Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 24
P. 52


                                    52 BERITAINDONESIA, 2 November 2006BERITA TOKOHSri Mulyani IndrawatMenteri KeTerbaik DunNamanya kerapkali dikait-kaitkan dterbesar dunia, Bank Dunia (World Internasional (IMF). Karena itu melsebagai penganut paham ekonomiserta filosofi ekonomi pasar.emberian penghargaan sebagaiMenteri Keuangan Terbaik diAsia, atau The Best FinanceMinister in Asia dari EmergingMarket Forum (EMF), dan penghargaanThe Finance Minister of The Year in TheWorld, atau sebagai Menteri KeuanganTerbaik Dunia dari majalah Euromoney,dianugerahkan (18/9) bersamaan denganSidang Tahunan Bank Dunia dan IMF diSingapura 19-20 September 2006, seolahmenandaskan kedekatan Sri dengankedua lembaga keuangan dunia tadi.Oleh Harinder Kohli, Chief ExecutiveThe Emerging Market Forum, Sri dinilaisukses menjalankan tugasnya sebagai menteri keuangan dalam kondisi politik dansosial yang begitu kompleks, dan berhasilmeletakkan secara baik dasar kebijakanekonomi (fiskal) untuk jangka panjang.“Sri Mulyani melakukan tugasnyadengan baik,” simpul EMF. EMF sebuahforum nonprofit, berinisiatif mempertemukan pemimpin negara dan korporasidari seluruh dunia untuk berdialog mengenai masalah-masalah ekonomi, keuangan, dan sosial yang dihadapi negaranegara berkembang.EMF yang berangggotakan analis pasarmodal, CEO perusahaan, hingga wartawan menilai menteri keuangan dan gubernur bank sentral terbaik di tiap benuasetahun sekali, bersamaan waktunyadengan sidang tahunan IMF-Bank Dunia,berdasarkan peningkatan ekonomi, pertumbuhan, kepercayaan investor, rating,dan persepsi investor asing. Respondenyang dimintai pendapat adalah parabanker, analis dan investor.Bermula sebagai Pengamat EkonomiSri Mulyani Indrawati yang kelahiranTanjungkarang, Lampung pada 26 Agustus 1962 memulai karir sebagai pengamatekonomi dan dosen di Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia (FE-UI) Jakarta.Pada babak terakhir era kepemimpinanPak Harto ia terlihat sangat gagah mengkritisi setiap kebijakan ekonomi pemerintah, yang memang sudah sangat disorientatif karena diterpa krisis monetertingkat Asia, yang lalu berlapis ke krisissosial politik. Karena negara sedangsempoyongan setiap pukulan Ani selaluterasa telak. Artinya, kritikan itu terasasegar dan menjadi benar jadinya.Ani, demikian wanita yang pernahberguyon sekarang ini ingin sekali gontaganti warna cat rambut seperti yangdilakukan oleh Miranda Swari Goeltom,tetapi dengan syarat gajinya sudah setaradulu dengan Deputi Senior Gubernur BI,itu tetap semakin tajam melontarkankritik kendati Pak Harto sudah turuntahta pada 21 Mei 1998. Semakin beranisebab sejak Juni 1998 ia ternyata sudahdidaulat memimpin sebuah lembagaekonomi paling bergengsi di tanah air,Lembaga Penyelidikan Ekonomi danMasyarakat FE-UI (LPEM FE-UI).Sambil kuliah di FE-UI Jakarta (1981-1986), antara tahun 1985-1986 Ani sudahbekerja sebagai Asisten Pengajar dialmamaternya. Melakukan banyak kegiatan penelitian, dan meluncurkan sejumlah karya publikasi, Ani memilihkekhususan penelitian di bidang ekonomimakro, ekonomi keuangan negara/publik,ekonomi moneter dan perbankan, sertaekonomi tenaga kerja.Ani juga menjambangi sejumlah pekerjaan baik sebagai peneliti, nara sumberahli di berbagai lembaga pemerintah danswasta, sebagai konsultan ahli, tim asistensi, dosen pembimbing mahasiswa program doktor, kepala program magisterperencanaan kebijakan publik di UI,anggota kelompok kerja di sejumlahlembaga, staf ahli di pemerintahan,hingga menjadi asisten profesor di sebuahuniversitas di luar negeri.Antara tahun 1988-1900 Ani melanjutkan progran S-2 Master of Science ofPolicy Economics di University of IllionisUrbana-Champaign, berlanjut pada 1990-1992 mengambil program S-3 Ph.D ataudoktor ekonomi di kampus yang sama.Setelah berkiprah di sejumlah bidangAni ditarik menjadi Executive Director diInternational Monetary Fund (IMF) yangmembawahi 12 negara di kawasan AsiaTenggara. Pada tahun 2001 Ani jugaditunjuk menjadi konsultan U.S. AidAgency, USAID, untuk menjalankan program penguatan otonomi di Indonesia.Dia juga mengajar tentang ekonomi Indonesia di Georgia University, AS. Sebagaiekonom yang mumpuni pada era PresidenAbdurrahman Wahid, Ani diangkat menjadi anggota Dewan Ekonomi Nasional.Ketika Pilpres 2004 berlangsung namaSri Mulyani sempat menjadi rebutan parakandidat presiden. Salah seorang kubuMegawati Soekarnoputri menyebutkan,Ani akan “turun gunung” dari IMF di ASuntuk bergabung memperkuat Mega Center, sebuah kelompok pemikir yangbertugas menggodok kemenangan bagikandidat presiden Mega-Hasyim.Tetapi setelah terbukti Susilo BambangP foto: berindo wilson
                                
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56