Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 45
BERITAINDONESIA, Maret 2009 45Guna melengkapi kebutuhan nasabah yang kian beragam dalam perencanaan biayapendidikan, Bank Kesawan meluncurkan produk baru Tabungan Pendidikan. PenandatangananMOU Kerjasama antara Bank Kesawan dengan Asuransi Mega Life di Jakarta tanggal 21 Juni2008.Business Director Bank Kesawan - Entjik S.Djafar menjelaskan, melalui Tabungan Pendidikandiharapkan nasabah dapat merencanakan biaya pendidikan anak lebih baik. Jangkawaktu yang diberikan sangat fleksibel yaitu mulai dari 1 tahun sampai 20 tahun dan usiapenabung pada saat jatuh tempo adalah 65 tahun, dan setoran rutin setiap bulan besarnya mulaidari Rp. 100.000,- atau kelipatannya dengan maksimum sampai dengan Rp5 juta.Mudah melakukan setoran rutin karena secara otomatis Bank Kesawan akan mendebet rekeningTabungan atau Giro setiap bulannya.Selain kemudahan-kemudahan di atas, Tabungan Pendidikan Bank Kesawan juga memberikanperlindungan asuransi jiwa. Dalam hal ini apabila penabung meninggal dunia maka setoranrutin bulanannya akan diteruskan oleh Asuransi Mega Life. Jika nasabah mengalami kecelakaanyang mengakibatkan cacat tetap atau meninggal dunia maka ahli waris akan mendapatkansantunan duka sebesar 250% dari kumulatif saldo tabungan atau maksimum Rp500 juta,dan manfaat santunan rawat jalan/inap sebesar biaya rumah sakit atau maksimum 25% dari saldoTabungan Pendidikan.Sesuai dengan visi Bank Kesawan untuk menjadi Bank terdepan di kelasnya, kini lebihmemantapkan posisi dalam kancah persaingan perbankan nasional. Hal ini didukung oleh 32jaringan layanan yang tersebar di 10 kota di Indonesia dan ATM Kesawan yang siap untukmemberikan pelayanan selama 24 jam sehari serta bebas biaya transaksi ATM untuk infosaldo, tarik tunai dan transfer antar rekening Bank Kesawan. Akses jaringan ATM Kesawan tersebardi lebih dari 12.000 mesin ATM yang berlogokan ATM Bersama di seluruh Indonesia.Informasi lebih lanjut mengenai Tabungan Pendidikan Bank Kesawan, dapat menghubungi Customer Service kami yang terdekat di kota Anda:Bank Kesawan Luncurkan Tabungan PendidikanJAKARTA: 021-350.8888; MEDAN: 061-415.2929; BANDUNG: 022-422.0618; SURABAYA: 031-568.7530;DENPASAR: 0361-233.777; PEKANBARU: 0761-33308; BATAM: 0778-456.112; TANJUNG BALAI: 0623-92688 dan PEMATANG SIANTAR: 0622-29666.BERITA TOKOHkan, sumber pengetahuan dan informasi.Terkait Unyil tempo dulu, terlalubanyak informasinya, ya? Dari soal KB(Keluarga Berencana) sampai Siskamling.“Pesan sponsor”-nya itu terlalu banyak…Bukan semata-mata campur tangan Pemerintah. Tapi tepatnya sebagai mediapenerangan. Unyil diproduksi oleh PPFNyang berada dalam naungan DepartemenPenerangan, dengan demikian kami memang punya misi tidak hanya memberikan hiburan tapi penerangan. Bagaimanamengajari anak dengan lingkungannya,pendidikan keseharian anak, kesehatan,dan termasuk soal kependudukan.Lalu Unyil yang sekarang?Hak cipta tetap di tangan PPFN dansaya, tapi karena diproduksi oleh televisiswasta maka dibikinnya sesuai konseptelevisi yang bersangkutan. Intinya sih,tetap dunia pendidikan, informasi pengetahuan melalui tanyangan dengan caramenghibur.Dengan formula cerita yang disarati informasi tersebut, apa reaksi penonton dari generasi sekarang?Tidak akan ada Unyil yang masihdicintai kalau tidak manggung bareng(grup musik) ST 12. Tanggapannya masihpositif. Bahkan saya sebagai tokoh PakRaden sendiri masih dipinta untuk jadimodel klip musik Sembilan Band untuksebuah lagu pop-rock tentang lingkungan.Lihat saja (bulan Maret) video klipnyatayang. Itu artinya masih ada spirit Unyildalam tataran pendidikan dan informasi,dalam hal ini untuk tema lingkungan.Bapak baru saja menerbitkanbuku dongeng anak tentang wayangberjudul Petruk Jadi Raja. Apakahini disebabkan karena suhu politikkita menjelang Pemilu?Tidak maksud ke arah itu. Kalau ternyata diapresiasikan demikian, wah, itubonus...Bisa diceritakan tentang bukuPetruk itu?Buku itu saya tulis ceritanya sendiri daribabon kisah wayang. Saya juga yangmembuat ilustrasinya. Mulanya itu darisebuah acara mendongeng. Saya dipintamendongeng wayang di depan anak-anak.Eh, ternyata ada sebuah penerbit berminat. Jadilah buku itu.Tapi mengapa tema Petruk?He-he-he (tertawa). Cerita wayang itusebenarnya sangat dewasa. Kalau enggaksoal perang dan perebutan kekuasaan, yasoal wanita. Ha-ha-ha! (tertawa lepas).Tema Petruk banyak unsur pendidikannya. Petruk itu kan dari kaum Punakawan,orang kebanyakan, tapi dia ngotot naiktahta. Selain kita memberikan gambaran,bagaimana kalau seorang Petruk berambisi jadi raja, itu negara pasti berantakan. Pasti negara jadi bobrok. Unsurpendidikan jadi lebih penting di sini,bukan soal lain. Kalau terbitnya pas menjelang Pemilu, itu masalah teknis saja.Proses penulisan naskah dan penerbitannya buku ini sempat tertunda cukup lama.Kalau hidup kita yang sekarangseperti dongeng, apa ada Petrukmasa kini yang ingin jadi raja yaPak?Banyak. Bahkan terlalu banyak Petrukpetruk yang ingin berebut kursi. Kita bisalihat sendiri iklan politik di televisi, dikoran dan sebentar lagi bertebaran dimasa kampanye. Saya tidak menyebutsatu nama, tapi, kita perlu jeli dan pahamsiapa yang kita pilih. Mangkanya sayasetua ini masih sangat bergairah ikutanPemilu. Supaya benar-benar yakin yangsaya pilih bukan Petruk yang ingin jadiraja. Ha-ha-ha! (tertawa lepas). CHUS