Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 49
BERITAINDONESIA, April 2010 49BERITA WAWANCARAda, sejauh mana perkembanganpartai politik dalam mengkonsolidasikan diri, yang memungkinkanuntuk melangkah ke kedewasaanpolitik?Sekarang kan instrospeksi. Partai politikitu 2014 nanti terjadi regenerasi total.Seperti generasi saya, sudah, jadi penasehat sajalah. Seperti PDI-P mengumandangkan, 70% pengurus, generasi muda.Golkar juga demikian. S1, S2, S3 Golkarsudah 67%. Kita harapkan anak-anakmuda ini tidak larut dalam konsep pragmatislah ya. Sekarang, politik itu transaksional. Kamu dapat apa, saya dapatapa. Tidak berpikir sesuatu yang lebihbesar. Jadi budaya transaksional danpragmatis itu diubah menjadi budayatransformasional.Undang-undang partai politik menyatakan, partai politik itu harus yang disebutsebagai programatis, menghormati HAMdan budaya politik yang bisa dihormati.Dan yang penting lagi, dia menjadiperekat persatuan, penyerap aspirasirakyat, pendidikan politik, dan rekrutmenkepemimpinan. Semuanya harus ditangani oleh partai politik.Masalah pertahanan. Bagaimanapertahanan dan ketahanan nasional dilihat dari rongrongan negaralain atau kekuatan asing?Iya. Jadi singkatnya begini. Pada waktusebelum perang dingin selesai tahun 90-an, masih ada Pakta Warsawa dan NATO.Rusia masih ada Uni Soviet-nya. Itu yangterjadi adalah bahaya antar-negara. Adabahaya nuklir, negara satu mengancamnegara lain. Diharapkan satu perdamaianjangka panjang karena tidak ada yangmendahului setelah perang dunia kedua.Kemudian Soviet runtuh. China jugamengalami reformasi. Diharapkan akanterjadi perdamaian di dunia. Akan tetapimuncul bahaya baru. Bukan bahayatradisional seperti itu atau asimetrik.Muncul bahaya nontradisional yangmembahayakan keamanan manusia dalam bentuk yang disebut sebagai bencanaalam. Bencana alam bukan karena kehendak Tuhan, tapi karena manusia.Karena merusak lingkungan hidup. Karena global warming, CO2, karena masalah penyakit menular. Itu yang pertama.Itu yang dibahayakan bukan negara, tapimanusia. Sangat berbahaya.Yang kedua adalah yang disebut bahayaglobalisasi. Yang tidak imbang, negaraberkembang yang tidak kuat SDM-nyamenjadi pasar saja, sehingga terjadiketidakadilan global, jumlah kemiskinanbertambah.Yang ketiga, yang paling berat yaitubahaya sosial politik yaitu bahaya radikalisme dan terorisme. Itu yang diancam bukan negara, tapi kelompok manusia. Meletakkan bom dimana-mana tanpa seleksi.Dan bahkan sekarang, terjadi percampuran antara bahaya tradisional dannontradisional, yaitu terorisme tapitargetnya kepala negara.Jadi itu yang sekarang bahaya. Kalaumiliter itu tugasnya mempertahankandari luar. Bahaya dari luar itu, batasteritorial, kemerdekaan politik, kemudiankedaulatan. Polisi, dalam negeri, pengayoman, penegakan hukum. Tapi ada yangnamanya operasi militer selain perang,seperti terorisme. Itu, polisi harus tanganidua-duanya. Karena itu sifatnya transnasional.Dan globalisasi itu bukan antarnegara.Radikalisme itu bukan antarnegara. AlQaeda, kemudian Thailand Selatan, Morodan Indonesia. Jadi bahaya itu memangbisa dipisahkan. Dari luar, tentara. Kedalam, polisi, keamanan. Di luar pertahanan, itulah keamanan. Tapi di tengahtengah itu ada yang namanya operasimiliter selain perang. Ya bencana alam,dan juga masalah terorisme, masalahkejahatan transnasional yang sudahterorganisasi, traficking dan narkotika.Kembai ke masalah nasional. Padaawal reformasi, kita khawatir Indonesia itu pecah. Dan sekarang kitasudah masuk dalam konsolidasidemokrasi. Tapi masih memungkinkan nggak negara ini terpecahbelah. Keadaannya seperti apa?Nah, justru itu pertanyaan Lemhannas.Negara Indonesia itu dibangun bukankarena ikatan primordial, bukan karenasuku, agama, ras, golongan, bahasa, ataukarena dinasti. Tapi dibangun karena sobatmuda, kemudian gerakan kemerdekaan.Sobat muda itu, suku agama ras supayakumpul dan berniat mendirikan negarakesatuan ini. Jadi sifat Indonesia itu sangatrentan. Maka waktu itu Bung Karnomenekankan adanya Pancasila, semangatkonstitusi di dalam pembukaan, bhinnekatunggal ika. Selama kita masih setia padaempat itu, Indonesia tidak akan pecah.Waktu reformasi, diramal oleh Barat,tidak ada negara miskin akan demokrasi.Tetapi ternyata tetap. Jadi yang diajar diLemhanas ini adalah di samping teorikepemimpinan, juga kesetiaan padamasalah empat tadi. Empat jati diribangsa.Legislatif ini sekarang kan dariproduk partai politik, dari segiSDM-nya seharusnya alumni Lemhannaslah ya, tapi ......?Iya. Ini ada penataran DPRD seluruh Indonesia sudah 22 angkatan. Walikotabupati juga ada sekarang di sini (Lemhannas). Walikota, bupati dan tokohtokoh nasional. Sekarang ada tiga kursusdi sini. Walikota/bupati, kursus reguler,dan anggota DPRD seIndonesia. Sudah 22angkatan. Kita berusaha, tapi tidak cukupwaktunya. Otomatis mereka yang sudahlulus ini, di daerah menyebarkan ide itu.Gimana soal Pancasila sekarang ini.Sepertinya sudah hampir dilupakan?Justru itu yang harus kita kembangkan.Taufik Kiemas baru ada statement, MPRakan mengumandangkan Pancasila,UUD45, Negara Kesatuan. Itu kata-katadua hari yang lalu. Itu bagus. Setiappejabat harus sadar bahwa itu merupakanbatas-batas pembenaran perbuatan. BIfoto: reproKontrol sipil sangat diperlukan dalam menciptakan kehidupan berdemokrasi yang sehat.