Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 50


                                    50 BERITAINDONESIA, Januari 2009arga Gaza, Wahbeh Abu Jahl,bersama istri serta keempatanaknya kini terpaksa tinggalberpindah-pindah dari satusaudara ke saudara yang lainnya setelahrumahnya hancur gara-gara bom Israel.“Saya tidak berhasil mendapat tenda.Semula saya hendak membangun tenda diatas puing rumah kami,” ujarnya. Sedangkan Umm Kamel, ibu sebelas anak mengaku ketakutan. “Kami tidak pernah tidur malam. Kami tetap terjaga sepanjangmalam karena (deru) pesawat tempur (Israel),” katanya menggambarkan suasanamencekam saat Israel menyerang.Hamdi Shaqura dari Pusat Hak AsasiManusia Palestina di Gaza menyatakanbanyak orang terpaksa meninggalkan rumahnya karena “tidak tahan dingin”karena tidak ada lagi jendela di rumahrumah mereka. “Kalaupun ada yang masih punya jendela, tidak ada yang beranitutup jendela karena takut nanti anakanaknya akan terkena pecahan kaca jikaIsrael tiba-tiba menyerang,” ujarnya.Isak tangis dan ratusan korban tewastidak menyurutkan murka Israel terhadappejuang bersenjata Hamas. Pemicunya,satu hari setelah masa gencatan senjataberakhir, 20 Desember 2008, pejuangHamas meluncurkan puluhan roket danmortir ke wilayah Israel.Pada 25 Desember 2008, PerdanaMenteri Israel Ehud Olmert mengultimatum meminta pejuang Hamas berhentimenyerang Israel. “I say to you in a lastminute call, stop it,….I will not hesitate touse Israel’s might to strike Hamas andJihad,” seru Olmert di stasiun TV AlArabiya. Ultimatum Olmert rupanya tidakdigubris oleh pejuang Hamas, dan sejak27 Desember 2008, Israel menggelaroperasi militer “Cast Lead” dan membombardir jalur Gaza lewat udara.Setelah menyerang Jalur Gaza dariudara selama sembilan hari, militer Israelmulai menjalankan operasi militer “tahapkedua” (4/1/09) yaitu menyerang wilayahJalur Gaza dari darat. Serangan Israelterfokus di wilayah Gaza utara. Wilayahinilah yang diyakini Israel sebagai tempatyang paling banyak menembakkan roketdan mortir ke arah Israel. Militer Israeljuga terus menggempur perbatasan GazaMesir yang dicurigai menjadi lokasiratusan terowongan yang menjadi jalanpenyelundupan senjata dan roket ke JalurGaza.Menteri Pertahanan Israel Ehud Barakdi stasiun TV nasional Israel mengumumkan, serangan terhadap Hamas tak akanmudah dan berlangsung lama. “Kitasebenarnya tidak ingin berperang tetapitidak ada pilihan lain. Kita tidak dapatdiam saja membiarkan rakyat menderitakarena serangan roket Hamas yang tidakkunjung berhenti,” ujarnya.Hingga hari kesepuluh, PM Israel EhudOlmert menolak mengakhiri serangan Israel. Ia menegaskan Israel tak akanberhenti menyerang Gaza hingga tujuannya tercapai. Bagi Israel masalah terbesarbukanlah pada rakyat sipil Palestinanamun pejuang bersenjata Hamas. Sebagaimana dikutip dari Majalah Newsweek edisi 12 Januari 2009 dalam artikelberjudul ‘A Plan of Attack for Peace’,sumber Newsweek mengatakan ada duatujuan (tuntutan) PM Ehud Olmert dibalik serangan Israel ke Gaza. Pertama,menghentikan serangan roket Hamas kewilayah Israel dan memperbarui perjanjian gencatan senjata yang sudahberakhir sejak 19 Desember 2008.Tujuan kedua PM Olmert adalah inginmenghancurkan Hamas lewat seranganudara dan darat. Harapannya, PresidenPalestina Mahmoud Abbas dan pemerintahan Fatah bisa mendapatkan kembalikendali kekuasaan dan membuka jalan kemasa depan demi negosiasi damai yanglebih serius. Dengan Hamas keluar darilingkaran, Olmert percaya ada kesempatan bagi Israel dan Palestina untukmenghidupkan kembali peta damai yangsudah ia bicarakan dengan Abbas beberapa tahun lalu. Di sisi lain, Hamasmemiliki dua tuntutan untuk Israel, yaknipenghentian serangan Israel dan dibukanya penyeberangan Gaza dan Israel.Setelah sepuluh hari, gempuran Israeltidak membuat Hamas menyerah. Menanggapi serangan darat Israel, jurubicara di Hamas, Ismail Radwan, menegaskan, Hamas dipastikan akan membalas serangan-serangan Israel. Militer Israel harus “membayar mahal” karenatelah berani masuk ke Gaza. “Gaza akanmenjadi kuburan kalian semua,” ujarnyadengan keras. Sebagai perlawanan, Hamas tetap gencar menyerang dengan roketke beberapa wilayah di Israel. Sepanjangminggu pertama Januari 2009 saja,Hamas telah meluncurkan 417 roket danmortar (termasuk 61 senjata mematikanroket Grad Kaythusa).Memasuki hari ke-12, militer Israel danpejuang bersenjata Hamas, Rabu (7/1),”sepakat” menghentikan serangan selamatiga jam setiap harinya guna memberikesempatan bantuan kemanusiaan sepertibahan makanan, obat-obatan, dan bahanbakar masuk dan sampai ke tangan rakyatGaza. Penghentian serangan itu antarapukul 1 siang hingga 4 sore waktu setempat (sekitar pukul 17.00-21.00 WIB).Keputusan Israel itu muncul menyusuljanji PM Israel Ehud Olmert untuk membuka akses masuk bantuan kemanusiaanke Jalur Gaza.Bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan melihat sedikitnya 689 warga sipiltewas termasuk 220 anak-anak berusia dibawah 16 tahun, dan 3.100 orang cedera,dalam perang selama 12 hari itu.Meski sudah jatuh ratusan korban,protes dunia tidak langsung terasa gregetnya. Negara-negara Arab yang berada sangat dekat dengan wilayah Gaza lebihbanyak bungkam membisu atas penyerangan Israel di Jalur Gaza. Dunia ArabAda apa di balik serbuan Israel ke Gaza?Gaza Terbakar Gaza TerbakarWPALESTINA: Penguburan Lama Hamdan (4) di GazaIsrael berlangsungfoto-foto: daylife.comBERITA MANCANEGARA
                                
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54