Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 51


                                    BERITAINDONESIA, Januari 2006 51(BERITA NEWSMAKER)positif, hingga berkali-kali. Media Indonesia milik Surya Paloh, yang sepertinyasudah bergeser menjadi koran pendukungpemerintah, dalam headline Sabtu (3/12)menulis pasar bereaksi cukup positif ataslangkah Presiden menunjuk Boediono.Harian sore Sinar Harapan walaudalam judul menulis visi Boediono bertentangan dengan Wapres, dalam pemberitaan menyebut masuknya Boedionodalam Kabinet akan memberikan dampakpositif ke pasar uang maupun pasarmodal.Masih di hari yang sama Sabtu (3/12),headline harian ekonomi Investor Dailymelaporkan posisi rupiah dan IHSGsudah menguat. Koran ini menulis Boediono telah menumbuhkan harapan baru,karena itu para pelaku pasar meresponsangat positif. Mereka berharap Boedionomampu menumbuhkan harapan baru bagiperekonomian yang tengah lesu.Tajuk berbagai harian juga turut meramaikan sambutan terhadap Boediono.Bisnis Indonesia menyebut Boedionosebagai pilihan yang tepat, Investor Dailymemberi istilah kepadanya dengan turungunung, dan Suara Merdeka dari Semarang memberi judul tajuk “SemuanyaMenyambut Positif Kembalinya Boediono”.Tajuk Sinar Harapan yang memberipesan kepada Boediono agar harus berpihak kepada rakyat, menyebut isyaratpositif dari pasar sesudah Presiden menunjuknya sebagai modal dasar yang baikbagi pemerintah memasuki tahun 2006.Koran Tempo terlihat agak kritis menyambut Boediono. Dalam judul sarkastisnya, “Menteri Baru Kabinet Lama”,Senin (5/12), harian berbentuk fisik tabloid ini mendesak Presiden SBY sebaiknyamemberi pertimbangan utama padakemampuan calon anggota baru kabinetdalam perombakan Kabinet, lebih tinggidaripada pertimbangan asal partai.Setelah menteri baru dilantik, esoknyaRabu (7/12) tajuk”Koran Tempo menulisfakta di lapangan perombakan Kabinettelah mendapat respon positif dari pasardan masyarakat. “Tetapi kepercayaanpasar saja tidak cukup bagi Tim itu untukmembenahi perekonomian Indonesiayang mundur belakangan ini,” tulisnya.Koran ini mengingatkan dua agendaterpenting Menteri Boediono, yaknimengusahakan stabilitas ekonomi danmenggerakkan roda perekonomian.Namun secara elegan dalam rubrik“Jeda” (14/12), Koran Tempo menulis feature singkat perihal kebiasaan Boedionoyang tetap tak mau berhubungan denganurusan protokoler. Sang bos lebih suka“jalan sendiri”. Bila bepergian ke Yogyakarta, misalnya, tempatnya mengabdisebagai Guru Besar Universitas GajahMada, Boediono emoh dijemput para staf.Tulis Tempo, ia lebih senang dan bahagiabila dijemput sang istri tercinta, Herawati,pakai Honda Civic yang memang biasadibawa-bawa sang istri.Boediono, doktor ekonomi bisnis lulusan Wharton School, University ofPennsylvania, AS, 1979, disebut-sebutpublik dahulu sebagai anggota “TheDream Team” bersama Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti,Menperindag Rini MS Soewandi, danMenneg PPN/Kepala Bappenas Kwik KianGie. Dan terbukti, memang, selamamenjabat Menkeu dia berhasil membenahi bidang fiskal, masalah kurs, sukubunga dan pertumbuhan ekonomi.Alumni Master of Economics, MonashUniversity, Melbourne, Australia (1972),ini secara konsisten berhasil menstabilkankurs rupiah pada kisaran Rp 9.000-an perdolar AS. Begitu pula dengan suku bungaberada pada posisi yang cukup baik untukmerangsang kegiatan bisnis sehinggapertumbuhan ekonomi menaik secarasignifikan. Pria berpenampilan kalem dansantun serta terukur dalam berbicara inijuga dinilai mampu membuat situasiekonomi yang saat itu masih kacau menjadi dingin.Saat baru menjabat Menkeu yangpertama-tama ia lakukan adalah menyelesaikan Letter of Intent dengan IMF,yang telah disepakati sebelumnya, sertamempersiapkan pertemuan Paris ClubSeptember 2001. Setelah itu secaraterencana bersama Tim Boediono mengakhiri kerjasama dengan IMF (DanaMoneter Internasional), Desember2003. Pertengahan 2003, majalah Business Week yang berbasis di AS akhirnyamenobatkan Boediono sebagai satu dari25 orang paling berpengaruh yangmembawa perubahan di Asia. Perubahan pulalah yang kini diharapkanseluruh kalangan dari sosok pria sederhana dan bersahaja ini. ■ HTNama: Boediono Lahir: Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943 Jabatan: MenkoPerekonomian Kabinet Indonesia Bersatu Agama: Islam Isteri: Herawati Anak: Duaorang Pendidikan: S1: Bachelor of Economics (Hons), University of Western Australia(1967) • S2: Master of Economics, Moanash University, Melbourne, Australia (1972) •S3: Doktor Ekonomi Bisnis, Wharton School, University of Pennsylvania, AS 1979Pekerjaan: Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004) • Menteri NegaraPerencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Kabinet ReformasiPembangunan (23 Mei 1998-29 Oktober 1999) • Direktur I Bank Indonesia Urusan Operasidan Pengendalian Moneter (1997-1998) • Direktur III Bank Indonesia Urusan PengawasanBPR (1996-1997) • Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta.BIODATA:Sambutan Hangat PersMedia massa dengan cara khasnyamasing-masing turut memberitakansecara luas berbagai sambutan pasar yang
                                
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55