Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 45


                                    BERITAINDONESIA, Januari 2006 45(BERITA KHAS)dijarah. Pengalaman yang sama dialamijuga oleh Ibu Aicha Basyarewan yang ikutmengungsi bersama suaminya SuthonHadiwijaya ke Makasar.Dengan perasaan sedih nan mendalam,dia harus membuangkunci rumahnya ke laut,karena rumah danseluruh isinya sudahhangus terbakar.Semua orang mengalami kepedihan yang sama saat itu. Sudah waktunya pula kini bagibangsa Timor Leste menikmati danmengisi kemerdekaannya dengan bekerjakeras agar negerinya mampu tampilsejajar dengan negeri- negeri lain didunia.Sampai saat ini masih banyak tanahluas yang belum tersentuh dengan sistempertanian modern. Lahan-lahan memilikipotensi sangat besar dan prospektif bagiinvestasi di bidang agribisnis.Kabar teranyar, dalam konferensi itusalah satu kelompok usaha dari negaraThailand menyampaikan informasi,mereka telah masuk dalam bisnis pertanian bekerja sama dengan Jermanuntuk mengelola lahan pertanian seluas15.000 hektar yang disediakan pemerintah Timor Leste.Dalam waktu dekat, usaha bersama ituakan menanam kasava yang hasilnyakelak diorientasikan untuk tujuan ekspor.Tentu saja masih terbuka peluang luasbagi Indonesia (swasta) untuk membukabisnis pertanian di negeri tetangga ini.Kondisi daerah Timor Leste yangbervariasi memungkinkan dikembangkannya berbagai usaha agribisnis di sana,baik untuk pertanian, perikanan, peternakan, maupun perkebunan.Fakta yang ada sekarang, sekadargambaran, rakyat Timor Leste sampaisaat ini masih bergantung pada beras impor.Padahal, banyak kawasan yang sesungguhnyabisa dibudidayakan secara optimal agar negeridengan penduduk relatifsedikit ini mampu berswasembada pangan. Iniadalah peluang bisnis. Begitu juga halnyauntuk gula, dan produk konsumtiflainnya.Pemerintah Timor Leste secara seriusterus berupaya menciptakan iklim investasi kondusif agar mampu menarikperhatian investor asing, termasuk danterutama dari Indonesia.Sama seperti Indonesia, Timor Lesteadalah negara Agraris. Hampir 94%penduduknya hidup bertani dengantanaman utama padi dan jagung. Bertanam Kasava adalah andalan utama bilatanaman padi dan jagung gagal.Tanaman-tanaman lain juga tumbuhsubur di negeri ini. Sebut saja, misalnya,kopi. Kopi Timor Leste adalah tanamanyang amat terkenal, produk andalanuntuk diekspor, dan menjadi salah satusumber devisa utama negeri ini.Soal kopi ini, DR. Ramos Horta dengannada berkelakar berpromosi kepadapeserta konferensi: “Dalam kopi TimorLeste terdapat kandungan viagra, jadiAnda harus mencoba mencicipi kopi kamiagar selalu segar bugar”.Penulis tidak tahu persis apakah pemerintah Timor Leste sudah melakukanupaya penataan kembali pada budi dayaKopi Timor Leste, atau hanya terusdipanen tanpa diremajakan kembali.Yang jelas, di pusat kota Dili ada sebuahperusahaan Amerika eksportir KopiTimor Leste.Ketika masih bergabung dengan Indonesia dulu pun kopi menjadi point of interest utama Timor Leste, sehinggasempat beredar rumors pengusahapengusaha Indonesia saling berebutmendapatkan tempat di hati penguasa,dan tidak jarang mengabaikan etika-etikabisnis, demi mendapatkan monopoliusaha kopi ini.Memang, bangsa Timor Leste mengalami hal yang sama walau tidak serupa,pada masa kolonial Portugis dan saatbergabung dengan Indonesia. Karenaitulah, mereka berjuang sekuat tenagameraih kemerdekaan.Rumah Petani Kopi di pebukitan Timor Leste.Salah satu sudut kota Dili.Masih terbuka peluangluas bagi Indonesia(swasta) untuk membukabisnis pertanian di negeritetangga ini.
                                
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49