Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 11
P. 34


                                    LENTERA34 BERITAINDONESIA, 20 April 2006Fenomena globalisasi, yang telahmengubah sedemikian rupa polaperdagangan dunia, informasi dankomunikasi, serta hubungan perekonomian di akhir abad kedua puluh,membawa pengaruh perubahan yangsama di bidang pendidikan di awalabad kedua puluh satu.Pilihan pendidikan saat ini, sudah tidak lagitersekat pada batasan-batasan teritorial sebuahnegara. Perubahan-perubahan sistem pembelajaran seperti transnational education,internet based learning, distance learning,kampus-kampus jarak jauh (offshore campus),franchise institution, telah berkembang sedemikian rupa pesatnya di berbagai negara. Halini memberi kesempatan kepada pelajar mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untukmemilih lembaga pendidikan dan atau sistempembelajaran yang diinginkannya, baik di negaraasal maupun di luar negeri.Persaingan global pun sangat terbuka bagipelajar mahasiswa yang “berprestasi dan cemerlang”, karena di era global ini banyak negarayang menjadikan pendidikan menengah danpendidikan tinggi sebagai salah satu komoditiekspor. Sepanjang sejarah kemanusiaan baru diera inilah masyarakat pendidikan, pelajar,mahasiwa, pengajar, dan civitas akademikalainnya mempunyai kesempatan untuk masukdalam apa yang disebut sebagai “pasar dunia”atau global market.Bagi para pendidik dan pimpinan lembagapendidikan di Indonesia, era ini tentu sajamemberikan banyak kesempatan sekaligussebagai sebuah ancaman, atau setidaknya tantangan atau bahkan era ini merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk bangkitmenyejajarkan dirinya dengan negara-negara laindi dunia.Ancaman yang sangat mengerikan bila bangsaOleh: Dr Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang*Pada era globalisasi ini, kemandiriansangat mutlak diperlukan dalammenentukan arah perjalanan sebuahnegara. Dalam kaitan ini, Indonesiaharus mereformasi pendidikan yanghingga hari ini belum mampumembangkitkan bangsa Indonesiadari ketertinggalannya dari bangsabangsa lain. Bila bangsa Indonesiatidak mengantisipasi faktorpendidikan di era globalisasi ini,akan menjadi ancaman yangmengerikan berupa runtuhnyatatanan kehidupan berbangsa danbernegara dalam arti luas.Syaykh Al-ZaytunIndonesia tidak mengantisipasi faktor pendidikandi era globalisasi ini adalah runtuhnya tatanankehidupan berbangsa dan bernegara dalam artiluas. Sumber daya manusia yang dimiliki tidakmampu bersaing dalam berbagai sektor kehidupan membuat Indonesia semakin terdesakmundur dan kalah dalam persaingan menatakehidupan sosial, ekonomi, politik, pertahanan,dan lainnya.Ketergantungan yang terus-menerus terhadaporang, institusi dan negara lain membuatketidakpercayaan terhadap diri sendiri yangsemakin dalam sehingga banyak hal harusditentukan oleh orang, institusi dan negara lain.Sementara pada era globalisasi kemandiriansangat mutlak diperlukan dalam menentukanarah perjalanan sebuah negara. Indonesia harusmereformasi kembali pendidikan yang hinggahari ini belum mampu membangkitkan bangsaIndonesia dari ketertinggalannya dengan bangsabangsa lain.Ancaman yang disebutkan di atas adalahtantangan yang harus dihadapi dengan keseriusan dan penuh keyakinan, karena untukkembali menata pendidikan sebagai kuncikeberhasilan sebuah negara kita menghadapiberbagai tantangan yang sifatnya intern maupunekstern.Tantangan secara intern yang jelas adalah,bahwa banyak di antara pelajar, mahasiswabahkan orang tua palajar Indonesia, masihmelihat Australia, Britania Raya, dan AmerikaSerikat untuk tujuan belajar, baik itu untukGLOBALISASI DAPA ARTINYA BBAGIAN SATUDARI DUA TULISAN
                                
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38