Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 49


                                    BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006 49(BERITA PEREMPUAN)Lahir di Ungaran (Jawa Tengah), 25 September (dengantahun yang tak disebutkannya) Indah adalah anak yang pekapada sekelilingnya. Sikap idealisnya sudah muncul sejak iamasih kecil. Lahir dan tumbuh dalam keluarga yang hidupprihatin dan tinggal di lingkungan dengan perbedaan statusekonomi yang mencolok, menimbulkan perlawanan dalam diriIndah kecil.Ada satu kenangan ketika anak tetangganya yang kayamembuat pesta ulang tahun tetapi tidak mengundang dirinyayang dianggap tidak selevel. Sejak itu ia punya obsesi untukmengubah keadaan. Nasibnya dan 11 orang adiknya harus lebihbaik dari sebelumnya.Ia pun menarik kesimpulan bahwa seseorang harus punyakelebihan dan sesuatu yang berbeda dari orang lain. Satusatunya jalan agar diperhitungkan orang adalah bekerja kerasdan mencoba merealisasikan keinginannya.Digembleng YLKIIndah melamar ke YLKI tahun 1979. Waktu itu ia masih kuliahdi Fakultas Biologi jurusan mikrobiologi, Universitas SatyaWacana, Salatiga. Di YLKI, ia bertemu dengan orang-orang yangobsesinya berjuang. Para pendiri YLKI seperti Erna Witoelar,Tini Hadad, Zumrotin ikut membimbingnya dan memberinyanilai-nilai bahwa seseorang tidak dilihat dari apa yang iakenakan.Bimbingan mereka itu yang membentuknya merealisasikanapa yang ia inginkan. Menurutnya, mereka itu sangat keras dandi YLKI demokrasi bicara sangat luas. Sehingga orang yangpernah di YLKI tidak bisa bekerja jadi PNS karena sudahterbiasa vokal.Ia sempat keluar dari keanggotaan tetap YLKI dan memilihmenjadi volunteer. Lantas berpindah-pindah kerja. Sempatsebentar di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), lima tahundi British Council, lima tahun di sebuah perusahaan Jerman,hingga akhirnya YLKI membiayainya kuliah S2 di UniversitasPittsburg, Amerika Serikat. Sejak itu, ia kembali bekerja diYLKI untuk membayar ‘utangnya’. “Ternyata keterusan hinggadiangkat sebagai ketua YLKI,” ujarnya pada Berita Indonesia.Berkecimpung begitu lama di YLKI, mau tidak mau Indahmengalami banyak suka duka. Ia merasa perjuangan YLKItelah menampakkan hasil. Seiring mengalirnya berbagaiundangan dari berbagai instansi pemerintah, menandakanpemerintah telah concern pada persoalan perlindungankonsumen. Dan kinerja YLKI pun diakui.“Waktu saya baru masuk YLKI, banyak yang belum pahamistilah konsumen,” ujarnya tertawa. Berkat advokasi mereka,YLKI mengangkat urusan perlindungan konsumen di matapemerintah. Dulu tempat penyelesaian selalu di pengadilan,sekarang bisa dicarikan tempat lain/mediasi.Ada tiga kebutuhan konsumen yang paling mendasar, yaknisandang, pangan dan papan. Juga air dan listrik. Masih banyakorang yang tidak mendapat akses ke bagian itu. Itu yangdipertanyakan oleh YLKI. Dalam tahap berikutnya, apakahkonsumen dirugikan. Itu juga menjadi area YLKI. Pokoknyaberjuang melawan ketidakadilan menjadi rohnya.YLKI membantu masyarakat menyelesaikan sengketa yangberkaitan dengan akses tadi. Didukung penelitian, publikasimedia dan pengaduan. YLKI mendorong negara berorientasibagi kepentingan konsumen. Baik secara kebijakan maupunmekanisme yang memungkinkan konsumen mendapat gantirugi. “Kerjaan saya ini seperti tukang adzan. Saya nggak bisajadi imam. Tetapi mengingatkan terus. Advokasi itu lebihkepada tugas mengingatkan,” selorohnya.” ■ RHIndah Suksmaningsih:Perempuan itu berdiri di depan deretan kursi penuhwartawan yang sibuk mencatat dan merekamnyadengan kamera, menyimak uraiannya yangdiucapkan dengan berapi-api. Para wartawan itusudah biasa melihat gayanya yang seperti itu.Sebagian dari mereka mencapnya vokal. Namun yang bersangkutan tampaknya tidak keberatan.Perempuan itu, Ketua Yayasan Lembaga PerlindunganKonsumen (YLKI) Indah Suksmaningsih. Kevokalannya bukanuntuk maksud tertentu atau keinginan untuk jadi terkenal. Iaselalu spontan menyatakan pendapatnya. Tidak ada fitnah,pesanan atau desain. Sebab jika seseorang bicara berdasarkanpesanan atau desain, ia tidak bisa menjelaskan maksudnyadengan baik karena tidak menguasai masalah.Seandainya bertemu langsung dengan orang yang dikritiknyapun, Indah akan mengatakan hal yang sama vokalnya. Meskidemikian, ia mengaku tidak pernah menerima ancaman teroratau intimidasi karena sikap vokalnya itu.“Saya ini Tukang Adzan…”Berkat perjuangan ia dan teman-temannyadi YLKI, perlindungan konsumen kini menjadisalah satu perhatian serius pemerintah. DOK. BERINDOBERITA PEREMPUAN
                                
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53