Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 28


                                    28 BERITAINDONESIA, Maret 2009BERITA UTAMASaatnya Rakyatyang BerdaulatBermodalkan visi dan misi rakyat yang berdaulat, PartaiKedaulatan yakin bakal meraih suara minimal parliamentary threshold 2,5 persen, bahkan menargetkan 5-7 persenpada Pemilu 2009.eski tidak terlalu banyakdisorot media massa dantidak jor-joran mempromosikan diri melalui pemasangan iklan dan bendera, Partai Kedaulatan memilih menjadi diri sendiri dengan segala keterbatasannya. Partai bernomor urut 11 ini tetap yakin mampu bersaing dalam perebutan kursi legislatif 9April 2009 dan menargetkan perolehansuara lima sampai tujuh persen.“Ya. Untuk 5 %, buat saya tidak terlalusulit. Kalau melihat hebatnya sebuahpartai diukur dari bendera yang terpasangdi jalan-jalan? Maaf, Partai Kedaulatantidak punya strategi seperti itu. Bendera,kita pasang di rumah anggota,” ujar KetuaUmum Partai Kadaulatan H. IbrahimBasrah, SH kepada Berita Indonesia saatwawancara di Kantor Pusat Partai Kedaulatan Jl. Letjen Suprapto No.86Jakarta Pusat, Rabu 26 Februari 2009.“Kami jalan dengan sebuah idealisme,dan bagaimana kita membangun partaiini dengan semangat kemandirian. Ya,memang terus terang saja, bahwa PartaiKedaulatan ini boleh dikata partai yangtidak memiliki finansial yang kuat. Kedua,tidak memiliki tokoh yang me-nasional.Yang kita andalkan adalah ideologi. Yangkita pentingkan itu adalah ideologi. Kitamau ubah pemikiran bangsa ini. Karenakita bertolak dari Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945bahwa kedaulatan itu di tangan rakyat dandilaksanakan menurut UUD. Nah, sejauhmana kedaulatan rakyat dalam kaitandengan implementasi pasal-pasal dalamUUD 1945,” lanjutnya.Pria asal Maluku Utara itu menilaipartai yang telah ada sebelumnya belummampu dan tidak berhasil mewujudkanmasyarakat yang sejahtera, adil danberdaulat. Berbekal tekad untuk mewujudkan cita-cita rakyat yang berdaulat,Ibrahim Basrah dan pendiri partai mendeklarasikan terbentuknya Partai Kedaulatan pada 2 Oktober 2006. Ibrahimkemudian menjelaskan bahwa kedaulatanyang diinginkan partainya adalah kedaulatan di berbagai aspek. Namun, yangpaling mendesak adalah bidang pangandan energi.“Yang paling mendesak itu kedaulatanpangan, dan yang kedua adalah kedaulatan energi. Sebab, angka kemiskinanitu makin hari makin naik. Taruhlah adatoleransi bahwa kita memberikan 5 persenAPBN untuk pengentasan kemiskinan,umpamanya. Pendidikan, toleransinya20%. Tapi kalau kedaulatan pangan dankedaulatan energi sudah berjalan, masalah pengentasan kemiskinan dengan sendirinya teratasi,” katanya.Di bidang pangan, Ibrahim mengatakan, Indonesia yang memiliki lahan yangbegitu luas, SDM yang begitu banyak,banyak sarjana pertanian dari seluruhprovinsi, dan iklim yang begitu bagus, tapimasih impor berbagai macam produk.Padahal menurutnya, dengan kedaulatanpangan, Indonesia selayaknya sudah bisamenjadi lumbung pangan dunia. Dengandemikian, tentunya investasi dan teknologi juga akan mengalir ke Indonesia.Mengenai apakah ada produk pangantertentu yang perlu diutamakan, diamengatakan bahwa untuk pengembanganpertanian di Indonesia ini sebaiknyadikembangkan sesuai alam daerahnya. DiMaluku misalnya, dikembangkan cengkehdan pala. Di NTT, mungkin peternakan.Yang penting menurutnya, komitmenpolitik untuk mengembangkan, kemudianmencarikan formula-formula teknis untukpengembangannya.Tentang kedaulatan energi, calon DPRRI dari Dapil Bogor yang kini menggelutibidang usaha pertambangan mangan inimenyatakan, sejauh ini jangankan memiliki kedaulatan, rakyat malah dieksploitasi. “Kita lihat, UU yang mengaturtentang pertambangan dalam hubungandengan implementasi Pasal 33 ayat (2)tentang bumi, air dan segala isinyadikuasai oleh negara. Ini saja kita lihat,pengertian negara dan pemerintah sajatidak mampu dibedakan. Di UUD disebutdikuasai oleh negara. Tetapi konkrit yangkita lihat, dikuasai oleh pemerintah, danpemerintah dengan seenaknya memberikan kesempatan kepada pihak kapitalisliberalis menguasai kekayaan negara.Kasihan rakyat hanya sekadar dieksploitasi,” ujarnya.Mantan Ketua Partai Demokrat dan ketua tim sukses SBY-JK Provinsi MalukuUtara pada Pemilu 2004 ini menyebutkan, seharusnya dibuat kebijakan implementasi dari Pasal 33 UUD 1945, yangbetul-betul mengarah pada keberpihakankepada rakyat. Sehingga masyarakat tidakhidup miskin di tengah-tengah kekayaannegerinya.Dengan kemampuan membangun idealisme, Ibrahim mengaku, Partai Kedaulatan yang mengusung visi mewujudkan negara, rakyat Indonesia yang berdaulat, berwawasan religius nasionalis,kuat, aman, adil, makmur, sejahtera, danmemiliki eksistensi yang setara dengandunia internasional ini, mendapat sambutan luar biasa di berbagai daerah.Dalam pemilu yang akan berlangsung 9April 2009, partai yang berslogan “Saatnya Rakyat yang Berdaulat” ini akanmembidik kaum perempuan dan pemilihpemula. „ LOR, JKMAPA ADANYA: Tidak banyak disorot media massa dan tidak jor-joran mempromosikan diri, PartaiKedaulatan yang diketuai H. Ibrahim Basrah, SH, lebih memilih menjadi diri sendirifoto: berindo
                                
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32