Dicemooh Kala Nyatakan Ada Teroris
Hendropriyono
[ENSIKLOPEDI] Tidak mudah menyatakan kebenaran. Hal itu tercuplik dari pengalaman Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini. Ketika ia menyatakan bahwa di Indonesia ada jaringan teroris, beberapa kalangan mencemoohnya, membantah dan tak percaya. Tapi ketika terjadi tragedi bom di Bali, beberapa kalangan itu sempat pula menuntutnya mundur dari Kepala BIN. Ia dituding tak bisa mengidentifikasi adanya gerakan teroris di sini.
Mereka menganggap, ia sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap tragedi yang menewaskan 182 orang tersebut. Sebagai sebuah institusi yang menjadi mata, hidung dan telinga informasi rahasia, seharusnya BIN bisa mengidentifikasi adanya gerakan teroris di Bali.
Tapi sebelumnya, ia dicemooh ketika menyatakan bahwa di Indonesia ada jaringan teroris. Banyak pihak membantah dan tak percaya ada jaringan teroris di Indonesia. Berbagai tuduhan miring ditujukan kepada orang nomor satu di badan intelijen ini, ketika ia menyatakan bahwa di Indonesia ada jaringan teroris.
Apalagi ketika kerusuhan merebak di Poso, Hendro mengatakan, Poso menjadi tempat tumbuhnya jaringan antara terorisme internasional dengan jaringan radikal dalam negeri.
Menurutnya, letak Poso yang jauh dari kontrol Jakarta, menjadikannya tempat yang ideal bagi pertemuan dua arus tersebut. “Kelompok radikal dalam negeri dengan teroris internasional yang menempatkan basis di sana,” kata Hendro waktu itu. Ia pun dengan tegas menyatakan adanya jaringan Al Qaeda di Indonesia. Maka ketika itu, ada beberapa kalangan yang menduga Hendro bermain kepentingan dengan Amerika, yang sedang gencar memburu teroris pasca tragedi 11 September.
Beberapa politisi, pengamat dan media mengkritik habis lulusan United States Army General Staff College Fort Leavenworth USA (1980) ini. Ia pun dicap sebagai seorang intel yang banyak ngomong. Tetapi setelah para pelaku pemboman Bali tertangkap, mereka pun tutup mulut tanpa merasa bersalah. Hendro yang sempat berniat menggugat balik para penuding yang tidak bertanggungjawab itu, juga mengurungkan niat.
Maklum, ada beberapa pihak yang tidak sejalan dengan Mantan Pangdam Jaya tahun 1993 dan Menteri Tenaga Kerja pada masa Habibie ini karena kedekatannya dengan Megawati. Sejak September 2000, ia memang sudah resmi menjadi anggota PDI-P yang dipimpin oleh Megawati Sukarnoputri. Ti, dari berbagai sumber