Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 48
48 BERITAINDONESIA, Januari 2009BERITA NASIONALBelajar Jujurdari Kantinangan pernah meremehkan sesuatuyang kecil, karena yang kecil itunantinya bisa menjadi besar. Kalimat ini barangkali tepat ditujukanpada keberadaan program edukasi bernama kantin kejujuran yang sudah diterapkan di 2.017 sekolah di seluruh Indonesia hingga akhir Desember 2008. DiDKI Jakarta sendiri, sejauh ini terdapat36 sekolah SMA/SMK percontohan yangsudah memiliki kantin kejujuran. Program edukasi ini digagas dua lembagahukum pemerintah, Kejaksaan Agung danKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Jaksa Agung Hendarman Supandji berharap, dengan adanya kantin kejujuran,para siswa bisa belajar jujur sejak dinisehingga kelak saat dewasa, sepuluh ataudua puluh tahun lagi, akan terciptagenerasi muda Indonesia yang bersih,bebas dari perilaku korupsi.Di sisi lain, kantin kejujuran bisa merefleksikan sejauh mana kejujuran parasiswa di sekolah tersebut. Bila kantin tersebut tak bertahan lama karena bangkrut,hampir dipastikan para siswa di sekolahitu tak lagi berlaku jujur. Sebaliknya,kantin akan semakin maju saat semuasiswa memegang teguh asas kejujurandalam kesehariannya.Sesuai namanya, kantin tersebut memang tidak dijaga atau tidak ada penjualyang mengawasi. Jadi murni mengandalkan kejujuran para siswa yang hendakmelakukan pembelian barang atau makanan yang ia inginkan. Kantin kejujuranhanya menyediakan kotak uang sesuaidengan harga barang atau makanan yangdibeli. Secara teknis, pembeli cukupmengeluarkan uang dari saku lalu meletakkannya dalam kotak khusus saat mengambil makanan, yang jumlahnya sesuaidengan harga banderol. Jika jumlahuangnya terlalu besar, pembeli pulalahyang mengambil kembaliannya dalamkotak yang sama, bila tidak ada kembalian, maka uang bisa dibayarkan keesokan harinya.Rata-rata tiap sekolah menyambut baikhadirnya Kantin kejujuran itu. Misalnya,Kantin kejujuran milik SMA Negeri 1Ciparay Kab. Bandung. Di kantin itu tidakada penjaga sama sekali, semua siswabebas mengambil barang yang diinginkanatau yang dibutuhkan. Kantin kejujuranyang diresmikan Bupati Bandung ObarSobarna pertengahan Januari 2008 itudisebut-sebut sebagai Kantin kejujuranpertama di Bandung. Sobarna mengakusenang dengan keberadaan Kantin kejujuran itu. Menurutnya, kantin itu menjadiajang pembelajaran bagi generasi mudatentang pentingnya kejujuran terhadapdiri sendiri, lingkungan, bangsa dannegara. Ia berharap praktik kejujuran itutidak hanya berlaku di sekolah saja, tapibisa dipraktekkan dalam kehidupansehari-hari.Keseriusan Bupati Bandung melawankorupsi melalui kantin kejujuran jugadiwujudkan dengan cara mengeluarkanbuku panduan tata cara pengelolaanKantin kejujuran yang sudah digulirkandi puluhan sekolah menengah atas danbelasan kantin di lingkungan PemkabBandung. Kini kantin kejujuran sudahmerebak hampir di setiap sekolah diBandung.Kantin kejujuran juga ada di ProvinsiJambi. Bahkan Kantin kejujuran di Jambiberjumlah 580 dan disebut paling banyakse-Indonesia. Tak heran jika salah satuKantin kejujuran yang berada di SMAN 5Kota Jambi meraih penghargaan sebagaikantin kejujuran terbaik tingkat nasionaldari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Meski kehadiran Kantin kejujuran bertujuan positif, tetap saja ada beberapasekolah yang mengalami kerugian denganmenerapkan kantin kejujuran ini. Sepertiyang terjadi di SMA Negeri 13 JakartaUtara. Di sekolah yang pengelolaan kantindilakukan para OSIS ini sering mengalamikerugian dengan jumlah barang yangdijual tidak sesuai dengan pemasukanyang didapat. “Tiap hari kami menghitungjumlahnya, kadang harusnya pemasukanRp 200 ribu tapi yang ada Rp 185 ribu,”kata Benny salah satu pengelola Kantinkejujuran SMA Negeri 13 Jakarta Utara.Meski demikian Benny dan kawan-kawanyang lain pantang putus asa. Ia menyiasatinya dengan menempel striker yangintinya mengajak semua pembeli dikantin kejujuran untuk tidak bersifatcurang.Kejadian yang dialami Benny ini jugadibenarkan oleh Kepala Dinas PendidikanMenengah dan Tinggi (Dikmenti) DKI Jakarta Margani Mustar. Margani mengungkapkan, sejak diresmikannya kantinkejujuran pada pertengahan Oktober2008, keberadaan kantin kejujuran di 36sekolah tingkat menengah di Jakarta selalu mengalami kerugian. Meski demikianMargani tetap akan menjalankan programkantin kejujuran di beberapa sekolah lainyang belum menerapkannya. Marganimenilai kantin kejujuran dianggap sebagaisalah satu metode untuk membentuk perilaku antikorupsi melalui jenjang pendidikan. ZAH-JKJProgram edukasi bernama kantin kejujuran mengajarsiswa untuk jujur pada diri sendiri. Meski demikian, peranorang tua dan agama tetap mendapat tempat pertama.CERMIN: Kantin kejujuran bisa merefleksikan sejauh mana kejujuran para siswa di sekolah tersebutfoto: flickr.com