Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 21


                                    BERITAINDONESIA, November 2010 21BERITA UTAMAfoto: repropermasalahan itu, menurut Presiden,tidak bisa dilakukan dengan sistemtambal-sulam, perlu sebuah solusi besar.Untuk itulah Presiden menawarkan tigaopsi tersebut.“Setelah kita telaah, memang harus adakeputusan dan solusi besar yang tidak bisatambal-sulam lagi. Kita harus punyarencana strategis untuk 20, 30, 40 tahunmendatang. Kita pikirkan 3 opsi untuksolusi ibukota,” jelasnya. Dia pun mengaku sudah mulai berpikir diam-diam,perihal ketiga opsi itu.Presiden pun mengungkapkan, opsiyang mungkin dipilihnya adalah memindahkan pusat pemerintahan seperti yangterjadi di Malaysia. Ibukota di KualaLumpur namun pusat pemerintahan diPutrajaya. Menurut Presiden, ibukotabaru harus dikaitkan dengan heritage Indonesia dan tidak perlu sentral secarageografis semata, tetapi juga connectivitydengan dunia. Presiden menekankan,kalau kita bikin pusat pemerintahan yangbaru, maka kita pastikan pusat pemerintahan yang baru itu didesain denganbaik. “Dengan demikian layak menjadiibukota yang mencerminkan Indonesia,”kata Presiden.Presiden memaparkan kalau pemindahan itu terjadi, ekonomi lokal pasti bergerak dan banyak lagi yang bisa dilakukan. Kepala Negara mencontohkan pengalaman Malaysia membangun Putrajaya dalam 12 tahun dengan desain yangbaik. Maka, menurut Presiden, kalau opsikedua yang ditetapkan, diperlukan waktu2-3 tahun untuk perencanaan. Kemudiankonstruksi 5-6 tahun, sehingga dalam 10-12 tahun pusat pemerintahan baru bisaberfungsi dengan baik.Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah,Velix Wanggai, mengatakan meskipunkajian mengenai perpindahan ibukotayang dilakukan pemerintah telah berjalan,Presiden tetap mengajak para pemangkukepentingan, seperti pemerintah daerah,dunia usaha, kalangan universitas, danlembaga swadaya masyarakat, untukmemberikan masukan bagi penyempurnaan kajian-kajian yang dilakukanoleh pemerintah.Dikemukakan, Presiden terbuka apabilapara pakar dan lembaga swadaya masyarakat ingin menyampaikan kajian yangtelah mereka selesaikan secara mandiri.“Intinya, pemerintah ingin agar prosesmenuju perencanaan perpindahan ibukota dilakukan secara partisipatif,” kataVelix.Velix mencontohkan, kajian yang dilakukan Tim Visi 2033 di bawah AndrinofChaniago, akademisi Universitas Indonesia, sebagai salah satu masukan pentinguntuk melengkapi kajian-kajian yangtelah dilakukan oleh jajaran pemerintah.Dalam kajiannya, Andrinof dan kawankawan merekomendasikan pemindahanibukota ke Palangkaraya, Kalimantan.Sementara itu, mantan Gubernur DKISutiyoso lebih cenderung memilih Jakartatetap sebagai ibukota dan pusat pemerintahan boleh mungkin digeser ke Jonggol sesuai konsep Megapolitan Jabodetabekjur yang pernah digagasnya.Sedangkan, Syaykh Al-Zaytun PanjiGumilang sangat respek atas pemaparanPresiden Susilo Bambang Yudhoyonoyang menawarkan tiga opsi pembenahandan pemindahan ibukota itu. Syaykh PanjiGumilang sangat tertarik atas ketiga opsiyang ditawarkan Presiden. Namun PanjiGumilang mengusulkan perpaduan ketigaopsi (terutama dua opsi terakhir) tersebutdalam konsep Ibukota Raya atau JakartaRaya. Perluasan wilayah Jakarta menjadiJakarta Raya, yakni mencakup wilayahyang dilintasi Tirta Sangga Jaya yangditawarkannya. (Selengkapnya baca:Jakarta Raya Jadi Solusi).Berbagai pihak juga merespon positifopsi pemindahan ibukota yang disampaikan Presiden SBY tersebut. AnggotaDPR dari Hanura, Syariffudin Suddingmenyatakan setuju ide pemindahan pusatpemerintahan dari Jakarta ke wilayah lainseperti yang dilakukan Malaysia. Menurutnya, opsi pemindahan itu merupakanterobosan positif namun dengan syaratbahwa program mengatasi kemacetan lalulintas di Jakarta harus tetap dilakukan.Marthin Hutabarat dari Gerindra,mengatakan ide pemindahan itu sangatrealistis. Marthin menyebut lokasi pusatpemerintahan yang ideal adalah sekitarCikampek, Subang, Jawa Barat. Pertimbangannya, di lokasi itu terdapat tanahnegara yang mencapai lebih dari 5.000hektare dan infrastruktur jalan tol sudahterbangun. Dengan demikian biaya yangdibutuhkan tidak sebesar bila harusmembangun infrastruktur baru, dansangat efisien dan efektif bila ingin kepusat bisnis di Jakarta.Sedangkan Anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta, Dani Anwar mengatakan, wacana megapolitan harus kembalidiperhatikan pemerintah dan parlemenuntuk menyikapi usul Presiden SusiloBambang Yudhoyono (SBY) mengenaipemindahan ibu kota negara dari Jakarta.Menurut Anwar, wacana megapolitanyang diusung mantan Gubernur DKIJakarta, Sutiyoso, menegaskan adanyapemisahan fungsi-fungsi ibukota negarauntuk dialihkan sebagian ke daerahdaerah penyangga Jakarta, yakni Bogor,Depok, Tangerang dan Bekasi, Dalamwacana tersebut, Sutiyoso mengusulkanuntuk memisahkan pusat pemerintahanke kawasan Jonggol yang sebagian wilayahnya masuk Provinsi Jawa Barat.Sedangkan Jakarta dijadikan sebagaipusat bisnis atau niaga. „ BI/tsl/mlpPRESIDEN SBY: Jakarta sudah tidak ideal menjadi ibukota sekaligus pusat pemerintahan,pusat ekonomi dan perdagangan, karena rasio pertumbuhan penduduk daya infrastrukturpendukungnya tidak memungkinkan.
                                
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25