Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 81
P. 28


                                    28 BERITAINDONESIA, Desember 2010BERITA UTAMAfoto: newsbeet.comDemokrasiMaju PesatDalam dua belas tahun reformasi, demokrasi di Indonesiamaju pesat. Rakyat sudah memiliki kebebasan. Kebebasanpers dan kebebasan berpendapat sudah terjamin. Hari ini,Indonesia dikenal sebagai negeri demokrasi terbesarketiga setelah India dan Amerika Serikat. Walaupunpenyelenggaraan Pemilu masih perlu disempurnakan. Danharus lebih dijamin bahwa demokrasi bermuara kepadapeningkatan kesejahteraan rakyat.alam sepuluh tahun pertamareformasi itu, tegas PresidenSusilo Bambang Yudhoyonodalam Pidato Kenegaraan (16/8/2010), kita telah melangkah jauh dalammelakukan transisi demokrasi. Yangmenakjubkan, kata Presiden, proses politik yang sangat rumit ini berlangsung dalam waktu relatif singkat, dan tanpa menimbulkan gejolak atau guncangan sosialyang serius, kecuali pada periode awalnya.Tanpa kita sadari, proses ini telahmengubah secara mendasar praktikdemokrasi di negeri ini. “Kini, Indonesiadikenal sebagai negeri demokrasi terbesarketiga setelah India dan Amerika Serikat.Tidak mengejutkan bila ada yang mengatakan bahwa ini sesungguhnya adalahrevolusi diam-diam, atau the quiet revolution,” kata Presiden.Presiden menegaskan, kita telah membongkar dan membangun, kita telah melakukan dekonstruksi dan rekonstruksiterhadap tatanan dasar dalam kehidupanpolitik, sosial, hukum, dan ekonomi. “Kitatelah melakukan tiga pemilu yang jujurdan adil. Kita mempunyai badan legislatifyang sangat independen. Kita telah menciptakan sistem check and balance yangsehat antara lembaga legislatif, eksekutifdan judikatif. TNI kembali menjaditentara profesional, tidak lagi berpolitikdan berbisnis. Kebebasan pers dan kebebasan berpendapat kini terjamin. Undang-undang yang diskriminatif telahdihapuskan,” katanya.Dalam periode itu, tegasnya, kita jugatelah melaksanakan proses desentralisasiyang sangat ekstensif. Ke depan, kata Presiden, kita harus dapat memastikan bahwa tradisi demokrasi yang kita tumbuhkan, dapat menghasilkan sebuah keseimbangan di antara kebebasan dan penghormatan terhadap hukum.Sejalan dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang mengatakan bangsaini telah mendapatkan nilai kebebasan.“Tinggal nanti kita bersama-sama (bangsa),membuat fakta sosial. Sehingga fakta sosialitulah nanti yang mengerem kebebasankita, bukan kita sendiri, tapi fakta sosial.Artinya, apa yang kita buat, kesepakatana,b,c,d, sepakat, ketuk palu, nah itulah nantiyang membatasi dan mengatur sehinggalebih taat asas dan taat hukum.Menurut Presiden, kebebasan dan penghormatan kepada hukum adalah dua sisidari mata uang yang sama dari demokrasi.Itulah sebabnya, kebebasan yang mengabaikan penghormatan kepada hukum hanyaakan menghasilkan instabilitas dan kekacauan. Ke depan, marilah kita mengambil tanggung jawab kolektif untuk memastikan bahwa demokrasi kita akan terustumbuh, justru karena sama-sama ditopangoleh kebebasan dan supremasi hukum.Sementara Syaykh Panji Gumilangmemandang kebebasan yang telah didapatkan itu bernilai mahal. Adapun umpama ada dikatakan euforia dan lain sebagainya, tinggal meletakkan, bukan pembatasan, kesepakatan bersama dalam berbentuk undang-undang.Menurut Syaykh Panji Gumilang, ada punperubahan-perubahan yang kita kaget-kagetsedikit, sikap-sikap yang mengejutkan, itumungkin masih dalam batas kewajaran. Karena kita sudah terlalu lama belum bebas.Sehingga walau sudah memiliki kebebasantapi belum menganggap itu bebas. “Nah, sekarang mungkin sudah merasa. Rasa terlalubebas itu akan tumbuh dari dinamika berpikir masyarakat itu sendiri. Dan sekarangmulai menyimpulkan, kebebasan yang diamiliki. Wah, saya koq terlalu bebas, ini koqterlalu begini. Nah, dinamika bangsa itu seperti begitu. Maka, kalau diberi kebebasanjangan dipotong lagi kebebasan itu,” kataSyaykh Panji Gumilang. Menurutnya, ituyang paling inti. Tinggal kemudian bangsa inimembuat fakta sosial untuk mengerem(mengatur) kebebasan itu, bukan membatasi.Mengenai penyelenggaraan Pemiluyang masih perlu disempurnakan, denganterjadinya kekacauan Daftar PemilihTetap, yang oleh sementara pihak justrudirekayasa serta masih adanya kekuatirankecurangan penghitungan suara baikdalam Pemilu Legislatif maupun PemiluPresiden, Syaykh Panji Gumilang berpandangan, hal itu jangan dianggap sebagaisuatu kegagalan, melainkan itupun sudahada kemajuan dari yang tidak mengenal,memilih presiden secara langsung, menjadi mengenal.Menurut Syaykh, dengan terselenggaranya Pemilu dengan selamat, tidak banyakgoncangan, itu suatu keberhasilan yangpatut disyukuri. “Yang menang disetujui,yang kalah mengakui, walaupun haruslebih dahulu melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Itu ‘kan nilai akhir,” kataSyaykh. Adapun panitianya (KPU) dianggap tidak profesional dan sebagainya,kalau yang menganggap lembaga resmi,ya sudah terserah.Sementara dalam lampiran Pidato Kenegaraan Presiden (2010) disebutkan Pemilu 2009 yang damai dan demokratis telah meningkatkan kepercayaan diri bangsa pada pentingnya melanjutkan konsolidasi demokrasi Indonesia. Partisipasipolitik walaupun cenderung menurundibandingkan dengan Pemilu 2004, angkarata-ratanya masih di atas 70%, baikuntuk pemilu legislatif maupun pemilupresiden. Pada Pemilu 2004 angka partisipasi politik pemilu legislatif dan pemiluD KEBEBASAN: Seorang ibu sambil menggendong anakn2009 lalu.
                                
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32