Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 43
BERITAINDONESIA, Januari 2006 43(BERITA KHAS)kemerdekaan tersebut. Jadi peringatan ini adalah peringatanketigapuluh tahun kemerdekaan dan tiga tahun restorasi, tidakada yang salah,” jelas praktisi keuangan Timor Leste yang jugaadik Khamis Basarewan, pejuang kemerdekaan Timor Leste(Fretilin) —yang menjabat Menteri Pendidikan saat proklamasikemerdekaan 1975.Apa pun yang menjadi keputusan KBRI, penulis sedikitmerasa lega karena keberadaan Indonesia pada saatpenting seperti itu diwakili oleh saudara Eddy RSinulingga, General Manager Bank Mandiri CabangDili yang sangat proaktif memanfaatkan momentum.Secara berkelakar penulis sampaikan kepadaMenlu Dr. Ramos Horta, hari ini setidaknya kitatelah diwakili oleh Pak Eddy, beliaulah the real ambassador. Terbahaklah sang Menlu yang selalutampil perlente itu.Selain bertemu dengan para petinggi RDTL,penulis juga bertemu beberapa pengusaha asal Indonesia, di antaranya adalah bapak Haji SulthonHadiwijaya (pengusaha dan juga aktivis masjid),Yuanto Kenchana Jaya (CEO Nabilan Corporation),Ibu Lily dari API (Asosiasi Pengusaha Indonesia)Timor Leste, dan juga para tokoh Islam di sanaseperti tokoh senior Timor Leste Salim Sagran danAbdullah Said Sagran dari Masjid Al-Nur, UstadzArief Sagran (President Cencitil), dan sahabat sahabat lainnya.Meski mayoritas rakyat Timor Leste penganut Katholik, tetapiIslam mendapatkan tempat yang sama menurut konstitusi.Alhamdulillah, meski umat Islam yang menurut data statistik2004 berjumlah kurang dari 1% dari total rakyat Timor Leste,tapi beberapa di antara mereka diakomodasi ke dalamkehidupan demokrasi di negeri kecil yang indah ini.Sekadar menyebut beberapa posisi penting dalam pemerintahan RDTL yang ditempati warga Muslim: Perdana Menteri, Wakil Menteri Keuangan, Wakil Pimpinan Bank CentralTimor (CPA), Direktur Jenderal Pendidikan Vocational, LegalOfficer CPA, dan banyak posisi lebih rendah lainnya.Patut diacungi jempol, lembaga pendidikan menengah yangdikelola Yayasan Masjid Al-Nur, dalam kondisinya yang begitumemprihatinkan, masih mampu tampil sebagai yang terbaik diperingkat nasional.Beruntunglah Umat Islam Timor Leste, karena mereka hidupdalam satu negara yang memberikan kebebasan sepenuhnyakepada warga negara menjalankan ibadah, bekerja padabidangnya masing- masing, dan hidup rukun dengan saudarasaudaranya yang Katholik atau beragama lain.Mereka sama sekali tidak diperlakukan diskriminatif olehpemerintah ataupun oleh kelompok mayoritas di sana. Bahkanmayoritas siswa sekolah menengah di kota Dili yang dikelolaYayasan Masjid Al-Nur adalah berasal dari kalangan nonmuslim,meski materi pelajaran agama yang diajarkan di sekolah yangamat sederhana ini adalah Islam.Pemerintah Timor Leste sendiri sangat proaktif menjalinhubungan dengan negara-negara berpenduduk mayoritasmuslim, baik di kawasan Asia maupun di kawasan TimurTengah.Hebatnya, inisiatif itu tumbuh subur dari diri pribadi Dr.Ramos Horta, Menlu Timor Leste yang sudah malang melintangdi kehidupan diplomatik serta penerima hadiah Nobel.Begitu kuatnya keinginan Dr. Ramos Horta sampai-sampaibeliau belajar bahasa Arab. Tidak heran bila sesekali meluncurungkapan Alhamdulillah dan Syukron Jaziilan dari bibir sangMenlu yang cerdas ini.PM Dr. Mari Al-Katiri dalam pidatonya di PBB, bahkandengan gagahnya mendeklarasikan diri: “Saya Mari Al-Katiriadalah muslim dan keturunan Arab, yang memimpin bangsaTimor Leste yang mayoritas Kristen Katolik.”.Dalam hemat penulis, bila kondisi Timor Leste sepertisekarang ini mampu dipertahankan oleh semua pihak di sana, oleh’OR LESTEDistrik Distrik Penduduk PendudukPendudukAileu 36,889 729 282 AileuAinaro 53,629 797 308 AinaroBaucau 104,571 1,494 577 BaucauBobonaro 82,385 1,368 528 MalianaCova Lima 55,941 1,226 473 SuaiDili 167,777 372 143 DiliErmera 103,169 746 288 ErmeraLautem 57,453 1,702 657 Los PalosLiquiça 55,058 543 210 LiquiçaManatuto 34,900 1,706 658 ManatutoManufahi 38,580 1,325 512 SameOecussi 58,521Viqueque 66,434 1,781 687 Viqueque13 Distrik 924.642 14.604 5.638Area (km Area (kmArea (km2) Area (mi Area (mi2) Ibukota DistrikMYR Agung Sidayu bersama Presiden Timor Leste,Xanana Gusmao, Dili (26 Nopember 2005).