Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 15
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, 22 Juni 2006WIDI AGOES PRATIKTOKekuatan laut tidak berartitentara dan angkatan perangan sich. Penguasaan kegiatanekonomi di wilayah laut danpulau-pulau kecil lebihmenentukan tetap tegakutuhnya NKRI sebagai negeribahari.PENJAGA NEGERI BAHARI♦birokrat. Termasuk menemukan biografiatau biodata singkat tentangnya.Nama para direktur sebagai anak buahnya justru lebih sering terangkat kepermukaan, dan menjadi nara sumbertetap di sejumlah media massa. Padahalsebagai Dirjen, anggota sejumlah organisasi profesi bertaraf nasional dan internasional ini lebih bertanggungjawabdalam banyak hal. Dia bahkan telahberbuat banyak untuk mengangkat harkathidup dan martabat masyarakat pesisir,serta mereka yang bermukim di pulaupulau kecil terlebih pulau yang posisinyaterluar.Pernah, sekali waktu, seorang anakbuah terdekatnya, Khairul S. Harahapterheran-heran sehingga dengan singkatjujur mengatakan “Tumben, Pak Widimau diwawancara,” tatkala majalahBerita Indonesia berhasil memasukiruangan dan mewawancarai peraih gelarMaster of Science (M.Sc) in Civil Engineering (Ocean/Coastal Engineering),dari The George Washington University(1983), dan gelar Doctor of Philosophy(Ph.D) in Civil Engineering (Ocean/Coastal Engineering), dari North CarolinaBERITA TOKOHUniversity Raleigh, NC (1992), keduanyadi Amerika Serikat.Widi memang lebih suka mempromosikan anak buah sementara dia sibukberkutat dengan sejumlah pemikiranbesar. Ia sangat tak ingin menonjolnonjolkan diri. “Sebab, kalau saya yangberbicara kepada wartawan pastilah akanmengatakan kecap nomor satu melulu.Biarlah masyarakat yang menilai apa-apayang saya kerjakan. Saya lebih baikbekerja daripada berbicara,” ujar peraihdua kali penghargaan Dosen Teladan FTKITS (tahun 1984 dan 1986) ini. Ia memangsangat ingin menyumbangkan kandunganilmu yang dimiliki, hanya untuk menyejahterakan masyarakat banyak.Tanggungjawab BertambahSepanjang ini, Widi, sesungguhnya,telah melakukan tugas-tugasnya selakubirokrat secara bertanggung jawab. Bahkan, belum lama ini tanggung jawab itumengalami perluasan setelah keluarPerpres No. 78/2005 Tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.Peraturan Presiden tersebut memberikan payung hukum yang efektif bagiWidi untuk mengubahkanwajah pulau-pulau yangselama ini kusam, dan taktersentuh oleh mesin-mesinekonomi, industri dan pariwisata menjadi pulau-pulauyang menjanjikan bagipenghuni sekaligus menjamin tetap tegak-utuhnyaNegara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI).Kepada ke-92 pulau yangdikategorikan sebagai terluar Widi, selaku Ketua TimKerja I Tim Koordinasi Pengelolaan Pulau-Pulau KecilTerluar, bertanggungjawabmengisi pulau-pulau dengan berbagai aktivitas manusia sehingga layak disebut sebagai milik abadiIndonesia.Indonesia yang pernahkehilangan Pulau Sipadandan Ligitan di tahun 2002,telah membuat rasa nasionalisme Widi bangkit,sehingga dengan sekuatSebagai Guru Besar FakultasTeknologi Kelautan (FTK)Institut Teknologi SepuluhNovember (ITS) Surabaya,Widi Agoes Pratikto, yangsejak tahun 2002 diangkatmenjadi Direktur Jenderal Kelautan,Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K),pada Departemen Kelautan dan Perikanan RI, tak sekali-kali pun melupakan cirikhas utamanya sebagai ilmuwan sekaliberprofesor.Pria kelahiran Surakarta, 16 Agustus1953 yang sejak 1 September 1999 sudahmenjadi Guru Besar, ini tetap rajinmenulis artikel, bahan presentasi, diktatkuliah, buku, dan memberikan ceramahdi berbagai seminar, semua dalam balutangaya hidup yang bersahaja.Ciri utama lain, sebagaimana tujuanterpenting dari seorang kaum cerdikcendekia, Widi, yang beruntung memperoleh kesempatan pencerahan secaraakademis hingga jenjang tertinggi, bertekad untuk mengangkat harkat hidupdan martabat masyarakat yang bermukimdi wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulaukecil supaya menjadi lebih baik.Kejujuran dan ketulusan ciri yang jugainheren dalam diri setiap ilmuwan, turutmemberi inspirasi kepada MahasiswaTeladan ITS Tahun 1977 ini untuk membulatkan pilihan filosofi hidup. Bahwa,ketika tangan kanan melakukan perbuatan yang baik maka tangan kiri jangansampai sekali-kali turut mengetahui.Sarjana Teknik Perkapalan yang begitululus tahun 1979 dari ITS segera mengabdisebagai dosen di alamater, karena memiliki filosofi hidup sederhana tak mudahmenemukan literatur tentangnya di media massa, maupun di situs internet dalamdan luar negeri yang menceritakan keberhasilan berikut kisah suksesnya sebagaiWIDI AGOES PRATIKTO
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34