Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 30
P. 21


                                    BERITAINDONESIA, 01 Februari 2007 21BERITA UTAMAatahari merangkak menujutengah hari ketika Muhamad Bakri, nelayan DesaBojo II, Sulawesi Selatan,berangkat ke Pantai Lojie, tidak seberapajauh dari kampungnya, Selasa (9/1).Semula tujuannya hanya untuk memastikan apakah jaring (belle) yang dipasangnya pada sebatang kayu yang ditancapnyasekitar 300 meter dari bibir pantai, sudahmenangguk ikan atau belum.Setelah mengamati hampir dua jam,pandangan Bakri terantuk pada sepotongbenda putih abu-abu berpenampanghitam yang terjerat jaringnya. Ketikamelihat benda itu, pria setengah baya initidak berpikir apa-apa. Tetapi Bakrimemutuskan untuk membawanya pulangke rumah dengan perasaan serba bingung.Sesampainya di rumah, Bakri masihbingung, karena tidak tahu apakah logamtersebut bermanfaat jika disimpan. Lantasdia menyimpannya begitu saja di kolongrumah panggungnya. Memang Bakripernah menonton siaran berita di televisitentang sebuah pesawat yang hilang. Yangdia tahu, lokasi jatuhnya pesawat bukandi kabupaten Barru, Sulawesi Selatan,Pencarian pesawat Adam Air berhari-hari yang menelanbiaya miliaran rupiah hanya menghasilkan dugaan-dugaanyang sumir. Misteri itu terkuak secara kebetulan setelahekor pesawat tersangkut di jaring seorang nelayan.Temuan itu telah memastikan nasib pesawat naas yangmembawa 6 orang awak dan 96 penumpang.Data PenerbanganPukul 12.59 WIB: Pesawat Adam Air Boeing737-400 lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya.Pukul 14.07 WIB: Pilot menghubungi BandaraHasanuddin, Makassar, mengatakan pesawatnyaterkena angin samping berkecepatan 74 knot (137km/jam).Pukul 14.08: Pesawat hilang dari layar radar.Kontak dengan pilot juga hilang.Ketinggian 10.668 meter (36.000 kaki). Lokasi: 157,4km (85 mil laut) barat daya Makassar.Kapten Pilot: Refri A. WidodoKopilot: YogaPramugari: Verawati Chatarina, Dina Oktaviana,Nining Iriyani, Ratih Sekar Sari.M tetapi di Polman, Sulawesi Barat. Dia punjadi acuh tentang benda logam tersebut.Kendati demikian, Bakri masih penasaransampai Rabu pagi (10/1). Bakri bergegasuntuk melihatnya lagi. Belum juga diketemukan jawaban. Antara bingung dan penasaran,Bakri mengambil keputusan untuk menyimpan benda itu di gudang. Lantas diamemanggil Abdillah, tetangga dekat rumahdan masih punya hubungan keluarga.Bakri memperlihatkan benda logamtersebut kepada Abdillah. Lantaran masihbingung, Bakri malah meminta Abdillahmenyimpannya. Ketika mereka berdiskusi, para tetangga pun berdatangan. Setelah mengamati secara seksama, merekamenduga logam itu bagian dari pesawat.Lewat tengah hari Rabu, Abdillah menelepon Kepolisian Wilayah Pare-Pare.Lantas selepas magrib polisi datang menemui Bakri dan Abdillah di Desa Bojo II,Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, kira-kira 148 kilometer sebelah utaraMakassar, ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Semula Bakri dan Abdillah, menurut laporan koresponden Kompas (12/1), tidak mau menyerahkan benda tersebut. Soalnya, mereka ragu.Sebelum diserahkan ke polisi, merekasama sekali tidak menduga bahwa bendaitu kunci pembuka misteri pesawat Boeing737-400 (KI-574) milik Adam Air yanghilang sejak 1 Januari, dalam penerbangan dari Surabaya menuju Manado. Untuk penemuannya, Bakri dijanjikan bonusRp 50 juta oleh Wakil Presiden JusufKalla. Kalla merasa lega sebab penemupertama puing tersebut orang Indonesia,tidak di tangan orang asing.Padahal perburuan selama sepuluh haridengan mengerahkan ribuan anggota TimSAR, helikopter, kapal TNI-AL sertapakar-pakar dari Singapura dan AmerikaSerikat, tidak menemukan apa-apa. Perburuan itu tentu menelan dana miliaranrupiah. Lokasi kecelakaan meleset dariperkiraan SAR yang menduga terjadi ditiga tempat: Rantepao, perairan Majene,dan Bolang Mangondow.Penemuan tak terduga tersebut memicupenemuan serpihan-serpihan lain dari pesawat, seperti tail stabilizer (ekor pengemudi), kursi, meja makan lipat, pelampung, fiber bagasi kabin, suar, layar monitor, KTP atas nama Yahaman Sinaga danban pesawat. Pihak Badan Meteorologidan Geofisika (BMG) menjelaskan dalambeberapa hari terakhir angin bertiup dariutara ke selatan dengan kecepatan 30-40kilometer per jam. “Kecepatan sebesar itusudah mampu mengubah lokasi barangyang terapung di permukaan laut,” kataPahri, pakar riset cuaca BMG, sepertidikutip Koran Tempo (12/1).Padahal tak lama setelah pesawat itumenghilang muncul pengakuan palsu.Informasi sehari setelah hilangnya pesawat tersebut (1/1), menyebutkan reruntuhan pesawat ditemukan di Desa Rangoanbersama 12 orang yang masih selamat dan90 korban tewas. (Baca juga: InformasiPalsu dari Sumber Resmi).Serangkaian penemuan serpihan pesawat Adam Air di perairan pantai Lojie, menimbulkan pelbagai dugaan. Pakar ilmupenerbangan ITB, Hisar Pasaribu, mengajukan beberapa kemungkinan; pertama,pesawat hancur ketika menukik atau dive.Hal ini bisa terjadi jika struktur pesawat tidak mampu menahan beban tekanan akibat kecepatan tukikan yang melewati ambang batas. Kedua, pesawat hancur ketikamenghantam permukaan air. Tetapi Hisartidak berani memastikan penyebab yangsesungguhnya. Katanya, semua dugaan itubisa dipastikan setelah mendengar hasilrekaman kotak hitam (black box) pesawat.Menurut Hisar penyebab kecelakaanpesawat Boeing 737 yang terhitung menonjol adalah macetnya rudder atau bidang kendali yang mengatur pesawat untuk membelok. Kemacetan pada ruddersaat membelok bisa membuat pesawatterbang spiral dan menghunjam. „ SHAdam Muncul Dalam Serpihan Adam Muncul Dalam Serpihan
                                
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25