Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 22


                                    BERITA WAWANCARA22 BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006BPOM PERLU PAYUNGHUKUM BARUDRS. H. SAMPURNO, MBABadan POM hendak dikembalikan ke Depkes? Sampurno enggan mengomentari. Ia lebih sukamembersihkan Indonesiadari formalin.Temuan kandungan senyawa kimiaberbahaya dalam makanan, yang laluramai diangkat pers sejak penghujungtahun 2005, sontak membuat kita tertegun. Ternyata sejumlah makanan yangbiasa kita konsumsi sehari-hari dalamjangka panjang dapat membahayakankesehatan.Formalin, misalnya. Bahan yang sejatinya digunakan mengawetkan mayatdisalahgunakan sebagai pengawet bahanmakanan seperti mie basah, tahu dan ikanasin. Formalin yang mengandung 37%senyawa formaldehyde sejatinya berfungsi pula untuk membasmi kuman, lalatdan serangga lain.Demikian pula boraks. Senyawa berbentuk kristal berwarna putih dan tidakberbau ini biasa digunakan pembasmikecoa, pengawet kayu, antiseptik jamurkayu. Boraks disalahgunakan sebagaipengenyal dan pengawet dalam pembuatan makanan kerupuk, bakso danpempek.Rhodamine-B, biasa dipakai pewarnatekstil juga berbahaya. Penelitian Iwan T.Budiyarso dan kawan-kawan (1983)terhadap tikus menunjukkan, Rhodamine-B potensial menyebabkan peradangan hati, kanker hati dan kankerkelenjar getah bening.Formalin, boraks dan Rhodamine-Bsering ditemukan dalam makanan jajanananak-anak sekolah. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Drs. H.Sampurno, MBA memberi saran agarpihak sekolah tak perlu melarang melainkan merangkul para pedagang yangberjualan. Lebih baik mereka didekati,dibina dan dikontrol produk jajanannya. Isu utama formalin membuat berbagaipihak saling tuding mencari kambinghitam pihak yang bertanggungjawab. Lalusempat terjadi rebutan otoritas pengawasan obat dan makanan.Sumber Berita Indonesia menyebutsejumlah produsen obat dan makanandari negeri Paman Sam berencana masukIndonesia membawa produk-produkpengganti formalin hingga testkit segala.Walau demikian saat ditanya, Sampurno sarjana farmasi lulusan UGMYogyakarta tahun 1976 ini tak mau memberi banyak komentar mengenai hal itukecuali memastikan sama sekali tidak adahidden agenda dalam kasus formalin.Pejabat yang memiliki prinsip hidupuntuk harus bekerja keras all out hinggamelebihi panggilan tugas, sebagaimanaditulis oleh situs internet Tokoh Indonesia (url http//www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/sampurno/), ini menempuh kebijakan moderat dalam mengatasiformalin.Yakni, melakukan perlindungan terhadap konsumen dengan tetap tidakmengabaikan keberlangsungan duniausaha industri obat dan makanan yang,setiap tahun memiliki omset dua ratusantriliun rupiah.Di sela-sela kesibukan bekerja Sampurno, kandidat doktor dari FakultasEkonomi Universitas Indonesia (FE-UI)Jakarta ini menyempatkan diri menerimawartawan Majalah Berita IndonesiaHaposan Tampubolon dan M. Subhan untuk sebuah wawancara eksklusif.Berikut petikannya:Bagaimanakah cerita yang sesungguhnya, sampai-sampai isu formalin ramai terangkat ke permukaan hingga berdampak luas?
                                
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26