Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 52
P. 46


                                    46 BERITAINDONESIA, 27 Desember 2007BERITA HANKAMTNI Tetap NetralPanglima TNI yang baru, Jenderal TNI DjokoSantoso menjamin TNI tidak berpihakkepada satu partai politik pada pestademokrasi 2009 mendatang.ajatan akbar pemilihan presidenmasih satu setengah tahun lagi.Namun beberapa kandidatpresiden, baik yang sudahmemiliki kendaraan politikmaupun yang belum, sudahmendeklarasikan kesiapannyauntuk tampil dan siap bertarung memperebutkan kursinomor satu di negeri ini.Kendati TNI menegaskanakan bersikap netral dalamPemilu nanti, namun dikhawatirkan masih ada capres/cawapres yang berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan simpati dari kalangan militer dan Polri. “Sayapunya pengalaman tersendiritahun 2004. Saya kira masihsegar dalam ingatan kita ketikaada bagian-bagian dari TNIdan Polri yang publik melihatnya tidak netral,” tegas Presiden (6/12).Secara tegas pemangku jabatan dan pemegang tongkatkomando di TNI, sudah sejakdini menyatakan sikap bahwaprajurit TNI bersikap netral.Kepala Dinas PeneranganUmum Puspen TNI, KolonelCaj Ahmad Yani Basuki, kepada Amron Ritonga dari Berita Indonesia di ruang kerjanya di Cilangkap (28/11), menyebutkan komitmen TNI dengan reformasinya sudah lamameninggalkan politik praktis.Sikap itu sudah terakomodasipada Undang-Undang No 34tahun 2004 tentang TNI.Menurut juru bicara PusatPenerangan Mabes TNI ini,UU No 34 itu sudah mengamanatkan bahwa TNI yangprofesional itu adalah TNIyang tidak berpolitik, TNI yangdilengkapi Alutsistanya, danTNI yang dijamin kesejahteraan prajuritnya. Meski demikian, Kolonel yang akrabdengan para pemburu beritaini menyebutkan, tidak adasangkut pautnya suhu politikyang semakin memanas sekarang ini terhadap kesejahteraan prajurit. “Itu adalahtanggung jawab pemerintah,”tegas bapak tiga anak ini.Yani Basuki mengungkapkan, pada pemilu tahun 2009mendatang, TNI secara tegasmenyatakan komitmennyatidak ikut ambil bagian. Akantetapi, untuk tahun 2014 nanti, akan ada pertimbangan dankebijakan yang akan diambiloleh para pemegang keputusan. “Kalau soal itu, nantinyatentu ada persoalan dan pertimbangan lagi tentunya, adacatatan lagi,” kata priakelahiran Blitar, Jawa Timurini.Ia mengakui bahwa TNI dimasa Orde Baru memang terlibat dalam pesta demokrasi.TNI saat itu merupakan bagiandari partai berlambang pohonberingin, salah satu dari tigapartai (Golkar, PDI dan PPP)yang ada saat itu.Oleh karena itu, denganberbagai alasan dan pertimbangan, di era reformasi sekarang ini TNI mengambil kesimpulan lebih baik tidak ikutpemilu sama sekali, untukmenjaga profesionalisme dalam menjalankan tugasnyasebagai alat pertahanan negara.Untuk mendukung kenetralan TNI yang tidak ikutberpolitik praktis, TNI telahmenggelar jajak pendapat pada bulan Maret s/d Agustus2006 lalu, di 12 wilayah komando daerah militer yangmelibatkan 100 prajurit TNI.Setiap wilayah ditambah 100warga sipil dari berbagai profesi sebagai respondennya.Saat itu, yang menjabatPanglima TNI adalah MarsekalDjoko Suyanto yang kini sudahmemasuki masa pensiun dandigantikan oleh Jenderal TNIDjoko Santoso.Saat itu Panglima membantah keras bahwa dibuatnyapolling jajak pendapat ituadalah untuk keikutsertaanprajurit dalam menjalankanhak pilihnya. “Jajak pendapatitu sifatnya internal dan kualitatif. Dari hasilnya, nanti kamiakan menyusun aturan, ujarDjoko Suyanto. Djoko mengaku selain jajak pendapat,dia masih akan meminta masukan dari setiap PanglimaKodam. Hasilnya tidak akandiserahkan atau direkomendasikan ke presiden maupunDPR, kecuali memang adapermintaan.Soal adanya kandidat capresyang berasal dari militer, Yanisecara tegas mengatakan, tidakada hubungan terstrukturalpara capres dengan dunia militer. “Tidak ada hubunganterstruktural dengan TNI, apalagi TNI sudah tidak ikut memilih. Oleh karena itu, netralitas TNI sudah merupakankomitmennya. Dalam netralitas, TNI dilarang menggunakan atributnya, identitasnya,menggunakan fasilitas untukdukung-mendukung Parpolmaupun dalam Pilkada,” ujarnya.Jenderal TNI Djoko Santososaat uji kelayakan dan kepatutan di DPR (5/12) kembalimeyakinkan anggota DPRbahwa dirinya tetap menjalankan dan menjamin netralitasTNI. Dia juga meyakinkanbahwa reformasi di tubuh TNIakan terus berlangsung.Menyangkut strategi pertahanan negara, Djoko Santoso menyatakan akan meningkatkan kemampuan profesional dan kesejahteraanprajurit serta pengadaan alatutama sistem persenjataan(alutsista) modern. „ RON, SPHKadispenum Puspen TNI, Kolonel Caj Ahmad Yani Basuki.foto: berindo wilson
                                
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50