Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 39
(LENTERA)BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 39orang yang mengucapkan kata-kata itu dizaman globalisasi ini, kita yang berperadaban ini menjadi malu sendirimendengar ucapan tersebut. Mudahmudahan tidak terjadi di lain daerah.Desa KotaDistribusi penduduk, 57% tersebar di70.000 desa, di dalam 6.850 kepulauanbesar dan kecil, menjadi problem tersendiri bagi pelaksanaan pendidikannasional. Tipe, kondisi, dan lokasi desadesa seperti itu, mestiterjamah oleh programpemerataan kualitaspelaksanaan pendidikan nasional secarasistematis. Warga pedesaan Indonesiamenjadi penentu perubahan tampilan Indonesia masa depandalam segala bidang,baik yang bersifat positif maupun sebaliknya.Kesatuan dan persatuan keutuhan danintegritas, nasional masa depan sangatditentukan oleh keberhasilan bangsa inidalam meningkatkan kualitas pendidikandi pedesaan, Jika kita berbicara kualitaspendidikan, sasarannya harus seutuhnya,yakni bagi seluruh masyarakat desa dankota. Perbedaan yang selama ini sangatmenonjol, harus dibuatkan jalan danjembatan yang kokoh menuju persamaan.Program meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan pendidikan excellence adalah untuk seluruh bangsa,perkotaan maupun pedesaan. Excellencein education imperative to nationalsuvival (itu yang kita simpulkan).Sarana PrasaranaLebih dari lima puluh tahun kita bangsaIndonesia dengan bebas menjalankanpendidikan nasional, bebas menentukansistem, kurikulum, pendanaan dan lainlain. UU sistem pendidikan pun telahdatang silih berganti, semua bertujuanmencari solusi untuk mewujudkan kualitas pendidikan nasional. Namun, dalamaplikasi selama ini sesuatu yang dicaridan didambakan masih belum kunjungterwujud. Banyak hal memang yangmenjadi penghalang.Banyak penanggung jawab dan pelakupendidikan yang masih menganggapsepele sarana dan prasarana pendidikan.Masih banyak yang menyimpulkan hal itutidak merupakan problem rusial, sehingga perwujudannya tampak dan terasasangat apa adanya, tidak mengikutiperkembangan hajat dan zaman.Sarana pendidikan, yakni segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagaialat dalam mencapai maksud atau tujuanpendidikan, yang selama ini pengadaannya di sekolah-sekolah Indonesia khususnya di pedesaan, sudah sangat kedaluwarsa, justru dengan sarana yang ada itu,dapat melumpuhkan makna dan cita-citapendidikan itu sendiri (dalam kata lainmenciptakan kebodohan).Sarana yang tersedia di sekolahsekolah pedesaan (juga di perkotaan) tidakmencerminkan kesanggupan dan kesiapan bangsa Indonesiamenyambut gegapgempitanya perubahan zaman. Zamanmanual berubah kepada kecerdasan otakdan ilmu pangetahuan, namun saranapenghantar ke arah itubelum diekspos di dalam pembelajaranformal. Zaman yang serba bersih dansihat, dan sekolah belum mempersiapkansarana untuk mmbiasakan hidup bersihdan sihat. Zaman serba disiplin, sekolahjuga belum menciptakan sarana yangdapat menunjang ke arah itu.Juga prasarana pendidikan, sesuatuyang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pendidikan.Kita dapat mencermati keberadaannya.Bangunan-bangunan fisik sekolah khususnya di pedesaan terkesan rapuh, tidakbervisi pendidikan yang luas, loksinyatidak strategis dalam pandangan pendidikan, asal-asalan.Bahkan banyak orang Indonesia berpandangan bahwa bangunan fisik pendidikan tidak menentukan hasil dankualitas pendidikan. Jika pandangan itudianut oleh banyak orang sudah barangpasti apa yang terjadi dan kita rasakanselama ini tetang terhambatnya kualitaspendidikan nasional kita akan terus abadibercokol.Kami yakin, kitapun harus yakin bangunan fisik sekolah tetap punya perananpenting untuk mengantar pencapaianpelaksanaan pendidikan yang berkualitas.Fisik bangunan sekolah harus terprogramdengan baik kokoh, dapat mewadahi visipendidikan yang berjangka panjang kedepan. Hari-hari yang panjang telah kitalalui, namun seluruh hari yang kita laluiselama lebih lima puluh tahun ini masihmengatakan bahwa pendidikan Indonesiatertinggal jauh dari tetangganya.Tapi kita sebagai bangsa masih berkeyakinan bahwa kita masih memilikimasa depan, masa depan itu pasti ada dandatang karenanya sejak dini kita persiapkan, agar kita sebagai bangsa tidakditunjuk dengan isyarat yang sama olehhari-hari yang akan kita lalui di masamendatang.â– Bangunan fisik sekolahtetap punya perananpenting untukmengantar pencapaianpelaksanaan pendidikanyang berkualitas. WILSON EDWARD