Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 39


                                    (LENTERA)BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006 39yang semula dianggap tidak mungkinmenjadi dapat terjadi. Pendidikanadalah transformasi untuk menjadi dirisendiri yang sejati.Era KemerdekaanKemerdekaan mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dannegara yang berdaulat, menciptakankebebasan untuk menentukan haluanberbangsa dan bernegara dalam mencapai cita-citanya. Kini negara danbangsa Indonesia telah memasukikemerdekaan tahun ke-61. Pimpinanpemerintahan telah berputar dalamenam giliran, dari yang berjangka waktupanjang maupun singkat. Pencapaiandemi pencapaian telah dicapai olehsetiap pemerintahan yang memerintah.Ada satu yang patut dijadikan catatankhusus bagi bangsa Indonesia, bahwapergantian kekuasaan tidak selamanyamembawa kemajuan yang diinginkanbersama. Hal ini disebabkan oleh sikapyang terkandung dalam pergantianpemerintahan tersebut diwarnai olehkebencian yang sangat dominan diantara satu dengan lainnya. Sehingga,apa pun pencapaian yang telah dilaksanakan oleh pendahulunyadianggap menjadi sesuatu yang tidak berguna sama sekali.Bukannya hasil-hasil pencapaian tersebut diperbaiki dandilanjutkan sehingga dapat menjadi satu mata rantai yangsambung menyambung yang mampu memperkokoh kemajuanmasa depan bangsa dan negara. Yang terjadi justru sebaliknyadipotong-potong menjadi tidak ada kaitan sama sekali dan terusdikondisikan untuk tidak berkaitan sama sekali.Perpindahan kekuasaan dari Belanda, semua produk Belandayang masih relevan tidak dilanjutkan oleh penggantinya hanyakarena Belanda adalah penjajah, sekalipun produk hukumnyamasih terus mendominasi hukum positif yang berlaku di negeriini. Juga apa yang telah dihasilkan oleh pemerintah Soekarnotidak menyambung dengan pemerintahan Soeharto danseterusnya produk pencapaian Soeharto dianggap tidak tepatsama sekali oleh penerusnya, dan begitu selanjutnya. Sehinggaapa yang terjadi pada setiap pergantian pemerintahan di Indonesia ini selalu memulai segala sesuatunya dari nol. Dan yangpaling terasa dari akibat pergantian politik yang penuh kebencianitu adalah nasib pendidikan nasional yang menjadi ikut tidakmenentu.Kemerdekaan juga mengantarkan Indonesia kepada pergaulanantarbangsa yang lebih luas. Indonesia memasuki percaturanpolitik antarbangsa dan meletakkan diri pada jajaran gerakannegara-negara non-blok. Dan, dalam percaturan politikantarbangsa belakangan ini, Indonesia tidak banyak tampilberkesan, disebabkan berbagai krisis yang melanda di dalamnegeri, baik ekonomi, keamanan, dan lain-lain (multidimensi).Daya saing sumber daya manusianya pun belum dapatdiandalkan, memandangkan kualitas pendidikan yang dimilikimasih terus menjadi bahan diskusi. Semua itu merupakanpengalaman yang tidak mengenakkan namun harus dapatdijadikan pendorong untuk maju ke depan.(Bersambung Bagian Kedua: Pendidikan Jalan Utama Indonesia Kuat)SYAYKH PANJI GUMILANG: Pendidikan Jalan UtamaAL-ZAYTUN: Jalan utama menuju Indonesia kuatkeuntungan besar. Juga disimpulkan sebagai usaha menghilangkan jurang perbedaan antara penjajah dan rakyat yangdijajah dengan cara menghilangkan kebudayaan asli tanahjajahan untuk diganti dengan kebudayaan penjajah.Namun yang jelas, perkembangan terakhir penjajahan Belandadi bumi Indonesia adalah berkesempatan memperkenalkankepada bangsa Indonesia memasuki pemikiran modern melaluipendidikan modern yang mereka tampilkan. Pada kenyataannya,Belanda “berhasil” melaksanakan tujuan pendidikan yangmereka gariskan, yaitu mempersiapkan tenaga terampil dalambidangnya, untuk melaksanakan tugas-tugas yang disediakanbagi bumiputra untuk membantu jalannya administrasipemerintah.Manfaat yang paling besar dari politik etis bagi bangsa Indonesia, yang paling menonjol adalah, bangsa Indonesia mengenalpendidikan modern dan banyak penduduk bumiputra melaluipendidikan modern ini dapat berkenalan dengan kebudayaanBarat, yang pada gilirannya justru dipergunakan untukmenggulingkan kekuasaan pemerintahan kolonial. Pendidikanmemang merupakan cara ampuh mengubah segala sesuatu, dari
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43