Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 37
(LENTERA)BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 37Kota belum pasti kualitas tingkat pencapaian pendidikannya, begitu jugapendidikan pedesaan sudah jelas tampakkelemahan dan kekurangan kualitasnya.Contoh pembangunan pendidikan masyarakat kota yang paling dekat darilingkungan Indonesia adalah negara kotaSingapura. Singapura merupakan masyarakat urban 100%. Singapura menjadicontoh pendidikan termaju di dunia.Pencapaian kemajuannya dititi daripenataan pendidikan, sehingga ciri-ciridan praktik masyarakat modern sangatjelas dalam aktivitas kehidupan.Masyarakat Singapura selalu bergerakberdasar pengetahuan,berprogram jelas, berdisiplin tinggi, beretoskerja kuat, taat hukumdan menghormati kemampuan dan pencapaian individu danlain-lain ciri modernlainnya. Semua itu ditempuh melalui pendidikan yang jelas.Singapura berjalan dengan sistem yang jelas,sehingga siapapunyang berada di dalam masyarakat kota itu,terbawa oleh sistem yang telah mapan itu.Dalam kenyataan harian, orang Indonesia yang kurang berdisiplin pun jikamasuk ke dalam Singapura dapat menjadilebih disiplin dari pada bangsa Singapuraitu sendiri.Dalam mengambil contoh mempersiapkan dan menyongsong Indonesia2020 kali ini, kita banyak mengambil darinegara-negara yang telah terlebih dahulumencapai kemajuannya. Untuk itu kitatidak boleh apriori, hanya karena yang kitajadikan contoh kali ini memang bukannegara Islam (negara berbasis syariah Islam), juga bukan satu etnis kebangsaan.Masyarakat Singapura mayoritas penduduknya beretnis Tionghoa (bukan Islam), Amerika Serikat adalah negaramayoritas Protestan terbesar di dunia,yang belakangan ini presidennya getol“menyerang” dan mengkritik berbagaipendidikan yang sedang dijalankan olehnegara-negara “Islam” di seluruh dunia.Namun kenyataan dalam kehidupan umatmanusia, semangatpiagam Madinah dapat berjalan di negaranegara yang kita sebuttadi. Juga semangatayat Alquran surat 106ayat 3 dan 4, “Makahendaklah merekamenyembah Tuhanpemilik rumah ini(Ka’bah). Yang telahmemberi makanan kepada mereka untukmenghilangkan lapardan mengamankan mereka dari ketakutan.”Memang Ka’bah tidak berada di Singapura maupun di Amerika, namun semangat dan pesan pemilik Ka’bah dijalankan oleh Singapura dan Amerika.Mereka menjalankan sistem yang mampumengangkat kesejahteraan hidup umatmanusia agar terhindar dari kelaparandan terlindungi dari rasa ketakutan.Sedangkan penjaga haramain, belummampu mengamankan peribadatan tahunan yang dijalankan oleh umat manusiasedunia, karena sistem modern belumtampak dalam kehidupan di wilayah“penjaga” haramain. Tiap tahun terjadikematian sia-sia yang dialami oleh umatIslam dengan dalih ibadah dan matisyahid, karena kelemahan sistem pelaksanaannya.Dari apa yang telah diurai terdahulu,tampak jelas berbagai problem pelaksanaan pendidikan nasional Indonesia.Semua problem tersebut harus dicarikanjalan keluar yang humanis dan rasional.Berbagai problem pendidikan dapatdisimpulkan dalam: 1. Keterpaduansistem, 2. Geografis, 3. Desa Kota, 4.Transportasi, 5. Sarana prasarana, 6.Kualitas pelaku didik, 7. Keseimbangandana.Keterpaduan SistemSebagai bangsa Indonesia, kita bersyukur kepada Tuhan YME, bangsa Indonesia telah mewujudkan UU SistemPendidikan Nasional (UU No 20 Th2003), sebagai follow up maupun rentetan dari undang-undang yang samapada tahun-tahun sebelumnya, semenjakbangsa Indonesia merdeka. Kita merupakan lapisan masyarakat Indonesiasangat memiliki keterkaitan terhadappendidikan, tentunya berusaha dengansegala upaya untuk mewujudkan danmemiliki pemahaman yang baik terhadapisi undang-undang tersebut.Kita sebagai masyarakat pendidikaningin memaknai jiwa undang-undang itudengan makna yang seluas-luasnya,bahwa pendidikan adalah suatu usahabertujuan mengarahkan kepada full development of personality, yakni membangun, membentuk watak maupunkepribadian yang utuh dalam sistempengasuhan peserta didik yang berkesinambungan (tiada henti), sehinggaterwujud sound in mind and body yangtercermin dalam pribadi bangsa yangcerdas (intelektual, emosional, spiritual),bangsa yang bijak dan bajik yang maumemosisikan diri dalam berbagai kondisiyang tersimpul dalam berbagai sikap: wholove truth and justice, esteem individualvalues, respect labor, have a deep senseof responsibility.Bangsa yang menguasai sains danteknologi, bangsa yang sanggup mencintainegaranya dengan penuh tanggung jawab,mampu menciptakan perdamaian masyarakat dan negaranya. Bangsa yangsanggup bergaul dengan bangsa-bangsalain dengan peradaban yang tinggi.Membangun, membentukwatak maupun kepribadianyang utuh dalam sistempengasuhan peserta didikyang berkesinambungan(tiada henti), sehinggatercermin dalam pribadibangsa yang cerdas(intelektual, emosional,spiritual).WILSON EDWARD