Guru Pengusaha Pribumi

Probosutedjo
 
0
410
Probosutedjo
Probosutedjo | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] SATU | Pengusaha sukses, pendiri Mercu Buana Group, kelahiran desa Kemusuk Jogjakarta, 1 Mei 1930, ini pantas dijuluki sebagai guru pengusaha pribumi Indonesia. Mantan guru ilmu pasti, sejarah dan kepala sekolah, ini telah menjadi pengusaha sebelum saudara seibunya, HM Soeharto, menjadi presiden. Dia pengusaha yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang sangat baik untuk digugu dan ditiru. Dia pengusaha yang punya prinsip menyejahterakan rakyat jelata. Demi prinsip itu, dia berani menantang arus.

Tokoh ini memulai kehidupannya dari dusun Kemusuk, sekitar 10 kilometer barat Yogyakarta. Dia telah aktif sebagai pejuang saat usia remaja, bergerilya melawan penjajah Belanda. Keberaniannya bergerilya dikagumi oleh teman-teman seperjuangannya. Pada zaman pendudukan Belanda di Yogya, dia sering masuk kota dan ada kalanya menemui Bu Harto memberi berita keadaan luar kota termasuk Desa Kemusuk.

Kemudian dengan semangat ingin mandiri, dia merantau ke Pematang Siantar, Sumatera Utara. Memulai hidup mandiri sebagai kerani di sebuah usaha penebang kayu, kemudian menjadi guru, mendirikan sekolah dan menjadi kepala sekolah.

Sebagai seorang konglomerat, dia tidak larut dalam kehidupan mewah dan mengambil jarak dengan rakyat jelata. Dia justru berupaya mendayagunakan apa yang ada padanya untuk mendorong kemajuan rakyat dan bangsanya. Sebagai pengusaha yang berlatar belakang guru, dia pun berupaya membimbing para pengusaha kecil untuk bangkit dan maju bersama. Beberapa kali dia menyalurkan kredit kepada pengusaha kecil, kendati banyak tidak kembali, tetapi dia terus melakukannya.

Kemudian sekolah yang didirikannya itu dinegerikan, demi kepentingan rakyat setempat. Dia rela melepas miliknya menjadi milik negara dan publik. Bahkan rela melepas jabatan kepala sekolah, karena dia tidak memiliki ijazah guru sebagai persyaratan formal menjadi guru dan kepala sekolah.

Setelah kembali mengajar sebagai guru biasa di Sekolah Taman Siswa Pematang Siantar, kemudian menikah dan punya satu anak, dia pun berganti haluan menjadi pengusaha. Berkat kerja keras dan kejeliannya menangkap peluang bisnis, dia pun berhasil menjadi seorang pengusaha besar, konglomerat.

Awalnya dia memperoleh kepercayaan dari Ng Co Mo menjadi leveransir di Departemen Sosial pada tahun 1963/1964. Pada waktu itu Mulyadi Djayamartono, SH, menjabat Menteri Sosial. Di Departemen Sosial yang awalnya hanya menyupalai pakaian anak-anak dan puluhan ribu kelambu untuk Irian Barat (Irian Jaya), kemudian dipercaya mengimpor kendaraan Jeep Toyota. Keberaniannya menerobos instansi pemerintah untuk menjadi relasi/rekanan perlu dicontoh oleh para pengusaha pemula.

Sewaktu Pak Harto menjadi presiden, tanpa surat identitas, dia dapat menemui Presiden Taiwan yakni Li Teng Hui dan juga menemui pejabat-pejabat di RRC untuk membuka hubungan kerjasama ekonomi.

Sebagai seorang konglomerat, dia tidak larut dalam kehidupan mewah dan mengambil jarak dengan rakyat jelata. Dia justru berupaya mendayagunakan apa yang ada padanya untuk mendorong kemajuan rakyat dan bangsanya. Sebagai pengusaha yang berlatar belakang guru, dia pun berupaya membimbing para pengusaha kecil untuk bangkit dan maju bersama. Beberapa kali dia menyalurkan kredit kepada pengusaha kecil, kendati banyak tidak kembali, tetapi dia terus melakukannya.

Di samping itu, dia juga selalu bersuara lantang setiap kali melihat ada kebijakan pemerintah dan pengusaha yang merugikan rakyat jelata dan pengusaha pribumi. Dia bukanlah orang yang rasialis, tapi dia hanya ingin bangsanya hidup sejahtera, tanpa kesenjangan yang sangat jauh seperti adanya hingga saat ini.

Berikut ini kami menyajikan kisah hidup (biografi ringkas) putera bangsa yang kami gelari sebagai Guru Pengusaha Pribumi Indonesia itu. Kisah ini kami rujuk dari hasil beberapapa kali wawancara kami dengan beliau ditambah berbagai referensi, terutama buku H Probosutedjo Merindukan Kesejahteraan Rakyat Jelata (Refleksi Pers 1974-2005), yang ditulis Nurinwa Ki S Hendrowinoto, dkk, diterbitkan Universitas Mercu Buana dan YBI, bertepatan 75 tahun Probosutedjo; juga buku Keimanan Guru Pengusaha, yang diterbitkan Yudhagama (1997). Penulis: Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com 

Advertisement

© ENSIKONESIA – ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA

Data Singkat
Probosutedjo, Pendiri Mercu Buana Group / Guru Pengusaha Pribumi | Ensiklopedi | CEO, Pengusaha, Dirut, komisaris

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini