Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 30
BERITA WAWANCARA30 BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006JANGAN HILANGKAN JATI Letjen TNI (Pur) H. Budi HarsonoTentara Nasional Indonesia(TNI) tidak lahir secara tibatiba di saat negara ini sudahmapan. Secara historis, cikalbakal TNI adalah sebagianrakyat bersenjata yang berjuang mengorbankan jiwa dan raganyamengusir penjajah. Keniscayaan sejarahTNI itu yang tidak boleh hilang. Sebab,itulah jati diri TNI.Budi Harsono, pensiunan JenderalBintang Tiga TNI-AD, menggarisbawahihal itu. Menurut mantan Ketua FraksiTNI/Polri DPR-RI (2001-2002) itu,profesionalisme TNI sudah sepantasnyaseperti halnya tentara di banyak negara didunia. Profesionalisme tentara bersifatuniversal.Jati diri TNI adalah kebersamaannyadengan rakyat, karena TNI mengabdipada kepentingan rakyat. ”Jadi tidakboleh dihilangkan, apapun alasannya,”jelas anggota Fraksi Partai Golkar DPRRI (2004-2009) yang pernah menjabatAssospol Mabes ABRI (1996) itu kepadaAnis Fuadi dari Berita Indonesia, dalamsatu kesempatan bincang-bincang diruang kerjanya Gedung DPR/MPR, Jakarta, akhir Februari silam.Di bawah ini bisa disimak paparanlengkap seputar persepsi, harapan, sekaligus keprihatinan mantan SekretarisJenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar(2002-2004) itu ihwal jati diri TNI.Bisa Bapak jelaskan apa itu jatidiri TNI?Tentara di setiap negara memiliki cirikhas dalam proses kelahirannya danberproses sesuai dengan situasi dankondisi masing-masing. Tentara harusmemiliki kekhasan agar tak mudah dilumpuhkan.Begitu pun dengan TNI. Proses pembentukannya berawal dari rakyat pejuangbersenjata yang disatukan ke dalamBadan Keamanan Rakyat (BKR). BKRadalah embrio sekaligus bukti TNI adalahbagian yang tidak terpisahkan dari rakyat.TNI mengabdi pada kepentingan rakyat.Ada kebersamaan TNI dengan rakyat.Itulah jati diri TNI yang menjadi cirikhasnya.Jati diri TNI bukan sesuatu hal yangdicari-cari atau direkayasa, tapi sudahterbentuk sejak lahir. Jati diri TNI menyiratkan kebersamaan rakyat dengantentara. Jati diri inilah yang membuat TNIkuat.Realitas itu yang tidak boleh dihilangkan dari sejarah bangsa ini. Bangsa inisama artinya telah melupakan sejarahnyasendiri bila memisahkan TNI dari rakyat.Selamanya, TNI tidak boleh dipisahkandari rakyat. Bila dipisahkan dari rakyat,TNI tidak punya kekuatannya lagi (lemah)karena telah kehilangan jati dirinya.TNI tidak punya kekuatan lagi secarabatiniyah, atau akan kehilangan ruhnya,jika terpisah dari rakyat. Bila TNI kehilangan kekuatannya, akhirnya, bangsaini akan menderita.Untuk konteks kekinian, di manakah jati diri TNI idealnya berada?Dalam upaya mencapai tujuan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsadan meningkatkan kesejahteraan rakyat,seluruh komponen bangsa dilibatkansesuai dengan bidangnya masingmasing.Pada setiap langkah yang ditempuhbangsa ini mencapai tujuan itu, sampaikapan pun, sebagai bagian dari rakyat TNItetap harus diikutsertakan. TNI janganditempatkan di luar proses perjuangan itu.TNI perlu diikutkan dalam proses itu.Jangan ditinggalkan begitu saja.Bagaimanapun, TNI juga bertanggungjawab menjaga keselamatan bangsa dannegara ini. TNI sepatutnya bisa menyalurkan pemikirannya untuk pertumbuhandan perkembangan bangsa ini sehinggaTNI turut merasa memiliki negara ini.Untuk menyumbangkan pemikirannyaLetjen TNI (Pur) H. Budi Harsono