Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 24
P. 53
BERITAINDONESIA, 2 November 2006 53BERITA TOKOHtieuangannia dengan dua lembaga keuangand Bank) dan Dana Moneterelekat pula erat stempel padanyami neoklasik yang mengusung ideYudhoyono menang Ani juga termasukorang yang turut dipanggil ke Cikeasmenjalani “fit and proper test” sebagaicalon menteri.Sempat beredar kabar terjadi tarikmenarik yang sangat kuat, akan di posmana Ani ditempatkan. Bahkan, sebelumitu Yudhoyono diperhadapkan pada duapilihan yang sangat sulit antara memilihkubu yang pro IMF (Ani dan kawankawan), atau kubu yang anti IMF (diwakilifigur Dr. Rizal Ramli, mantan MenkoPerekonomian dan Menteri Keuangan eraGus Dur). Ani dengan tegas menolakbersedia duduk di kabinet jika di situbercokol nama Rizal Ramli.Pilihan Yudhoyono akhirnya jatuh kekubu pro IMF tetapi Ani hanya ditempatkan di kursi Menneg PPN/KepalaBappenas. Satu tahun pertama usiakabinet banyak muncul tuntutan reshuffle. Secara tepat solusi yang ditempuhYudhoyono adalah memanggil kembalimantan koleganya di era Kabinet GotongRoyong, mantan Menkeu Boediono untukditempatkan sebagai Menko Perekonomian.Bersamaan itu Presiden juga merotasiSri Mulyani ke habitat aslinya di posMenteri Keuangan. Pasar pun bergeloramemberikan optimisme, hingga duapenghargaan bergengsi tadi akhirnyaberhasil tiba di pundak Ani.Sangat Pro-BisnisSebagai penganut ekonomi pasar, SriMulyani sangat ingin menelurkan kebijakan yang serba pro-bisnis pro-pasar. Keberpihakan ini dianggapnya sebagai bagian dari upaya perbaikan iklim investasi.Bahkan karena begitu responsif memenuhi kebutuhan pasar Ani sempat ‘diancam’ anggota DPR untuk tak akanmelanjutkan pembahasan paket limaRUU Perpajakan khususnya yang tiga:RUU Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan; RUU Pajak PertambahanNilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah;dan RUU Pajak Penghasilan.Pasalnya Sri Mulyani sempat melayangkan Surat Menteri Keuangan Nomor 224tertanggal 31 Mei 2006 tentang penyempurnaan rancangan undang-undang dibidang perpajakan. Surat berisi akomodasi pemerintah atas permintaan parapelaku usaha yang sangat pro-pasar danpro-bisnis.Sayang pengajuan surat menyalahimekanisme dan prosedural di DPR sehingga ditolak mentah-mentah.Kemacetan baru dapat terpecahkansetelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan untuk menarikkembali surat tadi. Yang menarik, Presiden menyebutkan penarikan dilakukanatas saran Menteri Keuangan Sri Mulyanipula, dengan harapan supaya pembahasan bisa dilakukan lebih baik.Pupuskah harapan Sri Mulyani melahirkan kebijakan ekonomi yang propasar? Tidak juga. Sebab masih ada celahlain. Ide usulan-usulan penyempurnaanbisa dititipkan kepada masing-masingfraksi di DPR. Tetapi Menkeu harus lebihmengerahkan segala daya untuk melobifraksi-fraksi agar mau menerima usulan,dan memperjuangkannya hingga gol.Sri Mulyani mengakui memperbaikiiklim investasi bukan pekerjaan mudah.Harus terlebih dahulu melakukan beberapa reformasi di bidang pembukaanusaha, pajak, peraturan perdagangan, danperbaikan infrastruktur.“Kita harus bekerja keras dan optimis.Beberapa perbaikan dapat meningkatkankepercayaan investor dalam maupun luarnegeri,” kata Ani, kepada Diah DewiJuniarti dari Bali Post di Nusa Dua, Balipada pertengahan Desember 2005.Secara konkrit, dalam kebijakan perdagangan akan diusahakan terdapat pemotongan waktu pengurusan izin. Beberapakebijakan distribusi barang dalam negeri,terutama yang menghambat dan negatifharus dihilangkan. Pengajuan paket RUUPerpajakan merupakan salah satu revisikebijakan yang menyangkut persoalanadministrasi.“Semuanya bertujuan untuk memberikan insentif dan menyediakan regulasiyang pro-bisnis. Di antara RUU perpajakan dan bea yang sedang diajukan inisalah satunya menurunkan nilai pajak,”ujar Menteri yang sepanjang tahun 2006memiliki tujuh prioritas pembangunan.Yakni mengurangi kemiskinan, merevitalisasi pertanian, meningkatkan akses dankualitas pendidikan serta layanan kesehatan, memberantas korupsi, memperkuat hukum dan penegakannya, danmerehabilitasi Aceh dan Nias.Pukul Balik Sang TuanMemberantas korupsi adalah programAni tahun ini. Bersamaan itu Bank Dunia,lewat Paul Wolfowitz, Presidennya, gencarpula memberantas korupsi di negaranegara berkembang.Bank Dunia sadar, korupsi memberikankontribusi besar terhadap proses pemiskinan masyarakat. Karena itu Bank Duniatelah menahan 1 miliar dollar AS danapinjaman untuk negara-negara Asia danAfrika karena adanya dugaan korupsi.Lalu Bank Dunia yang dipimpin Paul,yang mantan Dubes AS untuk Indonesiapada 26 Juni 2006 mendaratkan sepucuksurat di meja kerja Ani. Isinya, pemberitahuan indikasi korupsi di jajaranDepartemen Pekerjaan Umum RI yangmenerima suap dari WSP InternationalLtd, kontraktor dari Inggris yang dipercaya mengerjakan Proyek TransportasiWilayah Indonesia Timur senilai 150 jutadollar AS di tahun 2001.Usai menerima dua penghargaan diSingapura Ani lantas memanfaatkan forum sidang tahunan Bank Dunia-IMFmenyerang balik mantan “tuannya”.Dalam pidatonya Ani menegaskan komitmen pemerintah untuk memerangi korupsi. Serangan kemudian dilancarkandengan meminta Bank Dunia dan IMFbekerjasama dengan Pemerintah RIuntuk melacak aset para koruptor, maupun mengembalikan aset yang telahdikorupsi.Bank Dunia harus bekerjasama denganberbagai institusi di Indonesia untuk berbagi informasi dari hasil investigasinya secara berkala. Diusulkannya agar dilakukan investigasi dan mencari solusi bersama.“Jika bank menghendaki kami terbukamengenai isu korupsi, kami mendesakBank Dunia juga lebih terbuka kepada kamimengenai berbagai temuannya dari hasilinvestigasi korupsi,” tutur Sri, yang kontanmemperoleh applaus tepuk tangan meriahdari semua peserta sidang. “Jadilah mitra,bukan sebagai pengkhotbah.” HT/MSBiodata:Nama : Sri Mulyani Indrawati, Ph.DLahir : Tanjungkarang, Lampung, 26Agustus 1962Jabatan : Menteri Keuangan Kabinet Indonesia BersatuPendidikan:fl Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) Jakarta (1981-1986)fl Master of Science of Policy Economics,University of Illionis Urbana Champaign,AS (1988-1990)fl Ph.D of Economics, University of IllionisUrbana Champaign, AS (1990-1992)