Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 26


                                    26 BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006BERITA UTAMAZona damai dan harmoni. Harmoni itudiciptakan oleh interdependen yanghakiki.Maka pesan terakhir mars Al-Zaytun:“ajaran Illahi untuk semua, ajaran Illahiuntuk semuaaaaaa,” dengan nada yanglebih tinggi, nggak boleh turun.Ini belajar dari lagu kebangsaan Indonesia Raya, kita sayangkan kok turun.Hiduplah Indonesia Raya, Hiduplah Indonesia Raya. Turun, ujungnya turun. Itudisayangkan mengapa sang penciptamenciptakan pesan terakhirnya turun.Tampaknya kena filosofi gong Jawa. Kalaudi Gong Jawa itu terakhir gong agung,turun. Kalo Sunda nggak mau, gongberhenti itu mesti tinggi.Ternyata pengarang lagu IndonesiaRaya memang dari dekat-dekat pusatbudaya Jawa. “Hiduplah Indonesia Raya,awalnya semangat, kemudian HiduplahIndonesia Raya, semangatnya semakinlemas.Itu nggak bisa diubah ya?Sekarang tengok lagi. Banyak yangkontradiksi. Ini filosofi juga. Lagu BenderaMerah Putih. Syairnya: Berkibarlahbenderaku lambang suci gagah perwira,di seluruh pantai Indonesia, kau tetappujaan bangsa. Siapa berani menurunkanengkau, serentak rakyatmu membela.Sang merah putih yang perwira berkibarlah selama-lamanya.Sekarang 17 Agustus, di depan Istanabendera sang merah putih dinaikkan,seorang kolonel kasih komando untukmenghormat bendera merah putih. LaguBendera Merah Putih pun dinyanyikan.foto: berindo wilsonSyaykh AS Panji Gumilang menerima wartawan senior dari East West Center (EWC).Kemudian begitu jam 5.30 sore, penurunan Sang Saka Merah Putih dimulai. Didepan Istana kebesaran negara diturunkan. Sedangkan paginya mengatakansiapa berani menurunkan engkau.Jadi, logika yang tidak benar, danpraktek yang tidak benar. Kesadaranpraktis yang tidak betul harus diubah.Harusnya berkibar selama-lamanya?Oh iya! Masak 17 Agustus diturunkan.Kok ada bendera kebangsaan sore diturunkan. Ini berarti seakan malam bukanIndonesia tapi hanya pagi sampai soresaja Indonesianya. Pantas banyak pulauyang diambil orang karena tidak ada lagibendera yang berkibar.Pagi para tentara semua disuruh nyanyi, berkibarlah benderaku, sepatunyasampai bunyi brak-brak, siapa beranimenurunkan engkau dan seterusnya, tapisore-sore seorang kolonel bersama anakanak, pemuda-pemudi, kelas SMP danSMA diajak menurunkan bendera yangpaginya masih menantang siapa beranimenurunkan kau. Bendera yang seharusnya berkibar selama-lamanya, diturunkandi depan Istana kebesaran negara, bayangkan itu.Jadi ada makna filosofisnya ya?Oh iya, yang kecil-kecil itu juga harusdiperhatikan, karena ini patriotisme juga.Ironis juga, artinya hanya dalambeberapa jam terjadi hal yang kontradiktif?Maka filosofi bendera di sini (AlZaytun) berkibar abadi, tidak pernah adasatu pun yang turun sampai dia mengatakan saya sudah tidak siap melambai.Maka tiap enam bulan kita tengok, sudahsobek belum? Sampe sobek betul, berartidia bertahan. Baru kita naikkan gantinya.Kalo ada yang menegur, awas, kok kamuturunkan? Jawab, oh tidak saya menaikkan. Lah ini rusak, itu yang naik. Jaditidak pakai upacara tapi abadi berkibar disini. Kalo robeknya jam 12 malam, ya jam12 malam dinaikkan yang baru.Makanya bendera Al-Zaytun selalu duaberdampingan, merah putih, merah putih.Ini bendera Indonesia, ini bendera AlZaytun. Kok sama? Lah, memang harusbeda? Salah kalau harus beda, harus samadong. Bangsa Indonesia, bendera organisasinya pun sama. Maka di mana-manakalo ada pertemuan kan dua benderanya,yang satu bendera Al-Zaytun satu benderaIndonesia.Artinya, kalo Al-Zaytun itu ya Indonesia. Jangan diubah-ubah pakai hijau,kuning, ya ngga usah, merah putih saja.Biarpun nanti berubah benderanya ya kitaberubah, siapa tahu nanti bangsa Indonesia di masa depan menyepakati tambahsedikit ah, entah itu karena alasan apa, yakita ikut saja. „
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30