Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 28
P. 28


                                    28 BERITAINDONESIA, 04 Januari 2007BERITA EKONOMIKeroyokan Membangun PembangAncaman Indonesia akanmengalami krisis energilistrik di tahun 2008 karenaketidakmampuanmengimbangi pertumbuhankonsumsi listrik bukanisapan jempol belaka.Bahkan, belakangan inipunpemadaman bergilir sudahterjadi dimana-mana hinggamendekati kawasanpemukiman ring-satu.encana pembangunan pembangkit tenaga listrik harusdikeroyok rame-rame. WakilPresiden Jusuf Kalla memimpin sendiri rapat percepatan programpembangunan pembangkit tenaga listrik,rencananya sebesar 10.000 megawat(MW) selama tahun 2007-2009. Rapatberlangsung di Kantor Wakil Presiden,Jakarta Senin (11/12). Pembangunanpembangkit tenaga listrik sebesar ituterbagi 6.900 MW untuk kawasan interkoneksi pulau Jawa-Bali, sisanya 3.100MW di luar pulau Jawa-Bali.Salah satu hasil rapat adalah, menunjukBNI sebagai koordinator pendanaanpembangunan proyek pembangkit listrikdi luar Jawa-Bali sebesar 3.100 MWsenilai 2,5 miliar dollar AS. Koordinasipendanaan oleh BNI mencakup pulaterhadap pendanaan yang dikoordinasikan sendiri oleh PT (Persero) PerusahaanListrik Negara (PLN).“Arahan Wapres supaya dikaji kemungkinan menggunakan dana yang dikoordinasikan oleh PLN untuk proyek di luarJawa-Bali,” ujar Dirut PLN Eddie Widiono. “Jadi, oleh Wapres sudah dibukawacana agar kalau perlu pembangunanpembangkit ini didanai oleh PLN dengandukungan dari bank pemerintah,” tulisMedia Indonesia (12/12).Selain BNI, PT Bank Rakyat Indonesia(BRI) rupanya berminat pula mendanai.Dirut BRI Sofyan Basir sudah mengirimkan surat kepada Eddie, yang menyatakanminat untuk mendanai pembangunanproyek pembangkit listrik berbahan batubara di luar Jawa-Bali.“Saya baru buka dan baca surat BRISenin pagi ini. PLN akan membentuk timuntuk menindaklanjutinya kembali.Untuk mendanai proyek pembangkit ini,PLN menjadi koordinator dalam pendanaan proyek listrik. Memang, untukmendanai itu BNI telah ditunjuk untukmenopang dananya. Namun, kami terbuka kepada perbankan lainnya,” tuturEddie kepada Kompas (12/11).Di tempat yang sama seusai rapat,Ketua Pelaksana Harian Tim KoordinasiPercepatan Pembangunan PembangkitTenaga Listrik, Yogo Pratomo, memberisaran agar dana-dana yang mangkrak diSertifikat Bank Indonesia (SBI) dimanfaatkan untuk pelaksanaan proyek.“Dana di SBI itu kan sangat banyak.Kalau dimanfaatkan untuk proyek yangsebesar 2,5 miliar dollar AS itu cukup. Kitamemprioritaskan dari dalam negeri,” kataYogo dikutip Investor Daily.Mulai BergerakAmbisi mewujudkan pembangunanpembangkit tenaga listrik sebesar 10.000MW mulai digerakkan. Ikut pula dikajikemungkinan mendirikan PembangkitListrik Tenaga Nuklir (PLTN) berkapasitas 1.000 MW, terletak di SemenanjungTanjung Muria, Jepara, Jawa Tengahkendati ditentang keras oleh aktivislingkungan hidup Greenpeace.Khusus pembangunan pembangkit diluar pulau Jawa-Bali, Yogo Pratomomengatakan pemerintah telah memintapendanaan bank-bank nasional di dalamnegeri seperti Bank Mandiri, BRI danBNI. “Untuk yang luar Jawa, karenakapasitasnya kecil, sedapat mungkindiupayakan menggunakan pendanaandalam negeri. Daripada kita pinjam,dengan skala 10 MW, kan sebenarnya kitatidak perlu pinjam uang. Cukup dengandana mereka. Karena kalau hanya 10 jutadollar AS, itu kan hanya sekitar Rp 100miliar,” ujar Yogo kepada Kompas (1/12).Selain mendirikan pembangkit baru,untuk memenuhi kebutuhan energi listrikjuga ditempuh cara praktis seperti perRIndonesia membutuhkan tambahan pembangkit tenaga listrik sebesar 10.000 MW dalam waktu dekat in
                                
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32