiritual orang beriman. Kita mengategorikannya sebagai bagian tertinggi dari kecerdasan spiritual, karena tidak hanya bersumber dan berkembang dari kekuatan terdalam dari dirinya sendiri tetapi juga bersumber dan berkembang dari kekuatan imannya sendiri.

Dengan keempat (tingkat) kecerdasan (terutama Kecerdasan Iman ) itulah kita berusaha marbisuk (arif, bijak) memahami dan melakoni diri (eksistensi) sebagai ‘manusia ciptaan’ bukan ‘manusia kausal evolusi’ yang dianugerahi Elohim (Allah) otoritas sebagai manusia berkehendak bebas (human free will, lomo lua manisia) untuk memiliki tanggung-jawab moral dan kesetiaan iman. (Oleh Ch. Robin Simanullang, Jurnalis TokohIndonesia.com, Penulis Buku Hita Batak: A Cultural Strategy)

 

 

 

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini