Bahlil Ujian Awal Terberat Prabowo

Prabowo (Bukan) Boneka Jokowi (1)

 
0
125
Prabowo-Jokowi
Presiden Terpilih Prabowo Subianto makam malam bersama dengan Presiden Jokowi membahas masalah politik dan ekonomi selama 2,5 jam di Plataran GBK, Senayan (8/10/2024)

Catatan Kilas: Ch. Robin Simanullang ||

Presiden Terpilih Prabowo Subianto berulangkali terang-terangan menyebut Presiden Jokowi adalah guru politiknya.[1] Bahkan di hadapan Presiden Jokowi, Prabowo kembali berjanji bakal melanjutkan semua program yang telah dijalankan oleh Jokowi selama dua periode memimpin Indonesia. Janji itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).[2] Apakah hal itu berarti Presiden Prabowo dalam pemerintahannya periode 2024-2029 akan menempatkan diri sebagai boneka Jokowi? Belum tentu!

Sejarah, selanjutnya akan membuktikan apakah Presiden Prabowo bisa melepaskan diri dari bayang-bayang guru politiknya atau tidak. Jika melihat dari proses transisi pemerintahan setelah Prabowo terpilih jadi Presiden 2024-2029, beberapa momen penting mengindikasikan Prabowo akan manut dan meneladani Jokowi. Terutama dari momen reshuffle beberapa menteri dua-tiga bulan terakhir menjelang berakhirnya periode pemerintahan Jokowi, yang disebut merupakan bagian dari transisi pemerintahan.[3]

Di antaranya, pengangkatan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bahlil yang diduga publik sebagai loyalis Jokowi dalam melakukan manuver-manuver politik dan bisnis, menduduki jabatan Menteri ESDM itu beberapa saat setelah menduduki kursi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang diduga tersandera dan ‘terpaksa’ mengundurkan diri. Padahal, sesuai dengan jadwal seharusnya pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar berlangsung pada Desember 2024.[4]

Menurut analisa beberapa pengamat politik, hal itu adalah bagian dari strategi Jokowi untuk ‘menggenggam’ pengaruh kepemimpinan di Golkar. Bahlil disebut merupakan tangan Jokowi di Golkar sebagai bagian strategi Jokowi untuk terus berkuasa.[5]

Maka, tidak berlebihan jika dalam kolom ini kita mengedepankan bahwa Bahlil adalah ujian awal dan tersulit Prabowo untuk melepaskan diri dari bayang-bayang cekeraman pengaruh (kekuasaan) Jokowi. Apakah Prabowo ‘terpaksa’ akan mempertahankan Bahlil sebagai Menteri ESDM atau tidak? Jika Bahlil dipertahankan sebagai Menteri ESDM dalam posisi politiknya sebagai Ketua Umum Golkar yang merupakan perpanjangan tangan Jokowi, maka patut kita duga hal itu sebagai awal dari penguatan indikasi bahwa Prabowo manut kepada guru politiknya. Dalam bahasa lebih umum sebagai boneka Jokowi. Sebab dari orang dekat Prabowo, sesungguhnya Prabowo mempunyai seorang ahli yang mumpuni meningkatkan nilai tambah energi dan sumber daya alam yang sangat dipercayainya untuk jabatan Menteri ESDM tersebut. Jika ahli mumpuni kepercayaannya itu tidak jadi diangkat Prabowo menjadi Menteri ESDM, karena sudah ‘didahului’ Jokowi mengangkat Bahlil, maka hal tersebut adalah ujian terberat Prabowo untuk menyatakan bahwa dia bukan boneka Jokowi.

Sebagai petunjuk awal terbaik tentang hal tersebut, tersirat dari pernyataan Presiden Jokowi yang mengungkapkan, pertemuan sembari makan malam selama 2,5 jam bersama Presiden terpilih Prabowo membahas banyak hal di Plataran, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024) malam. Mulai dari masalah politik hingga isu ekonomi. “Ketemunya 2,5 jam ya membahas banyak banget. Ya ada politiknya, ada urusan ekonomi, banyak banget,” kata Jokowi usai menghadiri malam puncak hari ulang tahun ke-79 Pertambangan dan Energi di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024). Kendati begitu, Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut isi pembahasannya. Ia berseloroh, jika diceritakan, maka pembicaraan akan memakan waktu 2,5 jam pula. “Enggak bisa saya ceritakan lah, kalau saya ceritakan juga 2,5 jam lagi ceritanya,” ucap Jokowi dengan ceria.[6]

Kita tunggu pengumuman dan pelantikan Kabinet Prabowo 21 Oktober 2024. Apakah mencerminkan dia boneka Jokowi atau bukan. Kita berharap Presiden Prabowo akan tampil sebagai dirinya sendiri dengan kemampuan terbaiknya membangun negeri sekaligus membayar lebih dari kesalahan masa lalunya.

Footnotes:

[1] https://wartakota.tribunnews.com/2024/09/01/sejak-dikalahkan-pilpres-2019-prabowo-subianto-anggap-jokowi-guru-politiknya?page=all

Advertisement

[2] Di Depan Jokowi, Prabowo: Kami Akan Lanjutkan Semua Program Bapak, yang Kurang Diperbaiki: https://nasional.kompas.com/read/2024/08/31/22521771/di-depan-jokowi-prabowo-kami-akan-lanjutkan-semua-program-bapak-yang-kurang.

[3] Jokowi Kembali “Reshuffle” Kabinet, Istana: Untuk Mendukung Transisi Pemerintahan: https://nasional.kompas.com/read/2024/08/19/07292851/jokowi-kembali-reshuffle-kabinet-istana-untuk-mendukung-transisi.

[4] Airlangga Hartarto Mundur, Bahlil Disebut Bakal Jadi Ketum Golkar. https://nasional.tempo.co/read/1902404/airlangga-hartarto-mundur-bahlil-disebut-bakal-jadi-ketum-golkar

[5] Tangan Jokowi di Partai Golkar. https://koran.tempo.co/read/editorial/489529/jokowi-airlangga-hartarto-partai-golkar

[6] Makan Malam Bareng Prabowo, Jokowi: 2,5 Jam, Bahas Politik dan Ekonomi: https://nasional.kompas.com/read/2024/10/10/21372431/makan-malam-bareng-prabowo-jokowi-25-jam-bahas-politik-dan-ekonomi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini