Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 47
BERITAINDONESIA, April 2010 47BERITA WAWANCARAsus. Demokrasi yang universal tetapi didukung oleh budaya bangsa, yang sekarang dalam tahap konsolidasi. Jadi bukantransisi lagi. Kalau transisi, kita membenarkan, menyimpangkan. Sekarangtahap konsolidasi, diperbaiki tetapisambil berjalan.Dalam hal ini, ada yang paling penting,yaitu pentingnya penghormatan padakonstitusi. Di konstitusi itu, ada ideologi,jiwa nasional. Ideologi dan sistem checksand balances itu ditata dengan lebih baik.Itu yang pertama.Yang kedua adalah semangat untukmembangun good governance. Pemerintahan yang akuntabel, transparan danresponsif. Seperti memberantas korupsidalam rangkaian reformasi birokrasi.Yang ketiga adalah supremasi hukum.Sejauh ini masih belum memuaskan. Tapikita sudah berada dalam jalur yang benar.Di situ ada unsur kekuasaan kehakimanyang merdeka. Artinya, pengadilan ituharus dibebaskan dari pengaruh apa punjuga. Itu dalam proses terus. Lalu, otonomi daerah. Otonomi daerah itu tidakbisa mundur, harus maju terus denganperbaikan-perbaikan. Karena jiwa masyarakat yang pluralistik ini, tidak bisa lagipemerintah yang terpusat seperti zamanSuharto. Tapi harus dibagi kewenangannya. Sekarang sudah ada daerah yangmaju. Maju dengan perbaikan-perbaikankelemahan. Ada otonomi khusus. SepertiAceh dan Papua, lebih khusus lagi.Kemudian, kebebasan massa media yangluar biasa. Yang kita benahi, otomatis kitaminta ada rasa tanggung jawab. Ini tidakbisa mundur, kebebasan media baik cetak,online maupun elektronik harus jalan terussebagai alat kontrol sosial.Kemudian, pembangunan hukum yangdemokratis. Sekarang membangun hukum itu melalui DPR, itu harus, katakanlah, aspiratif. Aspiratif itu, termasukmendengarkan aspirasi pemerintah,pakar dan aspirasi internasional. Itu sekarang yang terjadi.Kemudian yang selanjutnya adalahpembangunan masyarakat madani. Adaself civil society yang perkembangannyaamat pesat. Jadi kalau kita bicara masyarakat demokrasi itu, pilarnya ada tiga.Yakni, aktor negara, aktor swasta, dancivil society. Tiga pilar itu ada dalamkehidupan berdemokrasi.Kemudian protection of human rights,perlindungan hak asasi manusia, berkembang. Masuk di konstitusi, di salah satubab.Kemudian kontrol sipil terhadap militer. Sekarang militer pun dikontrol olehDPR. Pemisahan TNI-Polri. Dan TNI puntidak bebas lagi seperti dulu, negara sudahmencabut. Dan juga perkembanganperkembangan lain.Tapi yang saya sebut tadi sebagai akardasar dari demokrasi. Jadi basic roots ofdemocracy. Nah, di sini kita kembangkanitu. Kita kembangkan, bahwa roots of democracy itu harus menjadi penggerakdemokrasi. Termasuk melakukan konsolidasi.Anda melihat perkembangan demokrasi di Indonesia, apa sudah on theright track?Sudah.Kemudian mengenai penegakanhukum secara independen yangtidak di bawah kooptasi politik dankekuasaan. Bagaimana pendapatAnda?Jadi penegakan supremasi hukum ituintinya ada empat. Satu, aparat negaraharus tunduk pada hukum yang berlaku,memberi contoh. Kedua, keberadaansuatu sistem peradilan atau kekuasaankehakiman yang merdeka. Hanya kepadaTuhan dia bertanggung jawab. Dan profesionalisme. Tidak boleh didikte olehsiapa pun juga. Tidak ada politisasi. Danketua Mahkamah Agung dan MahkamahKonstitusi penting posisinya.Ketiga, jalan masuk untuk memperolehkeadilan harus terbuka luas bagi rakyatyang menjadi korban atau menjadi tersangka, atau katakanlah yang bermasalah.Dia tidak boleh dihambat dan harus selaludidampingi pengacara untuk mencarikeadilan yang benar.Keempat adalah hukum itu harus ditegakkan secara adil, ekual, sama rata danpasti. Empat pilar itu untuk penegakansupremasi hukum. Itu dalam proses.Dan di sini, kalau kita bicara demokrasi,strukturnya sudah bagus. Substansiundang-undangnya sudah bagus. Tapi,kulturnya, budaya demokrasi ini tergantung dari kualitas SDM. Ini dalam proses.Mendidik supaya SDM itu memahamibetul yang namanya proses demokratisasidi Indonesia. Mungkin butuh satu generasi atau butuh sepuluh tahun. Tapi proseskita itu benar. Maka saya katakan konsolidasi demokrasi. Pemantapan demokrasi.Itu akan terjadi. Kelakuan yang kekanakkanakan, kelakuan yang aneh-aneh ituharus diubah. Tapi, Amerika saja menjadisampai seperti sekarang hampir dua ratustahun.Sementara, Singapura itu diktator, Malaysia juga diktator. Kita sangat demokratis. Negara demokrasi ketiga terbesardi dunia adalah Indonesia, setelah Amerika dan India. Itu luar biasa.Mengenai kriteria negara hukum.Seperti Anda sebutkan, kita masihdalam proses. Kalau dihitung tingkat implementasinya dari idealnyaitu tadi?Nah, di sinilah pentingnya kontrol darimasyarakat melalui LSM, masyarakatmadani. Jadi sekarang ini, orang tidakbisa berbuat seenaknya sendiri. Semuadikontrol. Ada checks and balances dalammasyarakat, terutama dari masyarakatmadani. Jadi masyarakat madani ini kitabangun, kita bina, kita tumbuhkan sepertiIndonesia Corruption Watch (ICW),Walhi dan sebagainya. Itu penting sekali.Sehingga orang tidak berani main-mainlagi. Ada kontrol masyarakat langsungmelalui organisasi-organisasi yang profesional.Terus, kebebasan informasi publik, ituada undang-undangnya. Tidak bisa seenaknya sendiri.Semua budjet dikeluarkan oleh DPR.DPR-nya memang memerlukan partaiPemred Berita Indonesia (tengah) saat mewawancarai Gubernur Lemhannas, Prof. DR. Muladi,SH di ruang kerjanya, Kantor Lemhannas.