Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 50
BERITA HANKAM50 BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006Selat Malaka rawan. Kasusperompakan, penyerangandan pembajakan dalamwilayah laut Indonesia diselat ini meningkat drastissejak 1999. Demikian laporan Biro Maritim Internasional (Maritime International Bureau/IMB) yang dikutip majalah Gatra edisikhusus Januari 2006. Tahun2003, statistiknya meningkat37 persen. Biro ini menyatakan laut Indonesia merupaknjalur perompak dengan tingkat kriminalitas tertinggi didunia.Mengerikan? Sudah pasti.Tetapi tentu saja situasi danjumlah angka itu mesti dikonfirmasikan kepada penjagakeamanan laut kita, TNI Angkatan Laut di kawasan barat.Menurut Panglima Komando ArmadaRI Kawasan Barat (Armabar) LaksamanaMuda TNI Tedjo Edhy Purdijatno, pihaknya sudah semaksimal mungkin mengamankan wilayah itu. Sayangnya, laporanpihaknya tentang berbagai kasus yangberhasil ditangani seolah-olah tidakpernah tercatat di IMB. Sehingga, catatanIMB tetap sama: Selat Malaka rawan.Beberapa bulan yang lalu, menurutTedjo Edhy yang saat wawancara didampingi Asisten Operasi Panglima ArmabarKolonel Laut (P) Pranyoto dam KadispenArmabar Letkol Laut Hendra Pakan, TNIAL menggelar Operasi Gurita. Operasi iniselain melibatkan unsur-unsur personel dilaut, juga menempatkan beberapa personil militer di darat, baikMarinir maupun Intel.IMB sendiri mengakui, setelah ada operasi itu tingkatkejahatan dan pelanggaran diSelat Malaka menurun. Karena itu, TNI AL akan terusmenggelar operasi tersebutuntuk menekan angka kriminalitas di Selat Malaka.Menjaga perbatasan wilayah laut juga menjadi tugaspokok Armabar dengan menempatkan personel-personelnya di pulau-pulau terluaryang berbatasan dengan wilayah tetangga.Mengingat pentingnya pengamananperairan perbatasan, Kepala Staf ALberencana memperbanyak pangkalanutama AL di setiap pulau Indonesia untukmendukung operasional. Di wilayahpantai Barat, AL akan mendirikan pangkalan utamanya di Padang, yang mulaidibangun tahun ini. Sementara itu, soalketerbatasan peralatan, terutama jumlahkapal, baik kapal perang maupun patroli,dalam waktu dekat akan ada penambahansecara bertahap.Memperkuat ArmadaDiakui Panglima Komando Armabar,armada TNI AL masih sangat tidak memadai. Dengan luas lautan mencapai 5,8juta kilometer persegi dengan kekayaanlaut yang potensial, Indonesia menghadapi ancaman potensial maupun faktual. Tidak semua pelanggaran bisaditangani karena keterbatasan armada,terutama jumlah kapal yang ada. Armabarsaat ini hanya memiliki 39 kapal. Jauhdari jumlah ideal, yakni sekitar 100 kapal.Kinerja para penjaga laut barat ini punseringkali tak lepas dari kritik, protesbahkan rasa kecewa. Beberapa klaimsering dilayangkan oleh negara-negaratetangga yang kapal milik warga negaranya terpaksa ditenggelamkan karenamencuri ikan. Padahal, Armabar telahmelakukan prosedur sesuai hukum pelayaran internasional.Kekecewaan pun seringkali dirasakanaparat di lapangan. Ada beberapa kasusdimana kapal yang sudah jelas bersalah,oleh pengadilan dilepas atau divonisringan. Pernah terjadi, kapal yang sudahdiputus oleh pengadilan negeri, disitanegara, kemudian didenda sekian miliardan dikuatkan oleh putusan pengadilantinggi. Tetapi di Mahkamah Agung diputus bebas. Kapalnya dilepas dan dikembalikan pada pemilik.Meski tidak menampik dugaan kolusi,diakui Panglima, tidak semua hakimmenguasai hukum laut yang merupakanhukum pidana khusus. Karena itulahKepala Staf Angkatan Laut (KSAL) SlametSubijanto mengusulkan untuk membuatperadilan maritim yang khusus menangani kasus pelanggaran di laut.Namun terlepas dari berbagai kendala,sepanjang 2005, Armabar berhasil menyelesaikan 958 kasus. Dari jumlah itu, dalamproses penghentian, pemeriksaan danpenahanan (henrikhan), ada 276 kapalyang diproses ke meja hijau dan 682 kapalyang dibebaskan. Selain itu. laporan kasusperompakan yang diterima sebanyak 51kasus dan laporan kejadian (kasus SAR) dilaut sebanyak 45 kejadian. Pencurian ikanoleh nelayan asing dan penyelundupanjuga menjadi tugas TNI AL untuk menindaknya. Menurut Panglima, kerja kerasTNI AL menjaga keamanan perairan jugaharus didukung semua pihak. Sebagainegara kepulauan, rakyat Indonesia harusberwawasan maritim. Seperti semboyanTNI AL, jalesveva jayamahe. Maka, dilautan kita jaya. ■ RH, SPSANG PENJAGALAUT BARATDi tengah keterbatasan armadanya, TNI AL menjagaperairan RI kawasan barat dari para penjarah kekayaan lautdan klaim batas wilayah.PANGLIMA ARMABAR