Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 15
P. 31


                                    BERITAINDONESIA, 22 Juni 2006 31tenaga berupaya untuk bisa menyatukannegara kepulauan Indonesia melaluisebuah rencana induk pengelolaan pulaupulau kecil terluar.Di tingkat pusat Widi sudah berhasilmemperjuangkan disetujuinya programprogram pengelolaan pulau-pulau kecilterluar, tentu berikut anggaran pelaksanaannya, yang untuk permulaan tahun2007 ditaksir mencapai hampir satutriliun rupiah.Widi, dalam rencana besarnya akanmendelegasikan sejumlah kewenanganpengelolaan pulau-pulau kecil terluar kepara aparat di pusat secara horisontalseperti ke para direktur dan pejabat eselondi bawahnya, serta secara vertikal ke parapejabat pemerintahan daerah provinsidan kabupaten/kotamadya. Aparat itulahyang bertugas menjalankan program-program sesuai desain besar yang sudahdigariskan. Tim Kerja I yang dipimpinWidi akan melibatkan 20 departemen danlembaga di tingkat pusat, ditambah 20pemerintahan provinsi dan 38 pemerintahan kabupaten/kotamadya.Berdayakan Masyarakat PesisirJika untuk mengelola 92 pulau kecilterluar Widi sudah memiliki payunghukum yang kuat, sehingga dapat denganlincah dan elegan bertindak cepat untukmemajukan kesejahteraan masyarakat disana, khusus untuk pengelolaan wilayahpesisir masih menunggu selesainya pembahasan Rancangan Undang-UndangPengelolaan Wilayah Pesisir (RUU-PWP).Namun tanpa UU itu pun sebelum iniWidi sudah berbuat banyak menyejahterakan masyarakat nelayan yang bermukim di wilayah pesisir. Masyarakatpesisir selama ini seolah-olah hidupsangat tertutup dari dunia luar. Duniadaratan khususnya perkotaan dan pegunungan sepertinya hal yang aneh buatmasyarakat pesisir. Demikian pula sebaliknya, masyarakat pesisir hanya sesekali disentuh oleh masyarakat perkotaan tatkala datang melancong mengeksploitasi pasir, pantai, karang, laut danpulau.Bagi Widi, menjual wilayah pesisirmemerlukan keindahan dan keberaturan.Pemeliharaan, preservasi, konservasi danperbaikan kualitas ekosistem termasukmitigasi bencana merupakan langkahoperasional pengejawantahan programterpadu. Demikian pula penyadaranmasyarakat melalui sosialisasi dan kampanye, seperti bersih pantai dan laut akanmenuai hasil positif dalam pengembangankonservasi laut di daerah.Transplantasi karang adalah cara lainWidi memberdayakan masyarakat pesisiruntuk wisata bahari yang sekaligus bagiandari pengembangan konservasi lautdaerah. Suatu ketika di bulan April,misalnya, Pemda Provinsi Bali pernahmengundang Widi untuk turut hadir ke“Pulau Dewata” melakukan transplantasikarang. Kontan Widi menawarkan untuksekalian saja mengundang Pak Menteri.BERITA TOKOHBerbasis Pemberdayaan Masyarakat(PLBPM), dimana program ini memfokuskan upaya perbaikan lingkunganpermukiman nelayan.Kemudian, sejumlah Stasiun PengisianBahan Bakar Nelayan (SPBN) yang khusus untuk mendistribusikan bahan bakarsolar (BBM) bersubsidi, banyak didirikandi lingkungan masyarakat nelayan.Sampai-sampai harus keluar Keppresuntuk memberi kepastian nelayan memperoleh BBM dengan harga khusus. Saatini, kapal-kapal nelayan kecil sedangdalam proses sertifikasi oleh Surveyor Indonesia (SI) untuk memperoleh kelayakanuntuk diagunkan guna memperoleh modal usaha untuk melaut.Widi sangat paham laut Indonesiaadalah harta karun yang bisa memberikankontribusi besar terhadap perekonomiannasional. Laut Indonesia merupakanpusat keanekaragaman hayati, berisikan2.000 jenis spesies ikan dan baru 400spesies yang sudah dimanfaatkan secaraekonomis. Laut Indonesia juga mengandung jenis crustacean lebih 1.502 spesies,termasuk 83 jenis udang suku penaidae(jenis untuk konsumsi).Sebanyak 17% genus karang duniaberada di perairan Indonesia, 18% terumbu karang, 30% mangrove, dan padanglamun (sea grass) terluas serta jumlahkimia (giant clam) terbanyak. Sebanyak70% produksi minyak dan gas Indonesiadihasilkan dari keberadaan 40 cekunganminyak dan gas total jumlahnya 106,2miliar barrel, 57,3 miliar barrel diantaranya di lepas pantai dan 32,8 miliar barreldi laut dalam.Keberadaan benda muatan kapal tenggelam (BMKT) dan maraknya transportasilaut dunia merupakan konsekuensi laindari posisi strategis Indonesia, yangsemuanya dapat dimanfaatkan secaraekonomis.BMKT merupakan benda-benda berharga yang berasal dari semua kapal yangtenggelam di wilayah teritorial Indonesia,yang mempunyai nilai sejarah, ilmupengetahuan, kebudayaan, dan ekonomiyang tinggi sehingga perlu dikelola secaraterpadu. Terdapat ribuan kapal yangpernah tenggelam di Indonesia, berasaldari abad-X hingga abad-XIX, tersebar di463 titik lokasi dan baru 46 titik yangsudah dimanfaatkan.Widi A. Pratikto sejak tahun 2005 adalahSekretaris Panitia Nasional (Pannas)Pengangkatan dan Pemanfaatan BendaBerharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam. Widi ingin Indonesia dapat membangun kekuatan ekonomi di laut demimenjaga “Negeri Bahari” Indonesia.■ HTMaka jadilah Freddy Numberi turutterbang ke Bali di akhir pekan itu, melakukan transplantasi karang bersama-samanelayan dan masyarakat pesisir di PantaiSanur. Pemanfaatan sumber daya alamlaut yang ramah lingkungan belakanganini semakin gencar digalakkan olehDepartemen Kelautan dan Perikanansupaya kelestariannya dapat terjaga.Widi melakukan pemberdayaan komunitas nelayan dengan berangkat padakultur setempat (local content). Titikberatnya pada peningkatan kesadaranakan masalah dan potensi di dalam dansekitar komunitas. Dukungan dari luarkomunitas akan menjadi stimulan peningkatan kesadaran nelayan.Pada aspek sosial dan budaya Widi telahberhasil mendobrak lemahnya aksesmodal dan tiadanya kultur kewirausahaanmasyarakat nelayan. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir pundigelar. Misalnya, dia menginisiasi Program Mitra Bahari (sea partnership program), meniru model North Carolina SeaGrant Program yang dilakukan almamaternya North Carolina State University,serta Program Pengelolaan LingkunganBIODATA BIODATANama : Prof. Ir. Widi Agoes Pratikto, M.Sc, Ph.DNIP : 130816210Karpeg : C 014 2958Lahir : Surakarta, 16 Agustus 1953Pangkat Pangkat : Guru Besar ITS Bidang Teknik KelautanJabatan Fungsional: Guru Besar Fakultas Teknik KelautanITS SurabayaJabatan Struktural: Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir danPulau-Pulau Kecil (KP3K), Departemen Kelautan danPerikanan RITerbitan buku: Sembilan (9) judulPendidikan: Pendidikan:Pendidikan:- S-3 (Ph.D), North Carolina State University, AS, 1992- S-2 (M.Sc), The George Washington University, AS,1983- S-1 (Ir), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS),Surabaya, 1979- SMAN I Magelang, 1972- SMPN II Magelang, 1969- SD PERSIT I Magelang, 1966Penghargaan:- Mahasiswa Teladan ITS, 1997- Dosen Teladan FTK-ITS, 1984- Dosen Teladan FTK-ITS, 1986- 20 Tahun Mengabdi ITS, 2001Alamat Kantor: Direktorat Jenderal KP3K, DepartemenKelautan dan Perikanan RI, Jalan Medan Merdeka TimurNo. 16, Jakarta Pusat 10110
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35