Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 37


                                    (LENTERA)BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006 37yang maju”. Sekali lagi orientasi baru ituterkenal dengan bermacam-macam namaseperti Etis, Politik Kemakmuran, atau PolitikAsosiasi.Prinsip politik etis terbagi dalam dua bagianyaitu segi ekonomi dan segi sosial budaya.Dalam segi ekonomi, politik ini tidak berbedadengan politik liberal. Berarti modal swastatetap diberi kesempatan luas untuk bergerak didaerah koloni, dan pemerintah menjaminketentraman dengan pasukan-pasukan danbirokrasinya. Segi sosial budaya sering jugadinamakan associatiepolitek. Mengandungmaksud peningkatan sosial budaya penduduksejajar dengan peningkatan sosial budaya orang Eropa. Untuk itu dikeluarkan berbagaiperaturan dan kebijaksanaan dalam bidangsosial budaya. Tindakan ini sangat memengaruhi perkembangan masyarakat Indonesiadalam awal abad ke-20.Tindakan-tindakan yang berakibat jauhdalam perkembangan masyarakat Indonesiaadalah sistem pendidikan yang diciptakanBelanda. Sistem pendidikan yang menciptakansuatu golongan baru dalam masyarakat, yangsering disebut dengan grup fungsional, yaitu suatu grup yangterampil secara Barat, karena dididik dalam sekolah-sekolahmenengah kejuruan dan menjalankan fungsi-fungsi baru yangdiciptakan pada awal abad ke-20. Fungsi-fungsi baru itu meliputisebagai pegawai negeri dalam kedinasan-kedinasan (pendidikan,kesihatan, perbankan, pertanian, kehutanan, dan lain-lain), yangdiciptakan untuk kemakmuran penduduk. Rakyat Indonesia baru diperkenalkan pendidikan modern dipenghujung abad ke-19. Pada tahun 1892, baru mulai diadakansistematisasi dalam pendidik. Baru pada saat itulah diselenggarakan sekolah dasar untuk bumiputra secara modern, yangdikelompokkan menjadi dua kelompok, sekolah ongko satu,sekolah yang hanya menampung anak-anak priyayi, yangdidirikan di kota-kota karesidenan, lama pendidikannya 5 tahun.Kurikulumnya meliputi membaca, menulis, berhitung, ilmubumi, sejarah, menggambar, ilmu alam, dan ilmu ukur tanah.Guru-gurunya diambil dari lulusan sekolah guru yang dipersiapkan untuk itu. Pada mulanya bahasa pengantarnya adalahbahasa daerah, kemudian diadakan perubahan dengan bahasapengantar Belanda, karenanya lama belajarnya menjadi 6 tahun.Dapat dibayangkan pada tahun yang sama, bangsa-bangsa laindi dunia telah memiliki perguruan tinggi dan universitas yangtangguh, dalam kuantitas maupun kualitas. Ini menandakanbahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang dalam perkembangan pendidikannya tergolong masih terbelakang. Haltersebut tidak hanya disebabkan oleh lamanya penetrasipenjajahan di bumi Indonesia ini, namun oleh berbagai sebabyang membawa keterbelakangan pencapaian kemajuan itu. Danpencerahan yang timbul dari berbagai sebab yang didorong olehpemerintah Belanda untuk bangsa Indonesia dapat diresponwalau oleh sebagian kecil dari bangsa ini. Ditandai denganberbagai kesadaran yang tumbuh di kalangan bangsa untukmemajukan pendidikan di kalangannya.Dalam kalangan umat Islam di era pencerahan ini, berdirisebuah pesantren yang sangat monumental yaitu Pesantren didaerah Jombang, pada 26 Rabi’ al-Awal 1899 M yang diakuiresmi oleh pemerintah Belanda pada 6 Februari 1906 M.Tebuireng adalah sebuah desa yang baru dikenal banyak orangsetelah berdirinya pesantren. Dari pesantren inilah kelak Indonesia banyak diwarnai (khususnya umat Islam). Pendiripesantren ini adalah K.H. Hasyim Asy’ari, ulama besar pendirijamiyah Nahdlatul Ulama tahun 1926 M. Banyak pesantrensebelum pesantren Tebuireng berdiri, namun sejarah mencatatkhusus kehadirannya, karena pesantren ini telah mengukirsejarah dengan tangannya.Di Banten berdiri pergerakan pendidikan yang bernamaMathlaul Anwar tepatnya di Menes Pandeglang, bergerak sejaktahun 1906 M dan diakui oleh pemerintah Belanda pada tahun1916 M. Tokoh pendirinya adalah K.H. Abdul Rahman bin Jamal.Mathla ‘ul Anwar mendirikan sarana pendidikan di berbagaitempat, yang semuanya berpusat di Menes, Pandeglang. Sejakberdiri, Pesantren dan Madrasah Mathlaul Anwar sudahmenganut sistem pendidikan yang berkurikulum dan madrasi,memberikan pengajaran kepada pelajar santri putra dan putri.Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, K.H. Ahmad Dahlanmendirikan perserikatan Muhammadiyah pada tahun 1912 M.Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh kalanganMuhammadiyah yang menjadi faktor didirikannya pergerakanini oleh K.H. Ahmad Dahlan, antara lain lembaga pendidikanIslam ketika itu dinilai tidak efisien, pendidikan pesantren yangmenjadi basis kalangan rakyat dinilai tidak lagi sesuai denganperkembangan kebutuhan masyarakat.Pada waktu itu pendidikan di Indonesia telah terpecah duayaitu pendidikan sekuler yang dikembangkan oleh Belanda danpendidikan pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu yangberhubungan dengan keagamaan. Akibatnya, terjadi jurangpemisah yang sangat dalam antara golongan yang mendapatkanpendidikan sekuler dengan golongan yang mendapatkanpendidikan di pesantren. Ini juga yang mengakibatkanterpecahnya rasa persaudaraan di kalangan umat Islam yangdapat melemahkan segala kekuatannya.Di Jawa Barat, tepatnya di Majalengka, ulama kenamaan, K.H.Abdul Halim mendirikan berbagai jam’iyah, yang berorientasipada usaha perbaikan umat melalui jalur pendidikan danpenataan ekonomi. Dimulai dengan mendirikan Majelis Ilmupada tahun 1911, disusul dengan organisasi Hayatul Qulub,PAK HARTO MELANGKAH BERSAMA SYAYKH AS PANJI GUMILANG
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41