Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 35


                                    (LENTERA)BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006 35itu karena dalam masa yang sama sudah terdapat mandalamandala Hindu di Jawa, yang selanjutnya dinamakan pesantren,yaitu tempat para santri atau mahasiswa berkumpul untukmendapatkan pengajaran agama.Syaikh Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai penciptapondok pesantren yang pertama. Ia mengeluarkan mubalighmubaligh Islam, yang mengembangkannya ke seluruh tanahJawa. Pondok pesantren pada zaman itu tidak dapat dibayangkan sebagai tempat pendidikan yang bersistem seperti sekarangini, yang mempunyai daftar pengajaran, pembagian kelas,kontrol, dan evaluasi.Cara belajar di pesantren ketika itu biasanya murid-muridtinggal di rumah guru yang sangat dihormati, sedikit demi sedikitguru menularkan ilmunya kepada mereka, dan terjadilah ikatanhidup yang kokoh antara guru dan para murid. Akan menjadisuatu kehormatan bagi seorang murid yang dapat mengikutidengan seksama pengajaran yang diberikan oleh sang gurusampai dirinya menjadi kepercayaan, guru yang ia anggap bijakitu. Biasanya seorang murid itu dianggap mempunyai kelebihandari yang lain dapat dilihat berapa lama ia dapat belajar di suatuperguruan atau pesantren.Sedangkan seorang guru dalam masyarakat pesantren ketikaitu mendapatkan penghormatan yang sangat besar dari anggotamasyarakat sehingga mereka dianggap orang yang luar biasa,mereka menyebutnya sebagai wali, orang yang dapat menciptahal-hal yang aneh dan ganjil, yang tidak dapat dikerjakan olehorang lain. Pengaruh dan kekuasaan guru kepada rakyat sangatbesar, tidak kurang dari pengaruh raja-raja yang hidup padamasa itu, sehingga umum memberikan gelar kepadanya sebagaisunan, yang biasa dipakai oleh raja-raja.Itulah serba sedikit mata rantai pesantren di masa lampau,kemudian dari masa ke masa terjadilah perubahan-perubahanmengikut kehendak zaman. Intinya, pesantren adalah tempatberkumpulnya santri, tempat mereka menginap, tempat merekamenerima pendidikan dan pengajaran.Biasanya pesantren itu terdiri dari beberapa bangunan yangmelingkari sebuah masjid yang berada di dekat bangunantersebut. Di Jawa dinamakan pesantren, di Madura penyantren,di Pasundan pondok, di Aceh bernama rangkang maunasah dandi Minangkabau surau. Kebanyakan pesantren biasanya beradadi tengah desa dan kampung yang tanah dan bangunannyamerupakan wakaf dan swasembada dalam membiayai dirinya.Pada zaman yang lalu, pemerintah sangat memperhatikankeberadaan pesantren desa dan kampung yang terdapat didalamnya pesantren sering disebut desa atau kampung Putihan,dan mendapat hak-hak istimewa dari raja-raja Jawa. Desa-desaseperti itu dibebaskan dari segala macam pajak, dibebaskan darisegala macam beban iuran negara, karenanya dinamakan desaperdikan (yang dibebaskan dari pembayaran pajak kepadapemerintah).Sistem pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuanpribadi-pribadi guru, tidak ada penyaringan dalam menerimamurid maupun santri, bidang studinya pun terfokus kepadapelajaran-pelajaran yang mereka sebut sebagai pelajaran agamadan bahasa Arab, ilmu-ilmu yang dikenal dengan ilmu umumtidak diberikan dalam pesantren zaman itu.Cara belajar mengajarnya pun terhitung sederhana, gurududuk di atas tikar sembahyang (sajadah) dikelilingi olehbeberapa santri, atau guru duduk dan menghadap kumpulanbanyak santri yang berada di hadapannya.Guru-guru seperti ini terkenal dengan panggilan kiai, merekasangat berpengaruh kepada santri, selalu memberikan bimbingan keteladanan, kemandirian, cinta ilmu (sekalipun terbataspada ilmu-ilmu yang dinamakan ilmu agama), dan rajin belajarserta membaca. Seperti itulah pendidikan yang berjalan sangatlama di Indonesia masa itu. Itulah potret pendidikan Indonesiasebelum datang sistem pendidikan modern.Bahasa pengantar dalam pesantren adalah mengikut kelaziman yang dibawa oleh kiai, bahasa Jawa atau Melayu. Iniberarti sumber daya manusia Indonesia pada saat itu sangatterbatas kemampuannya untuk bersaing dengan bangsa-bangsadi sekitarnya, yang menandakan pendidikannya juga masihsangat terbatas. Sebab di negara-negara lain pada abad yangsama mereka telah memiliki sarana pendidikan yang dapatdikatakan memadai dan modern. Yang diceritakan ini terjadipada abad ke-16 M.Asing Menguasai IndonesiaAkibat kelemahan pendidikan suatu bangsa, mengakibatkankelemahan ekonomi bahkan kelemahan politik dan persatuan.Pemerintahan dipegang oleh berbagai kesultanan yang tidaksaling bersatu, dan kondisi bangsa Indonesia yang tidak siapdengan kekuatan pendidikan. Di saat seperti itulah datangkekuatan asing, yang jauh lebih siap dengan berbagai persaingan,baik kemampuan ilmu pengetahuan maupun kemampuanpenguasaan lingkungan (sosial maupun politik). Kondisi sepertiitulah yang menyebabkan mudahnya bangsa Eropa menjalankanpolitik kolonialnya di bumi Indonesia ini. Portugis yang terusir dari Malaka menginjakkan kaki di bumiMaluku dan Ambon pada tahun 1511 M, disusul oleh bangsaSpanyol pada tahun 1521, selanjutnya bangsa Inggris memasukiTernate. Di tanah Jawa (Banten) Belanda mulai masuk padatahun 1596 yang selanjutnya memasuki Ternate pada 1599 danmereka dapat mengusir Portugis dari Maluku dan Ambon padatahun 1605 juga mengusir Inggris dari Ternate dan Seram tahun1615, seterusnya Belanda dengan leluasa menguasai Indonesia.N JALAN UTAMAITAN BANGSAH BERSAMA SYAYKH DR ABDUSSALAM PANJI GUMILANG
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39