Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 22


                                    22 BERITAINDONESIA, November 2010 foto-foto: dok. berindoBERITA UTAMAJakarta RayaJadi SolusiTiga opsi tawaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyonotentang pemindahan ibukota menjadi pembicaraan hangatberbagai kalangan. Tak terkecuali, Syaykh Al-ZaytunAbdussalam Panji Gumilang, meresponnya denganmengusulkan solusi Ibukota Raya, Jakarta Raya yangdiperluas, terpadu dengan ‘mimpi cemerlangnya’ kanalTirta Sangga Jaya (kanal penyangga Jakarta Raya).ia berharap dan penuh keyakinan bahwa gagasan pembangunan kanal raya Tirta SanggaJaya yang sudah lama ditawarkannya amat representatif, komprehensifdan holistik untuk mengatasi berbagaipermasalahan Jakarta, termasuk tentangkeberadaan Jakarta sebagai Ibukota Negara. Dengan membangun kanal TirtaSangga Jaya, bak kata pepatah, sekalimendayung tujuh pulau terlampaui. Semua permasalahan Jakarta terlampaui,teratasi. Begitu pula masalah ibukota danpusat pemerintahan. Sebuah konsep yangmengintegrasikan semua wilayah dalamlingkaran kanal Tirta Sangga Jaya tersebut menjadi Ibukota Raya atau JakartaRaya.Konsep ini sangat sempurna merangkum ketiga opsi atau setidaknya dua daritiga opsi yang ditawarkan Presiden SBYtentang Jakarta dan pemindahan ibukotaatau pusat pemerintahan. Yakni merangkum opsi pertama (realistis) tetap mempertahankan Jakarta sebagai ibukota danpusat pemerintahan dengan melakukanpembenahan, dengan opsi kedua (moderat) tetap menjadikan Jakarta sebagaiibukota, dan hanya memindahkan pusatpemerintahan ke daerah baru. Rangkuman kedua opsi (realistis dan moderat) iniditawarkan menjadi opsi yang ideal,sekaligus realistis dan moderat.Dalam kaitan ini, Syaykh Panji Gumilang sangat mendukung arahan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono agar penanganan permasalahan Jakarta dan Ibukota Negara tidak dilakukan dengan caratambal-sulam. “Tidak bisa dilakukan dengan sistem tambal sulam, perlu sebuahsolusi besar,” kata Presiden. Jadi harusdilakukan secara holistik, menyeluruh,dan harus menjadi sebuh solusi besar.Syaykh al-Zaytun juga sependapat dengan Presiden, bahwa ibukota harusdikaitkan dengan pertimbangan historis,heritage Indonesia dan tidak harus sentralsecara geografis semata, tetapi juga connectivity dengan dunia. Dengan demikianlayak menjadi ibu kota yang mencerminkan Indonesia.Menurut Syaykh Panji Gumilang, segunung masalah Ibukota Negara tak akanpernah selesai bilamana hanya berkutatdi Jakarta. Soalnya, Jakarta dibanguntanpa rencana induk yang terintegrasidengan kawasan belakang dan samping.Tata ruang Ibukota Negara semrawut lantaran izin berbagai bangunan yang tumpang tindih. Jakarta lebih berwujud kotayang kumuh, kotor, penuh polusi, semrawut, miskin dan penyakitan, ketimbangmetropolitan modern. Karenanya, SyaykhAS Panji Gumilang, pimpinan Pusat Pendidikan Al-Zaytun, bermimpi untuk menyelesaikan masalah Ibukota Negarasecara holistik.Untuk itu, Syaykh Panji Gumilang menawarkan solusi besar Ibukota Raya(Jakarta Raya) yang terpadu (diawali) dengan pembangunan terusan (waduk dankanal) Tirta Sangga Jaya (TSJ). Sebab,menurutnya, kalau konsep Jakarta Rayadengan proyek utama Tirta Sangga Jayaini jadi, tidak lama bangsa ini akandihitung (dipandang) keberadaannya olehdunia internasional.Seperti apa Tirta Sangga Jaya itu?Sebagaimana telah dipublikasikandalam Majalah Berita Indonesia Edisi 36(13-26 April 2007) berjudul utama TSJ,Mimpi untuk Jakarta dan Edisi 55 (20Maret 2008) berjudul utama TSJ, SolusiAtasi Banjir, Syaykh AS Panji Gumilang,bermimpi untuk menyelesaikan masalahIbukota Negara secara holistik. YakniDSyaykh AS Panji Gumilang.Kanal Raya Tirta 
                                
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26