Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 45


                                    BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009 45BERITA POLITIKceraiberaikanpendapat. Imam menjelaskan adanyaperbedaan pendapat antara kedua tokohPPP tersebut dimulai sejak SuryadharmaAli menggelar Forum PPP Mendengar.Kemudian disusul dengan dilakukannyaPrakoalisi yang digagas oleh BachtiarChamsyah di Hotel Sahid, Jakarta.Menurutnya, apa yang dilakukan Bachtiar merupakan penjajakan antarparpoldalam rangka mencari yang tersirat dantersurat terhadap visi dan misi parpolyang diundang. Sedangkan yang dilakukan Suyadharma, dari kacamata Imam,telah menyalahi etika. Sebab, dia sebagaimenteri tidak selayaknya melakukan Forum PPP Mendengar karena akan menyinggung perasaan SBY. “Apalagi dalamForum PPP Mendengar, mengundangcapres-capres yang tidak disukai oleh SBY.Sementara dia masih terikat sebagaimenteri di bawah SBY,” pungkasnya.Sementara itu di tubuh PAN sendiri,Ketua Umum PAN Soetrisno Bachirsecara intensif telah menjalin komunikasidengan Ketua Dewan Pembina PartaiGerindra Prabowo Subianto. Di bagianlain, ada sejumlah elite yang dimotori olehAmien Rais yang ingin agar PAN merapatke Partai Demokrat walaupun Amien Raissendiri pernah menentang SBY ataskebijakan neoliberalnya yang berseberangan dengan haluan ekonomi PAN yangcondong pada ekonomi kerakyatan.Lantas melihat SB yang merapat kekubu Prabowo yang oleh Amien Raisdituding pernah jadi antek-antek OrdeBaru, mantan Ketua Umum PAN itupundengan cepat bergegas mengumpulkanpetinggi PAN dari berbagai daerah dirumahnya, di Sleman, Minggu (19/4).Sejumlah pengurus dan perwakilan dari28 DPW dari 32 DPW PAN berkumpul dikediaman Amien Rais tanpa dihadiriKetua Umum PAN Soetrisno Bachir dannyaris tidak dihadiri hampir semua fungsionaris DPP PAN. Pertemuan itu sepakatmengajukan Hatta Rajasa sebagai kandidat calon wakil presiden untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono.Soetrisno Bachir sendiri dituding telahmenerima mahar dari kubu Prabowosehingga membuat dia merapat ke PartaiGerindra. Soetrisno Bachir membantahhal tersebut. Soetrisno tetap tenang dalammenyikapi keputusan pertemuan para elitPartai PAN di rumah Amien Rais yangmengarahkan PAN bergabung denganPartai Demokrat. Rakernas PAN akhirnyamemutuskan Hatta Rajasa sebagai kandidat cawapres. Walau Soetrisno Bachirsempat merasa tidak puas, setelah melaluipembicaraan dengan Amien Rais, SBmeminta agar Amien Rais mengijinkannya sebagai cawapres, apabila adacapres lain yang menginginkannya. Halitu pun, disetujui Amien Rais asal tidakmembawa gerbong partai. Terakhir,untuk menghindari perpecahan di tubuhPAN, oleh berbagai media, SoetrisnoBachir mengemukakan rela melepaskanjabatannya sebagai ketua umum partaiberlambang matahari tersebut.Perpecahan yang sedang terjadi di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN), bagipengamat politik dari Universitas Indonesia Rocky Gerung berawal dari hasilPemilihan Legislatif (Pileg) yang di bawahtarget. Menurutnya, para penyokong danadi luar Ketua Umum Soetrisno Bachir, tidak menginginkan PAN mendapat kerugian lagi, dan PAN harus menjadi partaipemenang dalam Pilpres dengan strategimenembak sasaran tepat ke sumber kekuasaan. Karena Partai Demokrat berpeluang besar memenangi Pilpres, makaHatta Rajasa dianggap orang tepat untukmelaksanakan tujuan tersebut yang berada pada lingkaran kekuasaan nomor satuDemokrat.Rocky Gerung yang juga Dosen FilsafatPolitik UI ini mengatakan perpecahan terjadi dari variabel distribusi ideologi internal yang tidak solid dan retak sehinggaberubah menjadi ideologi uang. Lalumenyebabkan saling menyalahkan dimana hasil rekapitulasi suara yang tidaksesuai dan anggaran yang melampaui dariharapan.Mengomentari sikap Amien Rais, yangmerapat ke Partai Demokrat, menurutnyamerupakan tindakan yang seharusnyatidak dilakukan sebab menurunkan kaderisasi yang solid, yang selama ini telahdibangun Soetrisno Bachir. Amien seharusnya berada di luar negosiasi dansebagai pemikir yang reformis.Mengamati adanya perpecahan di ketigapartai ini, pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris mengatakan hal itu menunjukkan masih rendahnya kualitaspartai di Indonesia. Para elit partai cenderung mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan partai. Perpecahan partai yang dipicu oleh libido elitesebagai upaya meraih kursi kekuasaan danjuga perbedaan pilihan-pilihan politik dikalangan elite partai menjelang pilpres. Halini mengakibatkan elit berjalan sendirisendiri dan tidak dilandasi oleh kesepakatan bersama. Menurutnya, inisiatif yangdibangun seorang elit partai seharusnyadibicarakan lebih dulu dalam mekanismerapat di internal partai, sehingga sikaptersebut hakikatnya merupakan mandatpartai, bukan keinginan pribadi elite.Perpecahan beberapa partai juga ditengarai adanya invisible hand yang mengarah kepada Partai Demokrat, yang berkuasa dalam pemerintahan. Hal itu diungkapkan anggota Dewan PembinaPartai Gerindra Permadi, yang menengarai operasi memecah belah parpol itudilakukan oleh oknum yang tergabungdalam kelompok biru dengan tujuanmenjadikan salah seorang capres menjadipresiden untuk yang kedua kalinya.Sementara itu Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar SBakry mengatakan, perpecahan internalyang dialami PPP, PAN dan Partai Golkardipastikan menguntungkan SBY. Namun,dia mengingatkan SBY jangan terlalusenang dulu, bukan mustahil PartaiDemokrat bisa seperti partai lain. Kesolidan Partai Demokrat hanya bersifatsementara. Presiden didengar karenakebetulan sebagai presiden dan KetuaDewan Pembina Partai Demokrat.”Kalautidak jadi presiden, juga pasti tidak akandidengar,” katanya.Di lain pihak, pemimpin partai baikkolektif atau individual, kerap juga gagalmengakomodasi, menyatukan, dan menjaga kepentingan partai yang harus samasama diperjuangkan. Banyak partai yangtidak memiliki kohesi kepengurusan yangkuat yang disusun berdasarkan kesamaanvisi, misi, dan arah perjuangan partai kemasa depan. „ HB, LOR
                                
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49