Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 48
48 BERITAINDONESIA, Januari 2006BERITA KHASdan RI. Salah satu indikasinya: 96%persoalan wilayah perbatasan antara duanegara telah diselesaikan. Saling mengunjungi secara resmi telah dilakukanoleh kedua kepala negara.Bahkan, ketika Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke TimorLeste beberapa waktu lalu, rakyat TimorLeste menyambutnya dengan penuhantusias. Ketika penulis menanyakankepada DR. Ramos Horta soal sambutan itu, bliau menegaskan bahwasambutan hangat dari rakyat TimorLeste itu sama sekali tanpa rekayasadari pihak pemerintah.Memang, tidak bisa dipungkiri,menciptakan keamanan dan menjalin hubungan yang akrab denganIndonesia merupakan salah satufaktor pendorong bergeraknya rodaperekonomian Timor Leste.Dalam keterbatasan waktu yangtersedia, penulis masih menyaksikanjalan-jalan yang terlihat rusak diberbagai kawasan di Dili. Masih adapemadaman listrik secara bergilirandi kawasan ibukota negeri itu.Penulis juga belum melihat adanyapertanda partisipasi aktif warga asliTimor Leste di bidang perdaganganbaik itu bisnis eceran (retail) maupun bisnis peragenan (wholesales).Bisa disebut, 80% perdaganganmasih berada di tangan para pedagang dan pengusaha asal Indonesia, kecuali pedagang eceran dipasar-pasar tradisional yang sama sekalibelum tersentuh perhatian pemerintahatau LSM-LSM dalam dan luar TimorLeste.Dalam pemikiran penulis, pemerintahTimor Leste seyogianya memikirkanperlu dibangunnya sebuah kawasankhusus sebagai “Pusat Kegiatan EkonomiKerakyatan Timor Leste.””Kawasan ini selanjutnya diisi pengusaha asli dan pengusaha asing. Tujuannyaagar”sense of business warga Timor Lestemuncul dan pada gilirannya timbulkesetaraan kesempatan berusaha demiterciptanya ketenangan politik negeri itudi masa depan.Bangsa dan rakyat Timor Leste memang masih dilanda kemiskinan. Tapi,penulis sengaja tidak berbicarapanjang-lebar ihwal kemiskinan Bangsa Timor Leste. Karena, sesungguhnyakemiskinan adalah bagian tidak terpisahkan dari upaya pemulihan ini danpasti akan mengecil persentasenyasejalan dengan perjalanan waktu.Yang jelas, tingkat pertumbuhanpenduduk meningkat 17,4% sejak 2001akibat tingginya tingkat fertilitas 7,8–8,3%.Penghasilan dari sektor nonmigasmenurun pada tahun sama, hanyamemberikan konstribusi 2% saja padapendapatan nasional yang jumlahnya405 dolar AS perkapita.Sementara ini laju inflasi per-Desember 2004 1,8%. Defisit perdagangan ekspor–impor 187 juta dolarAS pada 2004 yang sama nilainyadengan 56% gross domestic bruto.Namun ekspor nonmigas TimorLeste cenderung naik sampai 8 jutadolar AS pada tahun 2005 meskikontribusi terbesar (7 juta dolar)berasal dari ekspor kopi.Akhirnya, banyak hal lain yangPM AL-KATIRI DALAM KONFERENSI 28-29 NOPEMBER 2005 DI DILI DAN PARA PENGUSAHA DARI SELURUH DUNIA DATANG MPenulis bersama PM Al-Katiri.