Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 29
BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006 29BERITA TOKOHBIODATA BIODATANAMA: Marsekal TNI Djoko Suyanto, S.IP LAHIR: Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 JABATAN: JABATAN:JABATAN: Panglima TNI AGAMA: Islam ISTRI: RatnaSinar Sari ANAK: Yona Didya Febrian (alm), Kania Devi Restya PENDIDIKAN: PENDIDIKAN: AKABRI Bagian Udara (1973), Sekolah Penerbang XX/LulusanTerbaik (1975), Seskoau (1990), KRA √ XXXII Lemhanas (1999), RAAF Flying Instructor Course, Australia (1980), Test Pilot Course F-5, USA(1982), F-5 Fighter Weapon Instructor Course, USA (9183), Joint Services Staff College, Australia (1995), KARIR:Komandan Skuadron Udara14 (F-5E Tiger II), Madiun (1990), Komandan Lanud Jayapura (1992), Kepala Staf Koopsau I, Jakarta (2000), Panglima Koopsau II, Makassar(2001), Komandan Kodikau, Jakarta (2002), Asisten Operasi KSAU, Jakarta (2003), KSAU (2005), Panglima TNI (2006) TANDA KEHORMATAN: TANDA KEHORMATAN:Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, Bintang Bhayangkara Utama, Satyalancana Kesetiaan VII/XVI/XXIVTahun, Satyalancana Dwidya Sistha, Satyalancana GOM VII/IX, Satyalancana Seroja.seorang Mayor Purnawirawan yang juga pernah bertugas diLanud Iswahjudi ini, maka penunjukan dan pelantikannyasebagai Panglima TNI menjadi surprise, terutama bagi keluargabesar TNI Angkatan Udara.Kendati telah membuat kejutan besar bagi korpsnya, sosokDjoko Suyanto tetap sosok low profile. Dalam amanatSertijabnya, suami Ratna Sinar Sari ini mengatakan, “Saya sadaribahwa jabatan Panglima TNI adalah merupakan amanah dantugas yang harus saya pertanggungjawabkan sebaik-baiknya.”Banyak Teman, Disiplin dan ‘Gak neko-neko’Website Tokoh Indonesia mencatat, Djoko adalah anak ketigadari tujuh bersaudara. Di masa muda ia dikenal sangat disiplin,bersahaja dan tidak neko-neko atau tidak aneh-aneh. Sikapdisiplinnya itu konon diwarisi dari sang ayah, yang juga anggotaTNI AU berpangkat mayor.Sikap itu ditunjukkan ketika ia bermain band dengan temanteman SMA-nya. Salah seorang teman satu SMA, Aryadi Syamsumenceritakan. Saat itu semua pemain band memanjangkanrambutnya. Tapi, Djoko tidak mau ikut-ikutan menggondrongkan rambutnya. “Kami mengenal Djoko sebagai sosok yangdisiplin,” kata Aryadi, seperti dikutip Harian Indo pos.Selain itu, jiwa kepemimpinan Djoko juga sudah terlihat sejakdi bangku sekolah lanjutan atas. “Jiwa kepemimpinan dankedisiplinannya sudah terlihat saat itu. Meski aktif di band,pelajaran sekolah tetap diutamakan. Nilainya tetap tinggisehingga ia masuk jurusan Ilmu Pasti,” cerita Bagas, salahseorang teman Djoko sewaktu di SMA 2 Madiun. Karena ‘memiliki sesuatu yang lebih’ dibanding temantemannya, maka ketika di bangku SMA banyak anak perempuanyang suka padanya. Namun, Djoko tidak menanggapinya denganserius. Malah kalau ada temannya yang berusaha mencomblangi, Djoko marah. Ia hanya tertarik pada gadis bernamaRatna yang tak lain adik kelasnya di SMA. Namun, ia baru beranimemacarinya setelah lulus AKABRI Udara tahun 1973. GadisMadiun bernama Ratna Sinar Sari inilah yang kemudiandisuntingnya sebagai istri. Dari pernikahannya dengan RatnaSinar Sari mereka dikarunia dua orang anak, Yona Didya Febrian(alm) dan Kania Devi Restya.Siap TerbangSetelah lulus dari AAU, Djoko melanjutkan SekolahPenerbang dan lulus tahun 1975. Kemudian mengikuti Sekkau(1982) Seskoau (1990), JSS Australia (1995), KRA XXXIILemhanannas (1999). Dari Letda (1973) Marsma TNI (1997),Marsekal TNI (2005), banyak jabatan yang diembannya.Yakni Komandan Skadud 14 (F-5E Tiger II) di Madiun.Selama berada di Skadud 14, itulah Djoko menjadi salah satupenerbang pesawat tempurnya dengan call sign “Beetle” dan“Thunder-35.”Kemudian berturut-turut dipercaya menjabat KomandanLanud Jayapura, Komandan Lanud Iswahjudi di Madiun,Panglima Kosekhanudnas I di Jakarta, Kepala Staf Koopsau Idi Jakarta, Panglima Koopsau II di Makassar, KomandanKodikau di Jakarta, Asisten Operasi Kasau dan Kasau. Sebagaipenerbang handal, sejauh mana dan setinggi apa ia akanmenerbangkan Tentara Nasional Indonesia? Masyarakatmenunggu aksinya! ■ TI, AD