Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 47


                                    (BERITA PROFIL)BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006 47BERITA PROFILBerpenampilan sederhana.Dekat dengan siapa saja.Itulah figur Harun AlRasyid. Sikapnya yangramah tanpa membedakan satu sama lain membuat pria kelahiran Bima 64 tahun lalu inidikenal sebagai sosok birokrat dan politisi.Ia merintis karir sebagai PNS di lingkungan Pemda DKI. Ia dikenal sebagaipejabat yang dekat dengan rakyat. Jenjangkarir yang ditapakinya di Pemda DKI punterbilang lengkap. Sebut saja, antara lain,jabatan Staf Biro Pemerintahan, WakilCamat, Camat, Kepala Catatan I Pemerintahan, Sekretaris Walikota, WakilWalikota, Kepala Biro Pemerintahan,Walikota, Sekwilda DKI sampai WagubDKI bidang Ekonomi dan Keuangan.Semua jabatan itu dilaluinya secaraberjenjang dan bertahap. Jabatan politisyang pernah diembannya adalah GubernurNusa Tenggara Barat (NTB) periode 1998-2003.Pada 2002, nama Harun sempat mencuat sebagai pesaing kuat Sutiyoso sebagaiGubernur DKI. Tapi langkahnya terhentidi tengah jalan karena tidak mendapatrestu dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Mega menimbang, tenaga Harunmasih sangat dibutuhkan membangunNTB.Dalam benak suami Dra. Hj. Siti Nurainiini, jabatan adalah amanah. Pengabdianbukan diukur dari jabatan melainkanharus diwujudkan dengan karya.Jiwa pengabdiannya tak pernah hilang.Pada Pemilu 2004, ia pun melenggang keSenayan sebagai anggota DPD mewakiliProvinsi NTB.Berpikir LuasSebagai anggota DPD NTB, ia kinitengah memperjuangkan pemekaranPulau Sumbawa sebagai provinsi tersendiri, lepas dari NTB. Pengalamanmemimpin NTB selama lima tahun membuatnya sangat paham potensi yangdimiliki daerah itu.“Tentu saja ini merupakan perjuangansemua rakyat se-Pulau Sumbawa dan kamidi sini hanya menampung aspirasi masyarakat setempat,” ujar Harun Al Rasyidkepada M. Subhan dari Berita Indonesia.Pemekaran wilayah, kata alumnusLemhannas Sespa Khusus KSA VI (1996)ini, adalah satu hal yang wajar. Pemekaranwilayah diatur dalam UU No. 32/2004tentang Pemekaran Wilayah.Pemekaran Kepulauan Sumbawa sebagai provinsi tersendiri, hemat Harun,mesti dilihat dari sejumlah alasan. Pertama, Kepulauan Sumbawa saat ini terdiriatas lima daerah otonomi yakni KabupatenBima, Kota Bima, Kabupaten Dompu,Kabupaten Sumbawa, dan KabupatenSumbawa Barat. Jadi, secara administrasiitu sudah memenuhi syarat.Kedua, potensi sumber daya alam danpendapatan asli daerah (PAD) sudahmemadai. Selama ini, Kepulauan Sumbawa memberikan kontribusi sebesar Rp200 miliar kepada PAD NTB.Ketiga, secara geografis tidak sulit untukmencari garis batas karena daerah kepulauan. Keempat, jumlah penduduk telahSosok Birokrat SejatiDRS. H. HARUN AL RASYID, M.SIJiwa pengabdiannya tak pernah mengenal kata berakhir. Selama36 tahun ia menapak karier di pemerintahan DKI Jakarta.♦memenuhi syarat termasuk sumber dayamanusianya.“Dari berbagai alasan itu, pembentukanProvinsi Sumbawa sangat memungkinkan,” tandas Harun.Menyinggung rencana pemekaran wilayah DKI dengan konsep Megapolitan, yangkini sedang bergulir, sebagai orang yanglama malang-melintang di Pemda DKIHarun mengaku sangat mendukungnya.Baginya, yang terpenting bagaimanaprospek perkembangan dan arah pembangunan DKI ke depan.“Jangan memandang Jakarta ini sebagaiIbukota DKI saja. Lihatlah secara makrosebagai ibukota negara. Konsep Megapolitan itu bukan dimaksudkan mencaplokdaerah-daerah sekitar,” jelasnya.Pengembangan Megapolitan harusdilakukan secara terpadu, melibatkandaerah-daerah sekitar yang selama inidikenal sebagai Daerah Penyangga. Yanglebih penting lagi, kemudahan pelayananpublik.“Jangan apriori dulu terhadap usulankonsep Megapolitan yang diluncurkan PakSutiyoso,” ucap Harun, sosok birokratsejati, yang namanya mulai pula disebutsebut sebagai salah seorang kandidat kuatcalon Gubernur DKI menggantikan Sutiyoso. ■ AF, SBNama: Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si.Tempat/Tgl. Lahir: Tempat/Tgl. Lahir: Bima, 27 Desember 1942Agama: IslamPendidikan Formal Pendidikan Formal : S2-Universitas SatyagamaJakarta (2000)Pendidikan Informal: Pendidikan Informal:⇒ Mengikuti 17 pendidikan informal⇒ Alumnus Lemhannas Sespa Khusus KSA VI,Jakarta, 1996Riwayat Pekerjaan: Riwayat Pekerjaan: 1. Staf Biro Pemerintahan Pemda DKI (1967-1968) 2. Wakil Camat Tanjung Priok (1968-1973) 3. Camat Tanjung Priok (1973-1978) 4. Camat Penjaringan (1978-1980) 5. Kepala Catatan I Pemerintahan, Jakarta Utara(1980-1981) 6. Sekretaris Kota, Jakarta Utara (1981-1984) 7. Wakil Walikotamadya Jakarta Utara (1984-1988) 8. Kepala Biro Pemerintahan Propinsi DKIJakarta (1988-1989) 9. Walikota Jakarta Selatan (1989-1993)10. Sekwilda DKI (1993-1997)11. Wakil Gubernur DKI Bidang Ekonomi danKeuangan (1997-1998)12. Gubernur Nusa Tenggara Barat (1998-2003)13. Anggota DPD-RI (2004-2009)Prestasi & Penghargaan : Prestasi & Penghargaan : 1. Penghargaan Pegawai Teladan Se-DKI tahun1972 2. Pembina Wilayah Terbaik se-DKI 1976 3. Satya Lencana Wira Karya 1991 4. Prestasi Kencana Presiden RI 1992 5. Pengabdian Masa Kerja 30 tahundari Gubernur DKI 1997 6. Bintang Jasa Utama dari Presiden RI 1997BIODATA
                                
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51