Dambakan Polri Profesional, Modern dan Terpercaya

Tito Karnavian
 
0
939

04 | Dilantik Jadi Kapolri

Setelah mendapat persetujuan DPR, Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Komjen Tito Karnavian menjabat Kapolri. Setelah dilantik, pangkat Tito pun langsung dinaikkan satu tingkat menjadi jenderal polisi. Prosesi pelantikan itu dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016) pukul 14.00 WIB.

Prosesi pelantikan itu diawali dengan pembacaan surat keputusan Presiden mengenai pengangkatan Tito oleh Sekretaris Militer Presiden Marsekal Muda Hadi Tjahjanto. Yakni Keputusan Presiden Nomor 48 Polri Tahun 2016 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Polri. Melalui Keppres itu, Presiden memberhentikan Jenderal Pol Badrodin Haiti (NRP 85070887) dari jabatan Kapolri sekaligus mengangkat Tito Karnavian (NRP 64100600) sebagai Kapolri. “Keputusan Presiden ini mulai berlaku setelah selesai pelantikan pejabat,” ucap Hadi.

Kemudian, dilanjutkan dengan pengucapan sumpah dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi dan diakhiri dengan penandatanganan berita acara upacara pelantikan. Setelah itu, Sekretaris Militer kembali membacakan Surat Keputusan Presiden Nomor 49 Polri Tahun 2016 tentang kenaikan pangkat satu tingkat Tito dari komisaris jenderal menjadi jenderal polisi (bintang empat).

Upacara pelantikan itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri dan sejumlah pejabat tinggi negara serta Komisioner Kompolnas. Juga hadir jajaran Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Kepala BIN Sutiyoso.

Para petinggi Polri juga hadir, antara lain Wakil Kapolri Komjen Budi Gunawan, Kalemdikpol Komjen Sjafruddin, Kakorlantas Irjen Agung Budi Maryoto, Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar dan Kepolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto.

Kemudian, besoknya, Kamis, 14 Juli 2016 pagi, mulai pukul 08.00 WIB, dilakukan acara Serah Terima Jabatan Kapolri dari Jenderal Pol Badrodin Haiti ke Jenderal Pol Tito Karnavian. Sertijab yang ditandai dengan penyerahan Tongkat Komando Kapolri tersebut digelar di lapangan terbuka, Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta. Badrodin juga menyerahkan panji Polri kepada Kapolri Tito Karnavian. Kemudian, acara pisah sambut digelar di Auditorium PTIK.

Dalam upacara Sertijab, Jenderal Purnawirawan Badrodin Haiti dan Jenderal Tito Karnavian bertindak sebagai inspektur upacara. Sedangkan yang menjadi komandan upacara adalah Kepala Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kombes Gatot Hariwibowo. Sementara pasukan upacara terdiri dari sembilan kompi. Yakni: Kompi satu, perwira menengah; Kompi dua, peleton polwan dan provos; Kompi tiga peleton Bareskrim Polri dan Badan Intelegen dan Keamanan Polri; Kompi empat, Taruna akademi kepolisian RI; Kompi lima, Koorbrimob Polri; Kompi enam, Koorbrimob Polri; Kompi tujuh, peleton Sabhara, DIT Pol Air dan DIT Pol Udara; Kompi delapan, PNS Polri; dan Kompi sembilan, kendaraan bermotor roda dua dan kendaraan tank Polri.

Hadir dalam acara ini, Menko Polhukam Luhut B Panjaitan, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, pimpinan DPR dan DPD, Ketua KPK Agus Rahardjo, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mantan Kepala BIN Hendropriyono, mantan Kepala BNPT Ansad Mbai, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Dai Bachtiar, Jenderal (Purn) Sutanto dan Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri, juga beberapa Kepala Kepolisian negara sahabat, serta tamu undangan dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. Serta dihadiri oleh para Pejabat Utama Polri dan Kapolda se-Indonesia.

Juga hadir Ayahanda dan Ibunda Tito Karnavian, Drs. H. Achmad Saleh (77) dan Hj. Kordijah (73) yang menempati tempat di podium utama. Duduk di kursi roda, Sang Ayah Achmad Saleh mengenakan jas hitam terlihat khusyuk haru beberapa kali menyeka air matanya. Demikian pula Sang Ibunda Hj. Kordijah yang mengenakan kebaya merah, kerudung merah dan memegang tas hitam, mengikuti upacara Sertijab itu dengan khidmad, khusyuk, senang, bangga dan haru, menyaksikan putra keduanya itu memegang tongkat komando Kapolri.

Ibunda Tito yang ditemui seusai upacara Sertijab berpesan kiranya anaknya selalu jujur. “Anak saya Tito harus terus dan selalu jujur, jadi Kapolri itu harus jujur. Saya bangga bisa menyaksikan rangkaian acara serah terima jabatan ini,” ucap Kordijah.

Advertisement

Badrodin Haiti dalam sambutannya mengungkapkan dinamika yang terjadi di internal Polri selama kepemimpinannya. Dia bersyukur berkat kerja keras dan soliditas, citra Polri yang sempat menurun perlahan mulai pulih. “Tentunya masih segar dalam ingatan kita, jabatan saya yang sebelumnya sebagai Wakapolri dipilih menjadi Kapolri. Dalam kajian strtegis saat itu melihat Polri dalam beban yang sangat kompleks, masyarakat juga ragu dan berkurang tingkat kepercayaan pada Polri,” ungkap Badrodin.

Badrodin berharap, Jenderal Tito Karnavian selaku Kapolri yang baru mampu menjadikan Polri sebagai institusi yang dibanggakan masyarakat. “Saya optimis, Polri di bawah Tito akan mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, saya yakin Polri bisa terdepan, unggul paripurna dan dipercaya masyarakat,” harapnya.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi kinerja Jenderal Badrodin Haiti selama menjadi Kapolri. Tito mengaku salut akan prestasi yang telah dicapai Kapolri yang digantikannya, sebab kala itu Polri tengah dihadapkan dalam situasi yang sulit. “Meskipun awalnya menghadapi banyak kendala. Beliau berhasil membawa Polri tetap eksis dengan segala kelebihan dan kekurangannya,” kata Tito dalam sambutannya.
Tito juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Jenderal Badrodin atas segala pencapaian dan prestasi selama 1 tahun 3 bulan. Tito berjanji akan meneruskan tongkat kepemimpinan Polri sesuai dengan program Nawacita pemerintah dan visi misi Polri. “Sebagai penerus, saya berkomitmen akan melakukan tugas kepolisian sesuai dengan Nawacita dan visi-misi Polri tahun 2015-2019 sebagai acuannya,” janji Tito.

Tito mengaku penunjukannya sebagai Kapolri merupakan amanah paling besar. Bagi Tito, konsekuensi dari jabatan orang nomor satu di Korps Bhayangkara tersebut tak hanya kepada masyarakat dan negara tetapi juga kepada Sang Pencipta. “Penunjukan saya sebagai Kapolri merupakan amanah yang paling besar dan konsekuensi tinggi kepada hukum, masyarakat dan negara, terlebih kepada Allah SWT,” kata Tito.

Penulis: Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini