Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 68
P. 47
BERITAINDONESIA, 16 Juni - 20 Juli 2009 47Tundjung InderawanBERITA PUBLIKfoto: dok.berindoMemacu Revitalisasi dan Reaktivasiejauh mana kebijakan regulatoruntuk meningkatkan performanceperkeretaapian, bagaimana pulamunculnya wacana BLU danaplikasi Zero Accident, UU 23/2007 sertatujuan Norma Standar Prosedur. Semuasecara terbuka dijelaskan oleh TundjungInderawan, Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan kepada Samsuridari Berita Indonesia. Berikut petikannya.Pendapat Bapak tentang zero accident di perkeretaapian?Roadmap to zero accident turut menjadibagian yang melekat dalam setiap perjalanan kereta api. Sedini mungkin mengenali benih-benih potensi akan terjadinya kecelakaan dan berupaya menekan kemungkinan itu. Bibit yang awal ituperlu dicegah maka pembenahan sarana dan prasarana menjadi salahsatu jalan menuju zero accident.Sejauhmana performance perkeretaapian dewasa ini?Berbagai kebijakandan strategi sebagaiupaya peningkatanperformance perkeretaapian, antara lainmenerbitkan Norma Standar Prosedur(NSP), maintenance dan low performance dan setiap masinis wajib memilikisertifikat dalam menjalankan tugasnya.Artinya?Seumpama sebagai anak, PTKA perlumendapat perhatian, bagaimana tumbuhberkembang, maju dan siap berkompetisi.Pada waktunya mampu mandiri dansecara perlahan dilepas. Karena denganmulti operator, maka PTKA siap bersaingdengan kompetitor lain, termasuk denganswasta dan pemerintah daerah di bidangusaha yang sama. Demi kepentingannasional, sebagai regulator, kita bersikapadil sesuai amanat UU 23/2007.Apa pengertian BLU dan UPT?Badan Layanan Umum (BLU) dan UPT(Unit Pelaksana Tugas), nama itu munculdan sebatas wacana. Sebagai regulator,kita melihat begitu banyak dan variatiftanggung jawab PTKA, dari bisnis inti(operasional) sampai stasiun. SebagaiBapak, kami melihat ini sebagai bebanbagi PTKA. Bagaimana meningkatkanshare angkutan penumpang dan barangsecara nasional, itu perlu mendapatperhatian utama.Lebih fokus, maka prasarana (stasiun)perlu dikelola dalam unit tersendiri (anakperusahaan), seperti keretaCommuter Jabodetabek. Per- hatianlain, angkutanBatu- bara perlu diper- timbangkan menjadianak perusahaan, namaterserah PTKA.Tidak adakebijakan regulator untuk melemahkan.Sebaliknya, Perkeretaapian Indonesiasemakin maju, itu tujuannya.Kapan PP sebagai aplikasi UU 23/2007 terbit?Era sudah berubah, baik yang menyangkut prasarana maupun sarana secara bertahap dikeluarkan. Perubahan yangmemungkinkan performance Perkeretaapian Indonesia berkembang maju.Saat ini, tahap finalisasi dan sebataskoreksian, cek kata, kalimat, titik dankoma, secara subtansi tidak ada masalah.Bulan ini (Juli) satu peraturan pemerintah (PP) terbit, dan satu PP lagi diharapkan selesai akhir tahun ini. Sebelumnya, terdiri dari 5 PP. Setelah digabung, menjadi 2 PP. Masalah teknisdibahas belakangan.Sejauh ini, apa sudah ada calon investor melakukan investasi diperkeretaapian?Secara konkret belum ada, dari perkembangan dan berbagai masukan, ada diantaranya menunggu peraturan pemerintah, sebagai pedoman mereka melakukan investasi. Saya optimis, peluanginvestasi dalam derap pembangunanperkeretaapian cukup menjanjikan.Bisa dijelaskan, pengertian keretakhusus?Pemahamannya, kereta yang digunakanmengangkut barang dari perusahaan yangbersangkutan. Semisal, angkutan batubara dengan kereta api dari hulu (produksi) ke hilir (pembeli) atau point topoint, ini disebut kereta khusus. Akantetapi di tengah perjalanan, mengangkutdi luar bisnis intinya, itu kategori umum.Kereta khusus tidak perlu melalui tender,sebaliknya bila menyangkut kepentinganumum, harus tender.Apa makna revitalisasi dan reaktivasi?Program kita jelas ke sana, revitalisasi (menghidupkan kembali) dan reaktivasi terhadapjalur kereta yang memilikipotensi, biar sekecil apapun diharapkan akanmeningkatkan percepatan pertumbuhanekonomi masyarakat. Seperti Bogor-Sukabumidan berkembang ke arahSukabumi-Cianjur.Kami mendengar kebutuhan rel 54semakin mendesak, apa benar?Benar, dibutuhkan sekitar 1.000 km rel(R) 54. Saat ini sedang dilakukan kerja sama untuk mendapatkan loan dari China,baik keperluan double track Tegal-Pekalongan, Cirebon-Kroya, Kutoarjo-Jogyakarta atau kebutuhan di tempat lain diJawa dan di Sumatera. Sementara, pembangunan track di stasiun Prujakan kearah Selatan, itu diperlukan lintas operasional.Pandangan anda terhadap penggunaan produk dalam negeri?Seperti penggunaan produk INKA, PTLEN, Pindat atau lainnya makin kitadorong agar berkembang maju. Biladimungkinkan R54 mampu dibuat olehKrakatau Steel, kita sangat mendukungitu. Penting secara teknis sesuai kebutuhan, baik keandalan maupun tingkatkeselamatan terpenuhi, kita support. RIRevitalisasi dan reaktivasi menjadi program pemerintahsejak awal. Potensi sekecil apapun di bidangperkeretaapian dimanfaatkan untuk meningkatkanpercepatan pertumbuhan ekonomi rakyat.S