Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 24
P. 21
BERITAINDONESIA, 2 November 2006 21BERITA UTAMAsila dan UUD 1945. Bagaimanakomentar Bapak?Memang sekarang yang menonjol visikelompok, golongan, paling tinggi visipartai. Berapa partai sekarang? Jadisekarang masalahnya bagaimana keluardari masalah ini, masing-masing pemimpin dalam agendanya harus menempatkan diri sebagai pemimpin bangsa.Yang paling konkrit bahwa sekarang pemerintah tidak lagi mempunyai GBHN sebagai pedomanuntuk mengantar Indonesia kedepan.Itulah faktanya. Sebenarnya GBHN itudulu untuk kontrol saja, tahu-tahunya koktidak dihidupkan lagi.Sebagai bangsa, kita tidak punyakonsep lagi untuk lima tahun ataudua puluh lima tahun ke depan.Jangankan untuk jangka panjang,untuk lima tahun saja tidak ada.Bagaimana tanggapan Bapak? Apakah para sesepuh, pemimpin partai,pengelola negara, perlu dudukbersama untuk membicarakan haltersebut?Mulai sekarang para tokoh-tokoh kitaharapkan harus mempunyai visi kebangsaan dan kembali ke UUD 1945.Sebenarnya visi kita bagaimanamenjabarkan Pancasila?Ya, sesuai dengan tahapan.Memang pemimpin kita tidakkonsisten, artinya apa yang sudahdiletakkan si A, tidak diteruskanoleh si B. Naik si B, meletakkanpemikirannya sendiri, akhirnyatidak selesai-selesai. SedangkanCina yang merdeka belakangan darikita, sekarang kemajuannya pesatsekali?Saya ingat tahun 1967 keliling ke Israeldan Korea Selatan. Di Korea Selatan sayaditemui Wakil Perdana Menteri. Ketika itumereka belum apa-apa, masih ketinggalandibandingkan dengan Indonesia. Tetapisekarang, Korea Selatan sudah jauhmeninggalkan kita.Apakah Bapak ingin mengemukakan sesuatu tentang visi negara?Ya, masing-masing tokoh harus meninggalkan visinya. Para tokoh ini harusmenjadi tokoh Indonesia, bukan tokohgolongan atau tokoh partai. Tetapi ituperjalanannya memang sulit. Jikalaumasing-masing tokoh kita mau meninggalkan kepentingan kelompok, misalnya,saya memang pimpinan SOKSI, tapi sayamilik bangsa. Akan berbeda di dalammengambil keputusan. SHSoal ketatanegaraan. Di dalampernyataan politiknya, SOKSI mengusulkan perlunya amandemenkelima UUD 1945 setelah empatamandemen yang dianggap amburadul. Komentar Bapak?Jadi begini, di zaman reformasi kepemimpinan reformasi kan Amien Rais. Amienmengalami kegagalan dalam empat kaliamandemen. Pembuat UUD 45 itu semuanyanegarawan. Kalau negarawan sudah memikirkan kepentingan bangsa dan negara,kemudian diubah oleh Amien Rais dan parapolitikus. Mereka yang di DPR-MPR itusemuanya politikus. Dan politikus memikirkan kepentingan golongan atau kelompok.UUD 45, dipersalahkan, perlu diubah,terjadilah amandemen. Sebenarnya bukan UUD 45 yang salah, tetapi manusiayang melaksanakannya, menjabarkannyaseperti apa. Dalam desertasi tahun 1971saya mempertanyakan untuk mewujudkan cita-cita dalam UUD 1945 perlu waktuberapa lama agar menjadi kenyataan.Saya kemukakan fakta bahwa bangsa kitadijajah tiga setengah abad, maka perluditebus dalam satu abad. Contoh, AmerikaSerikat, memerlukan waktu dua abad.Terus revolusi industri di Prancis danInggris perlu waktu setengah abad. MeijiRestorasi Jepang perlu waktu satu abad.Waktu itu perjalanan bangsa kita belumsetengahnya. Sekarang perjalanan kita lebih dari setengah abad. Maka saya merasayakin, karena itu prosesnya harus kembalike amandemen yang kelima dengansebuah dekrit, seperti yang dilakukanBung Karno dengan dekritnya kembali keUUD 1945, tanggal 5 Juli 1959. Sekarang,siapa pemimpin yang berani dekrit?Apakah Presiden Susilo BambangYudhoyono tidak berani?Saya tidak mau bilang begitu. SBY itu(panggilan akrab presiden) seorang pemikir.Tapi yang kita butuhkan seorang pemimpin.Sebenarnya pelaksanaan UUD 1945 ituberkembang setiap 10 tahun. Perubahanpada setiap pasal, kalau perlu termasukpembukaan, cukup dengan addendum(lampiran), bukan diubah. Cukup diberipenjelasan, yang ini maksudnya ini. Addendum ini perlu berkembang, bukan yang adadi dalam UUD tersebut diubah total.Misalnya mengenai pemilihanpresiden dan masa jabatan presiden?Yah itu juga perlu kita tanyakan, berdasarkan UUD 1945, seluruh lembaga negaraitu diperintahkan diatur melalui UU. Tetapilembaga kepresidenan tidak diatur UU.Di dalam UUD tidak ada?Nah di sini mengapa? Menurut pendapat saya, kalau sistem dalam UUD 1945itu yang paling berkuasa adalah MPR.Jadi tergantung MPR, mungkin barusebulan atau dua bulan sudah bisa digantikarena, misalnya, presiden menjalankantugasnya tidak betul.Dengan penilaian MPR begitu?Ya, tapi MPR kan belum berperan,masih merupakan utusan golongangolongan tadi, masih tergantung kepentingan kelompoknya. Itu kan tergantungpada MPR.Mahkamah Konstitusi?Nah, sekarang ada lagi MahkamahKonstitusi.Bagaimana Bapak melihat tentang perang ideologi?Sekarang kan Pancasila bukan satusatunya azas. Sekarang kita menganutmulti partai yang masing-masing punyaideologi. Ada yang liberalis, ada yang ini,ada yang itu. Demokrasi kita juga ada yangmenyimpang dari Pancasila. “Kerakyatanyang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaandalam Permusyawaratan/Perwakilan”,sekarang sudah diubah dengan pemilihanlangsung. Ini kan sudah menyimpang dariPancasila. Sebenarnya sistem demokrasikita ada dua; pemilihan langsung dan tidaklangsung. Pemilihan langsung itu di manarakyat berperan langsung seperti padazaman Belanda, Lurah itu dipilih olehrakyat. Tidak langsung melalui DPR danMPR. Sekarang mengenai negara kesatuan,sudah tidak murni lagi, ada Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ini kan semacamfederal. Jadi negara kesatuan sudah tidakseutuh seperti sebelumnya.Lebih kepada semi eksekutif?Ya. Juga mengenai kekuasaan. Duluyang lebih berkuasa presiden, sekarangtidak, yang berkuasa DPR.Kemudian mengenai otonomidaerah?Otonomi kebablasan, demokrasi kita jugakebablasan. Itulah reformasi jilid pertama.Negara ini kan harus punya visi,bukan visi partai, visi presiden atauvisi pemerintah. Kalau yang kitalihat sekarang visi partai, visi presiden atau visi pemerintah. Padahalsemestinya kita melaksanakan visinegara. Misalnya, Amerika Serikat,mau Republik atau Demokrat yangberkuasa visi negaranya tidak berubah. Kita telah mencanangkanMasyarakat Adil dan Makmur sebagai sebuah impian atau cita-citayang harus kita kejar, tetapi di dalam visi yang sama. Mungkin visi itumerupakan penjabaran dari Panca-