Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 38


                                    LENTERA38 BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006Kita yakin, kesemuanya itu merupakanpower suatu bangsa dan keistimewaannya. Dan, itu pula yang menjadi ciriutama manusia dan bangsa yang bertakwa kepada Tuhan YME, yang selanjutnya akan menjadi manusia dan bangsamulia di sisi-Nya.Pencapaian pendidikan nasional seperti yang tercermin itu memerlukanketerpaduan sistem. Sehingga akanmenjadi milik kita semua, milik bangsaIndonesia, bahkan akan menjadi milikumat manusia secara keseluruhan.Pendidikan yang dimiliki secara bersama, akan mampu melibatkan segalalapisan bangsa, peserta didik, pelakudidik, masyarakat, pemerintah, dansistem itu sendiri, semuanya menyatudalam usaha mencapai cita-cita pendidikan nasional yang telah disepakatibersama. Keterpaduan seperti itulah yangakan membawa kejayaan pendidikan, danketerpaduan seperti itulah yang harusdiwujudkan dalam aktivitas pendidikansecara nyata.GeografisProblem luasnya geografis dalam bentuk kepulauan yang menyebar, yangmewujudkan berbagai bentuk budaya danbahasa, yang telah dihadapi dengansistem pendidikan sentralistis, ternyatamembuahkan hasil yang kini dituai olehpendidikan nasional yakni sumber dayainsani Indonesia yang belum mampubangkit secara berarti. Kini sikap keberanian mengadakan evaluasi telahtumbuh dalam kalangan kita bangsa Indonesia, terhadap jalannya pendidikannasional kita.Kita telah berani masuk dalam perubahan-perubahan baik sikap maupunpikir menuju perbaikan. Otonomi pemerintahan daerah dan pendidikan telahdicanangkan. Pemerintahan daerah dankota telah mendapat wewenang luasdalam mengatur kebijakan pendidikannasional.Indonesia kita yang telah menganutsistem otonomi daerah, dengan segalakewenangannya, harus dapat lebih mengakselerasikan pencapaian kualitas pendidikan nasional di daerahnya, mengacukepada visi, “Pendidikan milik dan tugaskita bersama, milik bangsa Indonesia,milik umat manusia secara keseluruhan”.Otonomi daerah bukan untuk mempersempit kiprah pendidikan nasionaldan makna pendidikan secara luas.Otonomi daerah tidak boleh menciptakan fanatisme sempit kedaerahanyang dengannya akan menjadi tertutupdari cita-cita kemajuan yang diharapkan.Otonomi daerah justru harus mampumewujudkan pendidikan sebagai industridaerah yang berkualitas dan mampubersaing, sehingga dapat menjadi dayatarik konsumen pendidikan dari berbagaidaerah bahkan mancanegara.TransportasiTransportasi, jika tidak ditata denganseksama, justru akan membawa efek yangsangat krusial dalam pelaksanaan pendidikan. Negara kepulauan memilikirisiko yang sangat tinggi dalam haltransportasi. Transportasi yang termenejdengan baik, akan sangat menunjangkesuksesan pendidikan.Sentra-sentra pendidikan dalam satudaerah mestinya mendapat perhatiankhusus dari pemerintah berupa kemudahan transportasi bagi siapa sajayang mengadakan hubungan dengansentra pendidikan tersebut. Terkadang,perhatian pemerintah dalam hal tersebutmasih belum berimbang.Berbagai contoh nyata, betapa lemahnya visi pemerintah daerah tatkala berdiskusi tentang penggunaan jalan rayayang menghubungkan dari dan ke suatutempat pendidikan, karena adanya tindakan pembatasan penggunaannya olehPemda tersebut, dengan tiada bebanpimpinan daerah itu mengatakan: “Kasihtahu mereka yang akan datang berkunjung, agar menggunakan bus kecil”.Kejadian ini menimpa pada ManajemenPendidikan AI-Zaytun, untung Al-Zaytunberakidah toleransi dan perdamaian,sehingga mampu mengukur isi kepalaHarus dapatlebih mengakselerasikanpencapaiankualitaspendidikannasional didaerahnya,mengacukepada visi,≈Pendidikanmilik dantugas kitabersama, milikbangsaIndonesia,milik umatmanusiasecarakeseluruhan∆.WILSON EDWARD
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42