Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 73
P. 39


                                    BERITAINDONESIA, Januari 2010 39LENTERAmengalami kericuhan, di Al-Zaytunberjalan tertib dan sarat maknakepedulian, dan kebersamaan(silaturahim).Suasana perayaan Idul Adha sudahterasa sejak malam hari, dimanalantunan takbir diiringi dentumanbedug terdengar dari masjid di kampustersebut. Pukul 5:00 WIB tanggal 27November 2009 itu, sejumlah ummatsudah berdatangan ke Mesjid Al Hayatdimana Sholat Idul Adha atau IdulKurban dilaksanakan. Menjelangpelaksanaan sholat pada pukul 6:30WIB, ummat yang hendak menuaikansholat, baik pelajar, mahasiswa, guru,karyawan, seluruh eksponen Al-Zaytun,dan wali santri yang datang ke AlZaytun pun semakin berjubel sampaitidak tertampung di dalam masjidsehingga harus menjalankan sholat dipelataran masjid.Sholat yang diimami oleh Syaykh itupun berlangsung hikmad hingga selesai.Apalagi khotbah yang dibawakanSyaykh sangat menarik danmencerahkan, didukung olehpenyampaian yang kharismatis.Terkait dengan khotbah Syaykhtersebut, wartawan Berita Indonesiayang meliput perayaan Idul Adhaberkesempatan mempercakapkanmakna khutbah tersebut yang cukupbermakna bagi semua penganut agamasamawi.Memperjelas makna khotbahnya,Syaykh Al-Zaytun mengatakan, bahwauntuk memahami ajaran agama, akalbudi harus diasah. Dan untukmemahami makna firman dalam kitabsuci sendiri, sejarah dan budaya ummatpada zaman diturunkannya firmantersebut oleh Allah harus dipahami.Secara singkat, Syaykh misalnyamenceritakan kisah yang tertulis dalamTaurat tentang silsilah dari NabiIbrahim, Ismail, Ishak, hingga Yakub.Juga bagaimana kisah Esau dan Yakubyang bersaudara kembar soal berebuthak kesulungan.Dan, bagaimana pulakisah Yakub yang lebih dikasihibundanya dibanding Esau merebutberkat dari ayahnya Ishak. Serta kisahYakub yang bergulat dengan pasukanAllah dan menang, yang kemudiannamanya diganti pasukan Allah tersebutmenjadi Israel.Mengenai sejarah kehidupan NabiIbrahim sendiri, secara singkat Syaykhceritakan bahwa Nabi Ibrahim hingga diusia senja belum juga mendapatketurunan atau anak dari istrinya Sarah.Menyadari hal itu, bunda Sarahmempersilahkan suaminya NabiIbrahim untuk mengambil dayangnya(pembantunya) Hagar, seorang wanitaMesir menjadi istrinya agar ada yangmeneruskan keturunan buat suaminya.Dari bunda Hagar, Nabi Ibrahim punkemudian mendapat anak yangdiberikan nama Ismail. Namunbeberapa tahun kemudian, bunda Sarahpun melahirkan anak bagi Nabi Ibrahimyang diberi nama Ishak.Dalam perjalanan waktu, karenasesuatu hal yang tidak dijelaskan secaragamblang, Syaykh menuturkan bahwabunda Hagar dan Ismail kemudiandipindahkan Nabi Ibrahim jauh dariTanah Kanaan (Israel sekarang). Dalamperjalanan ketika perpindahan itulahmisalnya kemudian lahir sejarahmunculnya sumber Air Zam-Zam yanghingga kini sangat dikenang.Sementara terkait mengenai perayaanhari besar Idul Adha, Syaykh kembalimenuturkan khotbahnya denganmengatakan bahwa latar belakangperayaan ini adalah mengapresiasiketaatan Nabi Ibrahim menyerahkankurban kepada Allah, bahkan kerelaanNabi Ibrahim mengurbankan putranyasetelah mendapat perintah dari Allahmelalui mimpinya. Juga tentangkerelaan putranya sendiri untukdikurbankan. Dijelaskan Syaykh, karenaketaatan Nabi Ibrahim ini, sehingga didalam Qur’an maupun Taurat atauPerjanjian Lama di dalam Alkitab(Bibel), Nabi Ibrahim disebut sebagaibapak yang dimuliakan. Bapak daribanyak bangsa yang bertakwa ataupasrah kepada Allah.Dalam kaitan dengan kisahpenyerahan anaknya sebagai kurbankepada Allah, dari sejarah disebut diataslah menurut Syaykh ada perbedaanpemahaman di antara agama samawibelakangan hari. Menurut penuturanSyaykh, berbeda dengan KitabPerjanjian Lama yang tertulis dalamKejadian yang menyebutkan secaraeksplisit bahwa anak yang dikurbankanNabi Ibrahim itu adalah Ishak, di dalamQur’an memang tidak disebutkan secaraeksplisit bahwa Ismail-lah anak yangdikurbankan tersebut. Namun,mengingat usia anak yang dikurbankanitu disebutkan kira-kira enam belasantahun, ummat Islam meyakini anakyang dikurbankan itu adalah Ismail,sebab usia Ishak ketika itu diperkirakanmasih tiga atau empat tahun.Namun terlepas dari perbedaan itu,menurut Syaykh, yang paling pentingdipahami dalam kisah ini, bahwa intiatau prinsip dari perayaan hari rayakurban yang juga merupakan inti dariajaran agama samawi adalah anjuranuntuk pasrah kepada Allah. Memaknaikepasrahan kepada Allah ini, Syaykhmengatakan, bahwa di dalam kisah NabiIsa juga sarat dengan pesan yangmengajarkan kepasrahan diri kepadaAllah.Menurut Syaykh, arti dari Muslimumatau Islam sendiri adalah pasrah. Jadi,ajaran Islam berarti ajaran yangmenganjurkan kepasrahan kepadaAllah. Sementara itu, nasrani ataunasroni menurut Syaykh mengandungarti suka menolong. Jadi menurutSyaykh, bagi ummat Nasrani, tidaksalah mengaku diri muslimum karenahal itu berarti orang yang memasrahkandiri kepada Allah. Sementara ummatIslam juga tidak salah jika menyebut dirinasroni karena hal itu berarti sukaMencontoh sikap Nabi Ibrahim, Al-Zaytun setiap tahun membagi daging qurban kepada wargasekitar kampus Al-Zaytun
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43