Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 46
46 BERITAINDONESIA, Maret 2009BERITA NASIONALPembentukan Protap HaPada zaman Belanda, wilayah Tapanuli dibagi dalam dua keresidenan. Berawal darisinilah, proses pembentukan Provinsi Tapanuli menjadi tertatih-tatih.ro dan kontra adalah suatu halyang lumrah dalam alam berdemokrasi. Perdebatan yang alotdan panjang pun tak jarang bisadihindari untuk mencapai kata mufakat.Namun apa yang terjadi di SumateraUtara awal Februari lalu sangatlah tragis.Amukan massa ribuan pendukung pembentukan Provinsi Tapanuli (Protab) yangterjadi di kantor DPRD Sumatera Utarapada tanggal 3 Februari 2009 lalu menewaskan Ketua DPRD Sumatra UtaraAbdul Azis Angkat.Saat itu, diduga tak kuat menahanrangsekan massa, Aziz jatuh pingsan laludibawa ke rumah sakit. Namun setelahmendapat perawatan medis, Aziz kemudian meninggal dunia. Oleh dokter,Aziz disebut meninggal karena penyakitjantung. Kepala Polda Sumut, Irjen NananSoekarna dan Kapoltabes Medan, KombesAton Suhartono kemudian dicopot darijabatan mereka. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan mereka dinilai lalai dalam menjalankan tugassehingga terjadi aksi demonstrasi anarkis.Sebanyak 66 orang sudah dijadikantersangka di antaranya GM Panggabean,pemilik harian Sinar Indonesia Baru ;mantan anggota DPRD Sumut yakniChandra Panggabean, Burhanuddin Rajagukguk dan Tahan Manahan Panggabean; Pembantu Dekan III Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara, Ir. Hasudungan Butar-Butar yang merupakanSekretaris Panitia Protap ; Ketua PanitiaProtap Siborong-borong, KabupatenTapanuli Utara, Jual Siahaan yang jugaKepala PDAM Mual Natio Tarutung ;Dosen Fakultas Ekonomi Unimed, PoltakPanjaitan dan Dosen Fakultas TeknikUniversitas Sisingamangaraja (US) XII,Lunggu Pasaribu.Sesungguhnya, gagasan pemekaranProvinsi Sumut telah diajukan olehanggota DPRD Sumut, ANP Situmorang,hampir 52 tahun lalu sekitar 1957. Iamengusulkan Sumut dibagi tiga: satuprovinsi untuk Tapanuli Selatan, LabuhanBatu, dan Asahan, dengan ibukota Labuhan Batu; satu provinsi untuk Nias,Tapanuli Utara, dan Simalungun, denganibukota Sibolga atau Pematang Siantar;dan satu provinsi untuk Deli Serdang,Karo, Langkat dan Medan, dengan ibukota Medan.Setelah sempat dihentikan semasa Gubernur Tengku Rizal Nurdin (2005), citacita pendirian Provinsi Tapanuli kembalidicetuskan oleh tokoh-tokoh dari sepuluhkabupaten di wilayah eks KaresidenanTapanuli pada 2006, yang didukungsebagian tokoh nasional asal Tapanuli diJakarta, baik tokoh politik maupunpengusaha. Sepuluh kabupaten/kota itudi antaranya Kabupaten Tapanuli Tengah,Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan,Toba Samosir, Samosir, Nias, Nias Selatan, Dairi, Pakpak Barat dan Kota Sibolga.Panitia Pembentukan Protap kemudiandisetujui dalam Kongres MasyarakatTapanuli, 6 April 2002 silam, di KotaTarutung. Selain dukungan menguat,sambutannya pun amat meriah. Sedikitnya hadir 40 ribu masyarakat yang berduyun-duyun datang dari 10 daerah kabupaten/kota yang direncanakan bergabung.Dalam Laporan Tugas Tim Peneliti Kelayakan Pembentukan Provinsi Tapanuli,Oktober 2005 menyebutkan, munculnyakeinginan pembentukan Provinsi Tapanuli didasarkan oleh beberapa hal yaknilatar belakang sejarah bahwa wilayah Tapanuli yang merupakan eks KeresidenanTapanuli yang pernah dibentuk Belanda.Adanya keinginan percepatan pembangunan di wilayah Tapanuli dan PantaiBarat Sumatera Utara. Keinginan untukmengelola daerah sendiri agar pemerintahan provinsi dipimpin oleh putraTapanuli sendiri. Serta kemudahan birokrasi pemerintahan di wilayah Tapanuli.Pembentukan Protap ini juga bertujuanuntuk mendekatkan pelayanan publikkepada masyarakat. Masyarakat di pantaibarat Sumatera Utara sangat jauh daripelayanan publik yang terpusat di Medan,ibu kota Sumut. Orang sakit yang inginmendapatkan pelayanan yang lebih baik,harus naik kendaraan sekitar 10 jamperjalanan baru sampai ke Medan. Akibatnya nyawa tidak bisa tertolong sebelumtiba di rumah sakit kota. Di samping itu,Protap juga bertujuan untuk memeratakan hasil pembangunan, akibat masihbanyaknya daerah terpencil di pantaibarat, atau di perbatasan dengan Acehyang jauh tertinggal pembangunannyadibanding dengan daerah yang dekat kota.Dengan alasan-alasan inilah, ketikatimbul gagasan untuk pembentukanProtap, hampir semua pihak mendukung.Bahkan Gubernur Sumatera Utara SyamPBERLINDUNG: Tak kuat menahan serangan massa pendukung protap, Ketua DPRD SumutAbdul Azis Angkat jatuh pingsan lalu meninggal duniafoto: daylife.com