Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 07
P. 50


                                    50 BERITAINDONESIA, Januari 2006BERITA NEWSMAKER♦ BOEDIONOHasil Tangan DinginnyaDIBUTUHKANIa orang kepercayaan Presiden MegawatiSoekarnoputri di Kabinet Gotong Royong.Tetapi pengangkatannya sebagai MenkoPerekonomian oleh Presiden Susilo BambangYudhoyono lebih karena pertimbanganpemulihan ekonomi.Rasanya sangat mengejutkansekali tatkala Presiden SusiloBambang Yudhoyonomengumumkan namaBoediono, mantan MenteriKeuangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004), sebagai salah satu person yanghendak mengisi tim ekonomi hasil reshufle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB)gelombang pertama Desember 2005.Ketika akan mengumumkan namanya,Presiden meminta waktu secara khususkepada pers untuk berbicara langsung,saat sedang berada di Pangkalan TNIAngkatan Udara Kelapa Sawit, Polonia,Medan, Sumatera Utara, Jumat (2/12)dalam sebuah perjalanan dinas. Ia didampingi Wakil Gubernur SumateraUtara Rudolf Pardede. Presiden terlihatgembira dan optimistik manakala menyebut nama Boediono, sebab baru padapagi hari sebelumnya berhasil diperolehkepastian kesediaannya, dalam sebuahpertemuan yang digelar di Pangkalan TNIHalim Perdanakusuma, Jakarta.Pada pertemuan sebelumnya Kamis (1/12) pagi, sebelum terbang ke Sibolga,dalam dialog di antara keduanya Boediono masih menyebut kalau dirinya inginberistirahat sambil berbuat baik baginegara tanpa harus bergabung dalamkabinet.“Tetapi saya minta, Pak Boediono kalaunegara memerlukan, kalau rakyat menghendaki dan Anda harus masuk pemerintahan, tentu itu amanah. Mudahmudahan semuanya berjalan baik dalamsatu dua hari ini,” ujar Presiden, mengulang kisah pinangannya kepada sesama kolega di Kabinet Gotong Royong.Beberapa hari kemudian, Selasa (6/12),Boediono bersama menteri lain dilantikPresiden di Yogyakarta.Ekonom Bertangan DinginMasuknya nama Boediono sebagaiMenko Perekonomian menggantikanAburizal Bakrie, adalah sebuah kejutansekaligus kelegaan. Mengejutkan sebabtak terpikir dalam kamus sebelumnyauntuk mengangkat kembali ‘stok’ lama.Namun sangat melegakan pula sebabdengannya Indonesia menjadi berkesempatan untuk menata ulang perekonomian nasionalnya secara baik, sebagaimana pernah sebelumnya dia lakukandengan prestasi sangat bagus.Maklum pulalah, hingga setahun usiakepemimpinan SBY-Kalla pergerakan danpengelolaan makro-ekonomi belum didukung pemulihan di sektor riil danmoneter. Harapan pemulihan satu-satunya menjadi berada di pundak Boediono,yang memang dikenal piawai dalammengelola makro-ekonomi.Sebagai Menteri Keuangan di tahun2004, misalnya, Boediono berhasil menyelesaikan tiga program besar yangsempat menelurkan kebijakan anggaranketat, serta menempatkan DepartemenKeuangan menjadi seolah-olah penjagagawang. Yakni, menjalankan kebijakanekonomi lanjutan Pasca Program IMF2003, pelaksanaan Pemilu 2004, danmenjaga keutuhan NKRI. Boedionosampai-sampai menyebut ketiga programtersebut sebagai tugas nasional danmenempatkan tahun 2004 sebagai masatransisi yang sangat rawan untuk dilewati.Tidaklah salah apabila situs internetTokohIndonesia.Com (http//www.tokohindonesia.com), yang mempunyai spesialisasi di bidang biografi para tokoh,sampai-sampai menyebut mantan Direktur Bank Indonesia ini sebagai ekonombertangan dingin. Situs ini juga menulis,para pelaku bisnis sudah mengenal namaBoediono sebagai tokoh ekonomi yangkredibel, low profile, tidak banyak bicara,prudent, dan sangat konservatif.Kehadiran Boediono sangat menjanjikan harapan. Terbukti pasar segeramenyambut kehadirannya dengan antusias. Ini terlihat dari nilai tukur rupiahyang langsung membaik, menjadi dibawah Rp 10.000 per dolar AS dan terusmenerus mengalami perbaikan. Demikianpula perdagangan di lantai Bursa EfekJakarta (BEJ), turut naik signifikan.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)langsung ditutup menguat hingga 23,046poin (naik sekitar 2 persen), dan beradadi posisi 1.119,417 atau berhasil menembus level 1.100.
                                
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54