Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 61
BERITAINDONESIA, Mei 2011 61BERITA EKONOMIKala Bank Tak Lagi AmanPembobolan uang nasabah oleh karyawan bank itusendiri, harus menjadi pembelajaran pada perbankan agarmelakukan pengawasan yang lebih ketat kepadakaryawannya.odus pembobolan uang nasabah melalui ATM sudah seringterjadi dengan cara membuatduplikat ATM. Namun pembobolan bank dalam skala besar sepertikasus pembobolan oleh Inong Melindaalias Melinda Dee (MD), dan RichardLatief baru-baru ini cukup menghebohkandunia perbankan nasional.Seperti diberitakan, Melinda Dee,karyawan Citibank menjadi tersangkapembobolan uang nasabah sebesar 17miliar. Sementara Richard Latief , karyawan Bank Mega menjadi tersangka pembobolan dana PT Elnusa yang di simpandi Bank Mega Jababeka, Cikarang sebesarRp 111 miliar. Atas ulahnya tersebut, MDtelah ditahan sejak 23 Maret 2011 lalu danRichard Latief juga berhasil diringkuspolisi belum lama ini.Untuk kasus MD, salah satu modusyang digunakan adalah memanfaatkanjabatannya untuk mentransfer uangnasabah di Citibank ke perusahaannyasendiri. Sedangkan Richard Latief menggunakan kemampuan komunikasinyauntuk mempengaruhi nasabahnya dengancara pendekatan man to man.Salah satu yang memicu rawannyapemboboan bank oleh orang dalam iniadalah akibat mental karyawan danperilaku nasabah yang ceroboh. Jadibelajar dari kasus ini, berbagai pihakmengajurkan agar bank lebih berhati-hatidan tidak sembarangan mempercayakanposisi penting pada seorang karyawan,apalagi dalam jangka waktu yang lama.“Kepercayaan yang berlebihan akan memberikan kesempatan untuk mengakali danmemanipulasi. Karena kejahatan di perbankan kita bukan pada sistem tapi padaperilaku seperti kasus MD, kasus Elnusa,Bank Mandiri dan lain-lain semua terjadidilakukan dengan kasar dan mudah diketahui,” emikian misalnya pendapat Wakil Ketua Komisi XI DPR, Achsanul Qosasi, kepada wartawan, Rabu (27/4/2011).Bank Indonesia sendiri juga dimintauntuk melakukan investigasi serta mengevaluasi prosedur dan metode pengawasan internal bank. “Perlu identifikasi kelemahan dan kesalahan yang membuat bankkebobolan,” kata Ahmad Erani Yustikaekonom Institute for Development of Economics & Finance kepada Tempo (6/4).Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sofyan Basir juga mengatakan,untuk mencegah kejahatan oknum dalamsistem perbankan, perlu pengamanan danpengawasan yang super ketat. HBM