Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 54
54 BERITAINDONESIA, April 2010BERITA PUBLIKLebih Cepat dengan Smart CardPerkawinan antar-moda dalam satu sistem yang memaculebih cepat, lancar, mudah, terintegrasi dan barometerefisiensi waktu.ormulasi terukur dan terstrukturserta desain integrated antarmoda, KA, bus, pelabuhan, sungai,bandara dan kereta gantung, bagaikan satu kesatuan. Aplikasi pertamadan target 2010 digelar di Joglo (Yogyakarta-Solo).Menyatukan kemudahan dalam perjalanan melalui tiket terusan di kartusmart card. Model yang dibangun ini merupakan solusi dari pengalaman di negaramaju, pola yang dirilis oleh KementerianPerhubungan dengan sistem perkawinanantar-moda.Sebagaimana dikatakan Wakil MenteriPerhubungan RI Bambang Susantono,“Saya berupaya mengawinkan beberapamoda transportasi, bus, kereta api danangkutan laut, termasuk kapal ferry yangterintegrasi. Sementara ini, yang menjadiprioritas, bus dan kereta api.”Beberapa konsep sedang dibuat, yangpelaksanaannya tidak sesederhana sepertiyang digambarkan, sambil menyebutkanfokusnya adalah mengintegrasikan sistemtiket, fisik, stasiun dan jadual.Proyek percontohan dilakukan di beberapa stasiun di Jakarta, Yogyakarta danSolo. Nantinya, penumpang yang turun diBandara Adi Sucipto, Yogyakarta bisamelanjutkan perjalanan dengan KA Prameks atau bus TransYogya dan berlanjutke Solo, semua dalam satu tiket.“Masyarakat butuh model yang riil,efektif dan efisien. Kita berharap agar masyarakat ikut mendorong terciptanyatransportasi umum yang semakin harmonis,” ungkapnya.Secara terpisah, Elly Sinaga, DirekturBina Sistem Transportasi PerkotaanDirektorat Jenderal Perhubungan Daratmengatakan, hal penting adalah menyatukan antardaerah satu provinsi dan antarprovinsi. Namanya Aglomerasisesuai UU LLAJ no. 22/2009dan definisi tentang perkotaan dan UU tata ruang,bukan single city tapi terdiri dari beberapa kotaSistem transit antarmoda, menurut Elly, diawali perkawinan tiketbusway dengan tiket KA diJabotabek. Ini termasukdalam program 100 hariKIB II. Di beberapa daerah dilakukan hal yangsama seperti di SumateraUtara, Medan-Binjai- Deli Serdang. DiBali meliputi, Denpasar-Badung-Tabanandan Gianyar. Integrasi yang dibuat dalamsatu sistem, dia terintegrasi di dalamruangnya.“Bulan April ini akan diresmikan TransBatik Solo yang integrated dengan KAPrameks, Trans Jogya dan Bandara AdiSucipto-Jogyakarta. Serta peluncurankartu Smart Card, satu kartu dipakaiuntuk tiket KA, Trans batik Solo dan TransJogya,” kata Elly.Penggunaan e-tikecting system transit,kata Elly, telah digelar di Pekanbaru,Gorontalo, Manado, Semarang dan diPalembang. Perkawinan Trans Musi satutiket dengan bus air. Ke depan, semua satutiket atau one to all seperti di Singapore,setiap masuk kawasan di moda lain, kartulangsung di debet, dia naik bus, naik ferry,naik KA dengan satu tiket.Sementara Bandung metropolitas area,sambung Elly, 3 tahun ke depan perkawinan KA dengan kereta gantung, darisalah satu stasiun KA memanjang 7 kmke Lembang. Sekarang sedang tahap studi.Topografi itu, seperti di Papua, jadi kenapa menggunakan jalan padahal keretagantung lebih dimungkinkan sebagai alattransportasi.PermintaanSementara itu, Sekretaris DirektoratJenderal Perkeretaapian,NugrohoIndrio,mengatakan, ide dasar dari moda transportasi terintegrasi ini adalah tingginyademand pengguna akses Yogja-Solo dansebaliknya. “Untuk itu, kita membuatsuatu connectivity dari Bandara AdiSucipto, lalu naik KA Prameks ke Solo.Kemudian untuk mempermudah pelayanan, akan ada Smart Card yang digunakanuntuk layanan tersebut,” tuturnya.Sementara ini, kata Nugroho, pihaknyamasih dalam proses persiapan, termasukpendataan pembiayaan yang dibutuhkan.Persiapan lain, di antaranya sistempengintegrasian beberapa moda angkutantersebut, hingga pemasangan alat pendeteksi Smart Card di bandara maupundi KA Prameks. Penggunaan Smart Cardini bisa digunakan untuk langganan atauharian.Diakui Nugroho, program integrasi inimenjadi proyek percontohan yang pertama kali di Indonesia. “Harapannya, agarpengguna jasa kereta api mendapat pelayanan yang lebih baik. Bila meneruskanperjalanan menggunakan moda lain,melalui tiket terusan, lebih cepat danmenghemat waktu,” ungkapnya.Hal senada diungkapkan Yosca HermanSoedradjad, Kepala Dinas PerhubunganSolo, sistem integrasi menggunakanSmart Card dilakukan bertahap. “Sistemini dilakukan oleh Pemkot Solo danbekerjasama dengan Pemkot Yogyakarta.Kemungkinan penerapannya tidak bersamaan. Namun tahun ini diharapkanbisa berjalan secara keseluruhan. RIFPerkawinan: Antar moda.foto: ist